siswa pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif berdiskusi dan mencari informasi melalui berbagai sumber
belajar yang ada. f Sistem pembelajaran mampu menunjukkan kualitas jika: 1 memiliki
penekanan dan kekhususan lulusannya, responsif terhadap berbagai tantangan secara internal maupun eksternal; 2 memiliki perencanaan
yang matang dalam bentuk rencana strategis dan rencana operasional; 3 ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam pembelajaran yang
mampu membangkitkan upaya kreatif dan inovatif dari semua sivitas akademika melalui berbagai aktivitas pengembangan.
Indikator untuk mencapai pembelajaran yang berkualitas meliputi perilaku pendidik, perilaku siswa, iklim pembelajaran, materi pembelajaran,
media pembelajaran, sistem pembelajaran.
d. Tujuan Belajar dan Pembelajaran
Menurut Agus Suprijono 2009: 5 tujuan belajar bervariasi, tetapi dapat diklasifikasikan menjadi dua :
1 Yang eksplisit diusahakan untuk dicapai tindakan instruksional, lazim disebut instruksional efeks intruksional effects yang biasa berbentuk
pengetahuan dan keterampilan. 2 Sedangkan hasil sampingannya disebut nurturant effect.
Ada tiga ranah Taksonomi Bloom dalam Dimyati dan Mujiono 2009: 26 yang mengarah pada tujuan belajar :
1 Ranah kognitif Bloom, dkk ada enam tingkatan, yaitu : a pengetahuan; b pemahaman; c penerapan; d analisis; e sintesis f evaluasi.
2 Ranah afektif Krathwohl Bloom, dkk terdiri dari lima perilaku sebagai berikut: a penerimaan; b partisipasi; c penilaian dan
penentuan sikap; d organisasi; d pembentukan pola hidup. 3 Ranah Psikomotor Simpson terdiri dari tujuh jenis perilaku: a persepsi;
b kesiapan; c gerakan terbimbing; d gerakan yang terbiasa; e gerakan kompleks; f penyesuaian pola gerakan; g kreativitas
Menurut Gerlack dan Ely dalam Tri Anni ,2004: 5 tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang
diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi.
Dick and Carrey dalam Hamzah B. Uno, 2006: 25 bahwa tujuan pengajaran adalah untuk menentukan apa yang dapat dilakukan oleh anak
didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam mewujudkan tujuan pembelajaran perlu adanya rumusan
pembelajaran yang baik. Pandangan lain Uno Hamzah Miarso mengemukakan rumusan pembelajaran yang baik adalah 1 menggunakan
istilah yang operasional; 2 berbentuk hasil belajar; 3 berbentuk tingkah laku; e jelas hanya mengukur satu tingkah laku dalam Uno Hamzah,
2010:25. Pendapat lain dikemukakan Mudhofir dalam Uno Hamzah, 2010: 25
rumusan tujuan pembelajaran yang baik 1 formulasi dalam bentuk yang
operasional; 2 bentuk produk belajar; 3 dalam tingkah laku si belajar; 4 jelas tingkah laku yang ingin dicapai; 5 hanya mengandung satu tujuan
belajar; 6 tingkat keluasan yang sesuai; 7 rumusan kondisi pembelajaran jelas dan cantumkan standar tingkah laku yang dapat diterima.
Dalam psikologi belajar Tri Anni 2004: 5 pentingnya perumusan tujuan didalam kegiatan pembelajaran adalah karena adanya beberapa alasan
berikut: 1 Memberikan arah kegiatan pembelajaran. Bagi guru, tujuan pembelajaran
akan mengarahkan pemilihan strategi dan jenis kegiatan yang tepat. 2 Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian
pembelajaran pembinaan bagi pembelajar remidial teaching. Dengan tujuan pembelajaran itu guru akan mengetahui seberapa jauh pembelajaran
telah menguasai tujuan pembelajaran tertentu, da tujuan pembelajaran mana yang belum dikuasai.
3 Sebagai bahan komunikasi. Dengan tujuan pembelajaran guru dapat mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kepada pembelajar sehingga
pembelajar dapat
mempersiapkan diri
dalam mengkutiproses
pembelajaran. Dengan demikian, tujuan pembelajaran merupakan bentuk harapan
yang dikomunikasikan melalui pernyataan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan pada diri pembelajar, yakni pernyataan yang
diinginkan pada diri pembelajar setelah menyelesaikan pengalaman belajar.
e. Prinsip-prinsip belajar