Pembelajaran Kooperatif KAJIAN TEORI

2.1.6 Pembelajaran Kooperatif

2.1.6.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Hamdani 2010: 30 model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham kontruktivis. Kemudian Sanjaya 2011: 242 menjelaskan bahwa pembelajaran koopertif merupakan model pembelajaran yang menggunakan sistem pengelompokantim kecil antara empat sampai enam orang yang heterogen dengan sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Dari dua pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembeljaran yang pelaksanaanya berupa pengelompokkan peserta didik secara heterogen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. 2.1.6.2 Unsur-unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif Menurut Hamdani 2010: 30, unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut. 1.Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka satu tim, 2.Siswa harus bertanggung jawab pada diri sendiri juga pada anggota kelompok yang lainnya, 3.Dalam satu kelompok siswa harus memiliki tujuan bersama, 4.Saling berbagi tugas dalam kelompok, 5.Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yag ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok, 6.Para siswa berbagi kepemimpinan dan mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar, 7.Setiap siswa akan dimintai pertanggungjawaban secara individu tentang materi yang ditangani oleh kelompoknya. 2.1.6.3 Aplikasi Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin Hamdani, 2010: 32 tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasikeberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok. Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran yang dirangkum oleh Ibrahim Hamdani, 2010: 32-33, yaitu sebagai berikut. 1. Hasil belajar akademik Pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan, baik kepada kelompok secara keseluruhan maupin secara individu khususnya ketika memahami konsep-konsep sulit dan juga untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik. 2. Penerimaan terhadap perbedaan individu Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas- tugas akademik dan struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. 3. Pengembangan keterampilan sosial Mengajarkan pada siswa keterampilan bekerja sama dan berkolaborasi. 2.1.6.4 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Menurut Hamdani 2010:34-35 terdapat 6 fase pembelajaran kooperatif sebagai berikut. 1. Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan semua tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. 2. Fase 2 Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan. 3. Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru menjellaskan kepada siswa untuk membetuk kelompok belajar dan membantu setiap anggota kelompok agar melakukan transisi secara efisien 4. Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar. Pada fase ini perilaku guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. 5. Fase 5 Evaluasi. Pada fase ini guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah di pelajari atau meminta presentasi hasil kerja kepada kelompok. 6. Fase 6 Memberikan penghargaan. Menghargai upaya dan hasil belajar individu serta kelompok.

2.1.7 Model Pembelajaran Think-Talk-Write