KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

52

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Karet siklo merupakan resin produk hasil siklisasi karet alam dimana terjadinya perubahan struktur molekulnya dari struktur lurus menjadi struktur cincin. Karet siklo ini dihasilkan dari modifikasi karet alam yang dipanaskan bersama katalis yang bersifat asam. Karet siklo dapat dibuat dari lateks pekat, lateks deproteinasi DPNR dan lateks depolimerisasi. Karet siklo dengan bahan baku dari berbagai jenis lateks mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing, dari sifat fisika dan kimia dan biaya. Adanya modifikasi seperti penurunan kadar protein dan bobot molekul dalam lateks sebagai bahan baku pembuatan karet siklo dapat memperbaiki sifat karet siklo yang dihasilkan. Rendemen tertinggi dihasilkan oleh karet siklo dari lateks depolimerisasi. Tingkat uji kelarutan karet siklo tertinggi juga ditunjukkan oleh karet siklo dari lateks depolimerisasi. Hasil FTIR menunjukkan bahwa reaksi siklisasi terjadi pada lateks pekat, lateks deproteinasi dan lateks depolimerisasi. Pada metode ASTM IA vulkanisat karet siklo yang dihasilkan dari bahan baku lateks pekat mempunyai nilai kekerasan, ketahanan sobek dan ketahanan kikis yang paling baik dibandingkan dengan karet siklo yang lainnya. Karet siklo dengan bahan baku lateks DPNR mempunyai nilai bobot jenis yang paling baik dibandingkan dengan karet siklo dengan bahan baku lateks pekat dan lateks depolimerisasi, sedangkan lateks depolimerisasi mempunyai sifat tegangan putus, perpanjangan putus, modulus 300 persen dan perpanjangan tetap 50 persen paling baik dibandingkan dengan yang lainnya. Nilai ketahanan retak lentur untuk semua vulkanisat menunjukkan nilai yang sama. Pada metode ASTM IIA vulkanisat karet siklo yang dihasilkan dari bahan baku lateks pekat mempunyai nilai bobot jenis dan perpanjangan tetao 50 persen yang paling baik dibandingkan dengan karet siklo yang lainnya. Karet siklo dengan bahan baku lateks DPNR mempunyai nilai ketahanan kikis dan ketahanan retak lentur yang paling baik dibandingkan dengan karet siklo 53 dengan bahan baku lateks pekat dan lateks depolimerisasi, sedangkan lateks depolimerisasi mempunyai sifat kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan sobek paling baik dibandingkan dengan yang lainnya. Berdasarkan neraca massa dapat diketahui besar biaya produksi dari masing-masing karet siklo. Karet siklo dengan bahan baku lateks deproteinasi mempunyai biaya produksi yang paling tinggi yaitu sebesar Rp. 18.836,26 per kg-nya sedangkan karet siklo dengan bahan baku lateks depolimerisasi mempunyai biaya produksi sebesar Rp. 17.345,30 per kg-nya dan karet siklo dengan bahan baku lateks pekat mempunyai biaya produksi paling rendah dibandingkan lainnya yaitu hanya sebesar Rp. 16.096,80 per kg-nya. Harga jual karet siklo dari lateks pekat, lateks deproteinasi dan lateks depolimerisasi masing-masing sebesar Rp. 30.716,74 per kg, Rp. 34.407,90 per kg dan Rp. 29.522,91 per kg. Secara keseluruhan karet siklo dari lateks depolimerisasi mempunyai sifat dan harga jual yang lebih baik dibandingkan dengan karet siklo dari lateks pekat dan lateks deproteinasi.

B. SARAN