8
C. Lateks Pekat
Lateks pekat adalah lateks yang diperoleh dari hasil pemekatan lateks kebun dengan suatu metode pemekatan tertentu hingga dihasilkan kadar karet
kering mencapai 60 dan tetap merupakan koloid yang stabil Handoko, 2002. Pemekatan lateks menyebabkan sebagian bahan bukan karet yang
terdapat di dalamnya berkurang sehingga menghasilkan lateks pekat yang mutunya lebih baik daripada mutu lateks kebun asalnya, karena lebih bermutu
dan kandungan bahan bukan karetnya lebih rendah maka lateks pekat juga merupakan bahan baku yang cocok untuk modifikasi karet Utami dan
Siswantoro, 1989 dalam Alfa, 2002. Pemekatan lateks dapat dilakukan dengan empat metode yaitu, metode
pemusingan sentrifugasi, pendadihan creaming, penguapan evaporasi dan elektrodekantasi. Diantara keempat metode tersebut, metode sentrifugasi
merupakan metode yang paling lazim digunakan. Pemekatan lateks kebun dengan alat sentrifugasi dapat membuat kandungan nitrogen dalam lateks
kebun berkurang. Menurut Triwiyoso 1975 keuntungan cara pemekatan lateks menggunakan alat pemusing adalah lateks pekat yang diperoleh
mengandung sedikit zat padat yang ada dalam serum dan juga kadar protein yang rendah serta bebas dari kotoran dan endapan.
Prinsip pembuatan lateks pekat dengan cara sentrifugasi yaitu berdasarkan perbedaan berat jenis antara partikel karet dan serum. Partikel karet yang
memiliki berat jenis yang lebih kecil dari serum memiliki kecenderungan untuk naik ke permukaan. Partikel karet dalam lateks mengalami gerak brown
karena terjadi gaya tolak-menolak antara partikel karet yang bermuatan. Gerakan brown ini akan memperlambat terjadinya pemisahan antara partikel
karet dan serum. Lateks kebun yang dimasukkan ke dalam alat sentrifugasi akan mengalami pemutaran yaitu gaya sentripetal dan gaya sentrifugal yang
akan mengarah keluar. Gaya sentrifugal jauh lebih besar dari percepatan gaya berat dan gerakan brown, sehingga akan terjadi pemisahan partikel karet dan
serum. Serum akan terlempar ke bagian luar dan partikel karet akan terkumpul pada bagian pusat dari poros alat sentrifugasi dan selanjutnya lateks pekat
akan keluar dari bagian bawah. Lateks pekat yang keluar ini mengandung
9 KKK sekitar 60 dan lateks skim mengandung KKK 3-8. Pemekatan
dengan metode ini menyebabkan lateks pekat yang dihasilkan mengandung sedikit bahan bukan karet karena sebagian besar bahan-bahan bukan karet
masuk kedalam lateks skim Goutara et al., 1985.
D. Depolimerisasi Lateks