Hasil Belajar Belajar dan Pembelajaran

guru. Selain itu, agar kegiatan pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan optimal, guru harus memiliki delapan keterampilan mengajar.

F. Penelitian yang Relevan

Penyusunan skripsi ini, peneliti mengacu pada referensi penelitian terdahulu, yaitu: 1. Hastin Permanasari tahun 2015 dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments TGT dengan Permainan Destiny Board PTK pada Siswa Kelas X IPA 2 MAN Gondangrejo Karanganyar Semester Gebap, Tahun Ajaran 20142015 ”. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika yang dapat dilihat dari indikator yaitu: 1 siswa memperhatikan guru pada saat kegiatan belajar mengajar 87,5; 2 keberanian siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami 80; 3 keberanian siswa yang mengemukakan pendapat 75; 4 hasil belajar siswa yang mencapai KKM 80. Penelitian yang dilakukan oleh Hastin Permanasari relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, mata pelajaran yang diteliti adalah matematika dan aspek yang dinilai mencakup aktivitas dan hasil belajar siswa. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian di atas meneliti pada jenjang sekolah menengah atas sedangkan peneliti pada jenjang SD. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X sedangkan peneliti meneliti siswa kelas V, lokasi penelitian di MAN 2 Gondangrejo Karanganyar sedangkan peneliti melakukan penelitian di SDN 10 Metro Timur, dan Hastin melakukan penelitian tahun 2015 sedangkan peneliti pada tahun 2016. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Rasiti tahun 2010 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments TGT Berbasis Metode Diskusi Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn dan Disiplin Siswa pada Siswa Kelas VIII K SMPN 3 Singaraja”. Penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar PKn siklus I sebesar 77,6 dengan ketuntasan belajar klasikal 45,4, sedangkan rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar 87,4 dengan ketuntasan belajar klasikal 100. Peningkatan persentase disiplin belajar siswa dengan katagori sangat disiplin pada siklus I sebesar 45,4 sedangkan siklus II menjadi 81,8. Penelitian yang dilakukan peneliti dengan Ni Wayan Rasiti memiliki persamaan, yaitu model yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dan menggunakan metode diskusi. Namun penelitian tersebut juga memiliki perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu mata pelajaran yang digunakan adalah PKn sedangkan peneliti mengambil mata pelajaran matematika. Subjek yang diteliti pada jenjang SMP sedangkan peneliti meneliti siswa pada jenjang SD. Penelitian Ni Wayan Rasiti dilakukan di SMPN 3 Singaraja pada tahun 2010 sedangkan peneliti melakukan penelitian di SDN 10 Metro Timur pada tahun 2016.

G. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan cara mendorong peneliti untuk menghasilkan suatu kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model pembelajaran TGT merupakan model pembelajaran yang menekankan pada kerja kelompok untuk mengerjakan soal dan melakukan permainan akademik dalam suatu turnamen. Berikut bagan kerangka pikir penelitian tindakan kelas ini. Gambar 2. 3 Kerangka pikir penelitian. Input Proses Output 1. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika. 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran masih rendah. 3. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. 4. Pembelajaran berpusat pada guru. 5. Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 6. Hasil belajar kelas VA SDN 10 Metro Timur yang tuntas 30,4 dan yang belum tuntas 69,6 dengan KKM 65. Pembelajaran menerapkan langkah-langkah model pembelajaran TGT, sesuai dengan pendapat Slavin 2005: 169-176. 1. Pada akhir penelitian, persentase keaktifan siswa mencapai 75 dari jumlah siswa dalam kelas tersebut. 2. Pada akhir penelitian, persentase ketuntasan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa mencapai 75 dari jumlah siswa dalam kelas tersebut.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 57

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VA SDN 04 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 27 65

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 70

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIALMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT SISWA KELAS IV SDN 2 SINAR HARAPAN

0 3 43

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA.

0 0 17

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VA SDN 163 Pekanbaru

0 0 14