Pembelajaran Matematika di SD

belajar sebagai proses menciptakan hubungan antarsesuatu pengetahuan yang sudah dipahami dan sesuatu pengetahuan yang baru. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai belajar, peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas guna menambah atau mencari pengetahuan, baik yang sudah dimilikinya maupun yang baru sehingga dapat merubah seseorang menjadi lebih baik dan dapat berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Perubahan yang terjadi pada seseorang tidak hanya berupa pengetahuan melainkan juga mental, perilaku, nilai, dan keterampilan.

2. Pengertian Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar merupakan proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelaslingkungan sekitar berupa interaksi antara pendidik dengan siswa untuk mentransfer ilmu. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi siswa untuk berperan aktif. Kata pembelajaran menurut Winataputra dalam Hamzah Muhlisrarini 2014: 42 diambil dari kata instruction yang berarti serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Uno dalam Kasmadi Sunariah 2014: 30 menyatakan bahwa pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Artinya siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi memungkinkan dapat berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang digunakan untuk mencapai tujuan belajar. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian proses interaksi siswa dengan pendidik dalam kegiatan belajar yang dipengaruhi juga oleh lingkungan sekitarnya guna mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Aktivitas Belajar

Proses pembelajaran tidak terlepas dari aktivitas pendidik dan siswanya. Guru adalah orang yang serba tahu dan menentukan segala hal yang dianggap penting bagi siswa. Dalam dunia pendidikan, tidak menolak pendapat tersebut namun kini lebih menitikberatkan pada asas aktivitas sejati. Menurut Hanafiah Suhana 2010: 23, proses aktivitas pembelajaran tersebut harus melibatkan seluruh aspek psikofisis siswa, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Berbeda halnya dengan pendapat Kasmadi Sunariah 2014: 42 yang mengartikan aktivitas belajar sebagai kegiatan yang dilakukan secara individu maupun rombongan, memiliki perencanaan belajar, strategi, media, tahapan tujuan tertentu, berhubungan dengan waktu dan tempat, serta aturan-aturan yang disepakati. Selanjutnya, Dierich dalam Hamalik 2008: 172-173 membagi aktivitas belajar ke dalam delapan kelompok, yaitu: 1. Kegiatan-kegiatan visual, yaitu membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2. Kegiatan-kegiatan lisan oral, yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi, dan interupsi. 3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan, percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, atau mendengarkan radio. 4. Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan copy, membuat outline atau rangkuman, dan mengerjakan tes, serta mengisi angket. 5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, dan pola. 6. Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melakukan percobaan, memilih alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, serta menari dan berkebun. 7. Kegiatan-kegiatan mental, yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. 8. Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar. Siswa melakukan aktivitas tersebut, disebabkan adanya pengaruh dari dirinya maupun dari lingkungan sekitarnya. Aktivitas belajar siswa yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi aspek: 1 persiapan belajar, 2 mendengarkan, 3 berbicara, dan 4 partisipasi siswa selama mengikuti pembelajaran.

4. Hasil Belajar

Akhir dari pembelajaran, mengharapkan adanya perubahan atau hasil yang didapat oleh siswa. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Kasmadi Sunariah 2014: 44 bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 57

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VA SDN 04 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 27 65

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 70

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIALMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT SISWA KELAS IV SDN 2 SINAR HARAPAN

0 3 43

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA.

0 0 17

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VA SDN 163 Pekanbaru

0 0 14