KAJIAN EMPIRIS KAJIAN PUSTAKA

atau menghubungkan fenomenainformasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan. 2.1.9.5 Mengkomunikasikan Kegiatan pembelajaran yang meliputi: menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti dengan menggunakan pembelajaran tematik melalui model TTW berbantuan CD Interaktif dalam pembelajaran. Beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya bertujuan untuk meningkatkan perilaku guru, perilaku belajar siswa, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan hasil belajar siswa. Adapun beberapa penelitian tersebut antara lain sebagi berikut: Penelitian tentang pembelajaran tematik yang telah dilakukan oleh Jiwa 2013:1 yang berjudul “Pengaruh Implementasi Pembelajaran Tematik Terhadap Prestasi Belajar ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas IV Gugus Empat di Kecamatan Gianyar”. Berdasarkan pada hasil penelitian ini, pembelajaran tematik di kelas IV SD memperoleh hasil bahwa prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran tematik lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional pada kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Hardiyanti 2014: 6 yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013 pada Kelas IV B di SD Bantul Timur”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa diperlukan perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan pembelajaran pada buku guru, pendekatan saintifik harus diintegrasikan guru selama proses pembelaran serta penilaian otentik untuk menilai siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Kon Chon Min, dkk 2012: 276 yang berjudul “Teachers Understanding and Practice towards Thematic Approach in Teaching Integrated Living Skills ILS in Malaysia ”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa keterampilan guru dan tingkat pemahaman guru terhadap pembelajaran tematik meningkat. Kemudian penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Think-Talk- Write TTW dilakukan oleh Widya Nurhayati, Sutji Wardhayani, Isa Ansori 2012: 20 yang berjudul “Peningkatan Komunikasi Ilmiah Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Tipe Think-Talk- Write”. Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh adalah: 1 Pada siklus I rata-rata perolehan skor kemampuan guru adalah 3,16 dengan kategori baik, pada siklus II rata-rata perolehan skor kemampuan guru meningkat menjadi 3,8 dengan kategori sangat baik, 2 Aktivitas siswa pada siklus I diperoleh total skor 2,54 dengan kategori baik, dan pada siklus II perolehan skor meningkat menjadi 3,3 dengan kategori sangat baik, 3 Pada siklus I ketuntasan hasil belajara klasikal mencapai 72,7 24 dari 33 siswa yang tuntas mencapai KKM ≥ 63 dengan rerata kelas adalah 73,3 dan pada siklus II ketuntasan hasil belajar klasikal meningkat menjadi 87,9 29 dari 33 siswa dengan rerata kelas adalah 81,4. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran IPA melalui model kooperatif tipe Think Talk Write dapat meningkatkan, kemampuan guru, aktivitas komunikasi siswa, dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Bulu Lor Semarang. Penelitian yang dilakukan oleh Saputra pada tahun 2013: 2 yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write ” menunjukkan bahwa salah satu model yang diharapkandapat meningkatnya hasil belajar siswa adalah TTW. Karena dalam TTW siswa diharapkan dapat berpikir, mengkomunikasikan dan menuliskan kembali apa yang telah didapat pada tahap think dan talk. Melalui model pembelajaran TTW dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari 2014: 7 yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TTW Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia ”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Bahasa Indonesia antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TTW dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hal tersebut dibuktikan bahwa thit =3,94 t= 2,00 dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia kelompok eksperimen tab =0,05, 70 = 75,92 = 68,03 kelompok kontrol. Dengan demikian, dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Gugus IV Kecamatan Kuta Selatan. Penelitian yang sukses menggunakan media CD Interaktif adalah penelitian yang dilakukan oleh Erni Suardani Ketut, Lasmawan I Wayan, Sadia I Wayan 2013: 8 dengan judul “Pengaruh Media CD Interaktif Berbantuan LKS Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Kelas V Di SD 1,2,5 Banyuasri- Singaraja”. Hasil penelitian menunjukkan: 1 motivasi belajar kelompok siswa yang menggunakan media CD Interaktif berbantuan LKS lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional, F = 536,698, p 0,05 dan 2 hasil belajar kelompok siswa yang belajar IPA menggunakan media CD Interaktif berbantuan LKS lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional, F = 507,685, p 0,05, 3 terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar IPA menggunakan media CD Interaktif berbatuan LKS dan konvensional F = 6,577, p 0,05. Kemudian Penelitian yang dilakukan oleh Herijanto 2012:12 dengan judul “Pengembangan CD Interaktif Pembelajaran IPS Materi Bencana Alam ”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pemanfaatan CD Interaktif dapat digunakan untuk meningkatkan pandangan siswa terhadap mata pelajaran, memberikan respon positif, serta meningkatkan minat belajar siswa. Penerapan pembelajaran dengan CD interaktif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa yang ditunjukkan pada hasil evaluasi belajar yang sangat tinggi dan aktivitas pembelajaran yang sangat baik. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Kalburan 2011:1555 yang berjudul “The Use of Interactive CD-ROM in Early Childhood Education: Teachers‟ Thoughts and Practices ”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan CD interaktif digunakan untuk mengembangkan kognitif dan psikomotorik anak-anak. Penelitian yang dilakukan oleh Dikshit 2013:193 yang berjudul “Pedagogic Effectiveness of Print, Interactive Multimedia, and Online ”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan multimedia CD Interaktif dalam bidang pedagogis lebih efektif daripada media cetak ataupun secara online. Penelitian diatas menjadi landasan bagi peneliti dalam melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tema Selalu Berhemat Energi dengan menggunakan Model Think-Talk-Write berbantuan CD Interaktif pada kelas IV SD Sampangan 01 Semarang.

2.3 KERANGKA BERPIKIR