Pembelajaran Tematik KAJIAN TEORI

penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian kompetensi keterampilan.

2.1.5 Pembelajaran Tematik

2.1.5.1 Hakikat pembelajaran tematik Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Kemendikbud, 2013 Menurut Poerwadarminta dalam Majid, 2014:80 pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Selain itu, Rusman 2011: 254 menyatakan bahwa pembelajaran tematik terpadu berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan siswa. Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian pembelajaran tematik di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema serta mendorong siswa baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik sehingga pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. 2.1.5.2 Karakteristk Pembelajaran Tematik Menurut Rusman 2011: 258-259, karakteristik-karakteristik pembelajaran tematik yaitu, antara lain: 1 Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik berpusat pada siswa student centered. Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan-kemudahan pada siswa untuk melakukan aktivitas belajar. 2 Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung pada siswa direct experiences. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih baik. 3 Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 4 Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. 5 Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada. 6 Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensiyang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya. 7 Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. 2.1.5.3 Prinsip Pembelajaran Tematik Menurut Kemendikbud 2013 prinsip-prinsip pembelajaran tematik diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: a. Prinsip-prinsip dalam penggalian tema: 1 Tema tidak terlalu luas sehingga mudah untuk memadukan mata pelajaran. 2 Bermakna, sehingga bisa digunakan sebagai bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya. 3 Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. 4 Mampu menunjukkan sebagian besar minat siswa. 5 Mempertimbangkan peristiwa otentik riil. 6 Sesuai dengan kurikulum dan harapan masyarakat. 7 Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar. b.Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik: 1 Guru tidak bersikap otoriter dan berperan sebagai single actor yang mendominasi proses pembelajaran. 2 Pemberian tanggungjawab terhadap individu dan kelompok harus jelas dan mempertimbangkan kerja sama kelompok. 3 Guru bersikap akomodatif terhadap ide-ide yang muncul saat proses pebelajaran yang di luar perencanaan. 4 Memberkan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri disampaing penilaian lain. 2.1.5.4 Implementasi Pembelajaran Tematik Menurut Kemendikbud 2013 Dalam implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar mempunyai berbagai implikasi yang mencakup: 1 Bagi Guru Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif, baik dalam menyiapkan kegiatan belajar bagi siswa, serta dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar proses pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh bagi siswa. 2 Bagi Siwa a. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa dimungkinkan untuk bekerja baik secara individu, pasangan, kelompok kecil, maupun klasikal. b. Siswa harus siap mengikuti pembelajaran yang bervariasi secara aktif seperti melakukan diskusi kelompok, mengadkana pengamatan sederhana, dan pemecahan masalah. 3 Terhadap Sarana Prasarana, Sumber Belajar, dan Media Pembelajaran a. Dalam pelaksanaan pembelajaran diperlukan berbagai sarana dan prasaran belajar karena pembelajaran tematik yang dilaksanakan pada hakikatnya menekankan pada siswa baik secara individu maupun kelompok dituntut untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip – prinsip secara holistik dan otentik. b. Pembelajaran tematik yang dilaksanakan memanfaatkan berbagai sumber belajar bak yang sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran by design, maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan by utilization. c. Pengguunaan media yang bervariasi juga diperlukan dalam pembelajaran tematik unutk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak. d. Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini demikian pula cara guru membelajarkannya. Namun masih dimugnkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen sebagai bahan penegmbangan. 4 Terhadap Pengelolaan Kelas Kegiatan pembelajaran tematik yang dilaksanakan perlu melakukan pengaturan ruang kelas agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Pengaturan ruang kelas tersebut meliuti: a. Ruangan ditata sesuai dengan tema yang sedang dilaksanakan. b. Susunan bangku siswa diubah sesuai dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung. c. Siswa belajar tidak harus selalu di kursi tetapi dapat juga di tikarkarpet. d. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara bervariasi bisa di dalam maupun diluar kelas. e. Hasil karya siswa dipajang di dinding agar bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa. f. Alat, sarana, dan sumber belajar dikelola untuk memudahkan peserta didik menggunakan dan menyimpannya kembali. 5 Terhadap Pemilihan Metode Pembelajara yan dilaksnakan perlu disiapka berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik. 2.1.5.5 Kelebihan pembelajaran tematik Kelebihan pembelajaran tematik menurut Kemendikbud 2013, antara lain: 1 Lebih mudah memusatkan perhatiannya pada sebuah tema. 2 Dapat mempelajari berbagai kompetensi dasar dalam sebuah tema. 3 Pembelajaran lebih berkesan dan mendalam. 4 Kompetensi dasar dikaitkan dengan pengalaman peserta didik, sehingga pembelajaran lebih bermakna. 5 Lebih bermanfaat karena materi berbasis tema yang jelas. 6 Pembelajaran lebih menggairahkan karena peserta didik mampu berkomunikasi dengan kehidupan nyata. 7 Lebih efisien waktu, karena melalui satu tema dapat dipelajari beberapa mata pelajaran sekaligus. 2.1.5.6 Langkah-langkah pembelajaran tematik Langkah-langkah Pembelajaran Tematik Trianto, 2011:171 Fase-1 Pendahuluan 4. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya 5. Memotivasi siswa 6. Memberikan pertanyaan kepada siswa 7. Menjelaskan tujuan pembelajaran Fase-2 Presentasi materi 1. Presentasi materi yang akan disampaikan 2. Presentasi keterampilan proses yang dikembangkan 3. Presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan melalui charta 4. Memodelkan penggunaan peralatan melalui charta Fase-3 Membimbing pelatihan 1. Menempatkan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar 2. Mengingatkan cara siswa bekerja dan berdiskusi secara kelompok 3. Membagi buku siswa dan LKS 4. Mengingatkan cara menyusun laporan hasil kegiatan 5. Memberikan bimbingan seperlunya 6. Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang ditentukan Fase-4 Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik 5. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 6. Meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan 7. Meminta anggota kelompok yang lain menganggapi hasil presentasi 8. Membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi Fase-5 Mengembang- kan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan 2. Memberikan umpan balik 3. Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini Fase-6 Menganalisis dan mengevaluasi Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka

2.1.6 Pembelajaran Kooperatif