2.1.7 Model Pembelajaran Think-Talk-Write
2.1.7.1 Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang
berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas Suprijono, 2011:45. Sedangkan Joyce dalam
Trianto, 2011: 5 berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
kurikulum,dan lain-lain. Sejalan dengan hal tersebut, Arends dalam Suprijono, 2011: 46 merumuskan model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu pola pembelajaran yang tergambar dari awal
pembelajaran sampai akhir. Dimana dalam model tersebut merupakan rumusan dari tujuan pembelajaran, tahap-tahap pembelajaran, lingkungan pembelajaran,
dan pengelolaan kelas. 2.1.7.2
Model Think-Talk-Write Huda 2013:218 mengungkapkan Think-Talk-WriteTTW adalah strategi
yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Yamin dan Ansari 2012:84 menyatakan bahwa metode
pembelajaran TTW dikembangkan oleh Huinker dan Laughlin. Metode pembelajaran ini didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah
perilaku sosial. Metode pembelajaran TTW merangsang peserta didik untuk berpikir, berbicara dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Sehingga
metode pembelajaran TTW memperkenankan siswa untuk mempengaruhi dan memanipulasi ide-ide melalui proses berpikir dan berbicara sebelum
menuliskannya. Menurut Ngalimun 2014: 170, Pembelajaran TTW dimulai dengan
berfikir melalui bahan bacaan menyimak,mengkritisi, dan alternatif solusi, hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian buat
laporan hasil presentasi. Selanjutnya, Suyatno 2009:66 menjelaskan bahwa TTW
dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan menyimak, mengkritisi, dan alternatif solusi, hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi,
dan kemudian membuat laporan hasil presentasi. Sintaknya adalah: informasi,
kelompok membaca-mencatat-menandai, presentasi, diskusi, dan melaporkan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa TTW merupakan metode pembelajaran yang di dalamnya terdapat tahapan untuk berpikir think,
berbicara talk dan menuliskannya write.
2.1.7.3 Langkah-langkah Model Think-Talk-Write
1. Guru membagikan LKS yang memuat situasi masalah dan petunjuk
penyelesaian. 2.
Siswa membaca teks, memikirkan solusi yang mungkin untuk selanjutnya dibawa ke forum diskusi think.
3. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu kelompok, membahas
solusi talk, guru berperan sebagai mediator lingkungan belajar. 4.
Siswa mengkonstruksikan sendiri pengetahuan matematika yang diperolehnya setelah diskusi serta menyelesaikan segala permasalahan yang disajikan pada
LKS write. 5.
Presentasi dari setiap kelompok disertai argumentasi logis pada tiap presentasinya.
2.1.8 Kelebihan Model Think-Talk-Write