41 karet siklo dari lateks deproteinasi dan depolimerisasi juga
memberikan hasil yang berbeda nyata.
5. Ketahanan Sobek
Ketahanan sobek menunjukkan tenaga yang dibutuhkan untuk menyobek vulkanisat karet siklo. Nilai rata-rata ketahanan sobek
vulkanisat kontrol, karet siklo lateks pekat, lateks deproteinasi dan lateks depolimerisasi berturut-turut untuk metode ASTM IA adalah 2,1
Nmm
2
, 2,55 Nmm
2
, 2.4 Nmm
2
dan 2,45 Nmm
2
. Sedangkan untuk metode ASTM IIA masing-masing bernilai 9,2 Nmm
2
, 5,2 Nmm
2
, 5,1 Nmm
2
dan 5,25 Nmm
2
. Hasil uji ketahanan sobek vulkanisat karet siklo disajikan pada Gambar 15.
Nilai ketahanan sobek untuk vulkanisat pembanding kontrol paling tinggi diantara vulkanisat lainnya. Hal ini disebabkan oleh
keunggulan karet alam yang memiliki ketahanan sobek sangat baik sehingga apabila dijadikan barang jadi karet akan memiliki ketahanan
sobek yang baik pula. Karet siklo mempunyai nilai ketahanan sobek yang lebih rendah karena sifat karet siklo yang keras sehingga
vulkanisat karet siklo lebih mudah disobek. Sama halnya dengan sifat kekerasan dan tegangan putus, pada
ketahanan sobek bahan pengisi juga dapat meningkatkan nilainya sehingga hasil pengujian menunjukkan nilai rata-rata ketahanan sobek
metode ASTM IIA lebih tinggi daripada metode ASTM IA.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
K e
ta ha
na n So
be k
N mm2
Kontrol Pekat
DPNR Depolimerisasi
Jenis Siklo
ASTM IA ASTM IIA
Gambar 15. Histogram Ketahanan Sobek Karet Siklo
Ketahanan Sobek
Nmm
2
42 Vulkanisat karet siklo dari lateks depolimerisasi mempunyai
nilai ketahanan sobek yang paling rendah, hal ini disebabkan oleh nilai kekerasan vulkanisat depolimerisasi paling tinggi dibandingkan
dengan vulkanisat lainnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adanya karet siklo dalam
formula kompon karet cenderung menurunkan nilai ketahanan sobek. Hal ini diduga karena karet siklo mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan kekerasan dan kekakuan vulkanisat. Semakin tinggi kekerasannya maka akan semakin rendah ketahanan sobeknya.
Hasil keragamanan menunjukkan nilai bahwa faktor variasi bahan baku dan kelompok memberikan pengaruh tidak nyata pada
metode ASTM IA dan ASTM IIA terhadap nilai ketahanan sobek pada taraf 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sifat ketahanan sobek karet
alam pada vulkanisat tidak dipengaruhi oleh jenis bahan bakunya dan jika diaplikasikan pada barang jadi karet, ketahanan sobek barang jadi
karet juga tidak dipengaruhi oleh jenis bahan bakunya.
6. Bobot Jenis