tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya
4.6 Metode Analisis Data
Metode analisa data adalah cara yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengelola data yang diperoleh agar dapat menghasilkan suatu hasil penelitian
yang dapat dibuktikan secara empiris. Mengingat pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka faktor
kesungguhan responden dalam menjawab kuesioner merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian terhadap data hasil
kuesioner melalui uji validitas, dan uji reliabilitas. Data yang baik setidaknya harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
4.6.1 Pengujian Kualitas Data
1. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat mengukur yang diukur.
Dengan alat ukur yang valid maka data yang diperoleh akan valid juga. Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan
fungsi ukurnya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat
dipercaya. Variabel yang akan diuji validitasnya adalah semua variabel dependen dan independen yang digunakan dalam penelitian. Pengujian validitas
dilaksanakan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor, sehingga dapat dinilai pearson correlation. Apabila
korelasi antara masing-masing skor butir pertanyaan menunjukkan hasil signifikan
Universitas Sumatera Utara
Sig Alpha 5, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid Ghozali, 2002.
2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban
responden sehingga kesungguhan jawaban dapat dipercaya. Dengan demikian reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang
konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Untuk melihat reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka akan
dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas akan diketahui dengan menggunakan software SPSS. Uji ini dilakukan untuk mengetahui nilai koefisien
Cronbach Alpha instrumen masing-masing variabel. Instrumen dikatakan reliabel bila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 Ghozali, 2002
4.6.2 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan analisis regresi linier berganda, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi :
4.6.2.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak Ghozali, 2002. Untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak dapat digunakan rasio skewness dan rasio kurtosis
yang diperoleh dari variabel unstandardized residual. Rasio skewness dapat diketahui dengan membagikan nilai skewness dengan standard error skewness,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan rasio kurtosis dapat diketahui dengan membagikan nilai kurtosis dengan standard error kurtosis. Apabila kedua rasio berada diantara -2 dan +2
maka distribusi data adalah normal.
4.6.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau tidak Ghozali, 2002.
Uji ini dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel bebasnya. Apabila nilai VIF adalah 10, maka hal ini
berarti variabel bebas tidak memiliki masalah multikolinearitas.
4.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji Glejser yang akan
diaplikasikan dengan menggunakan software SPSS. Data yang terbebas dari gejala heteroskedastisitas adalah data yang memiliki
nilai signifikansi lebih besar dari Alpha 5. Nilai signifikansi dapat diketahui dengan meregresikan nilai absolute residual abresid variable terhadap variabel
bebas. Ghozali, 2002
4.6.3 Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui jawaban dari dugaan awal penulis terhadap pengaruh masing-masing variabel dalam penelitian ini.
Pengujian ini dilakukan setelah data memenuhi seluruh ketentuan hasil uji asumsi klasik. Uji hipotesis pertama dalam penelitian ini menggunakan model regresi
Universitas Sumatera Utara
berganda. Persamaan model regresi yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e
Keterangan : Y
= Prestasi Kerja. α
= Intercept β1, ...β5 = Koefisien regresi
X1 = Remunerasi
X2 = Mutasi
X3 = Whistleblowing System
X4 = Motivasi
X5 = Kepuasan Kerja
e = Eror
Untuk mengetahui tingkat determinasi antar variabel maka dilakukan analisis Koefisien Determinasi R
2
yaitu untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Nilai R
menunjukan besarnya pengaruh, sedangkan nilai R Square menunjukan seberapa besar kontribusi variabel X dalam mempengaruhi variabel Y. Untuk melihat
pengaruh variabel X terhadap variabel Y secara simultan maka akan digunakan uji F. Selanjutnya, untuk melihat pengaruh variabel X secara parsial terhadap variabel
Y dengan menggunakan uji t.
4.6.3.1 Analisis Koefisien Determinasi
Analisis Koefisien Determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan software SPPS melalui analisis regresi linier dan hasilnya dapat dilihat pada tabel Model Summary. Nilai R dan R Square pada
tabel Model Summary menunjukan besarnya pengaruh X terhadap Y, dan seberapa besar kontribusi variabel X dalam mempengaruhi variabel Y. Ghozali,
2002.
Universitas Sumatera Utara
4.6.3.2 Uji-F
Uji-F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya secara simultan. Proses perhitungan menggunakan SPSS
melalui analisis regresi linier dan hasilnya dapat dilihat pada tabel Anova. Dari hasil uji F, maka pada tabel Anova dapat diketahui nilai dari level of significant.
Apabila nilai signifikan lebih kecil dari Alpha 5 maka secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikatnya, dan begitu pula sebaliknya.
Ghozali, 2002
4.6.3.3 Uji-t
Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya secara parsial. Proses perhitungan menggunakan SPSS
melalui analisis regresi linier dan hasilnya dapat dilihat pada tabel Coefficiennts. Dari hasil uji t, maka akan diketahui level of significant dari setiap variabel bebas
terhadap variabel terikatnya. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari Alpha 5 maka secara partial variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikatnya, dan
begitu pula sebaliknya. Ghozali, 2002.
4.6.4 Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan uji residual. Kriterianya jika nilai residual kecil atau nol maka terdapat kecocokan antara
variabel independen dengan variabel moderasi, sebaliknya jika nilai residual besar maka terjadi ketidakcocokan antara variabel independen dengan variabel
moderating. Persamaan regresi untuk uji residual dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Z = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e
e = α + β6Y
Keterangan : Y
= Prestasi Kerja α
= Intercept β1, ...β6 = Koefisien regresi
X1 = Remunerasi
X2 = Mutasi
X3 = Whistleblowing System
X4 = Motivasi
X5 = Kepuasan Kerja
Z = Komitmen Organisasi
e = Eror
Persamaan uji residual ini menggambarkan apakah variabel komitmen organisasi merupakan variabel moderasi, yang ditunjukan dengan nilai koefisien
β6. Jika koefisien β6 hasilnya negatif dan signifikan maka variabel komitmen organisasi merupakan variabel moderasi yang memoderasi pengaruh variabel X1,
X2, X3, X4 dan X5 terhadap variabel Y, sebaliknya jika koefisien β6 tidak negatif
dan tidak signifikan maka variabel peran legislatif bukan merupakan variabel moderasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Pegawai, yaitu sebanyak 83
Orang. Seluruh populasi dalam penelitian ini akan dijadikan sampel penelitian sehingga penelitian ini merupakan penelitian terhadap seluruh populasi Metode
Populasi atau disebut juga metode sensus. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam adalah unit Kantor
Pelayanan Pajak dibawah Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara I yang memiliki wilayah kerja meliputi seluruh wilayah Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari
22 Kecamatan. Untuk itu dalam upaya peningkatan penerimaan Pajak diwilayah Kabupaten Deli Serdang perlu memperhatikan Prestasi Kerja Pegawai Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam itu sendiri untuk mencapai kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dalam upaya meningkatkan
Prestasi Kerja perlu tersebut memperhatikan indikator-indikator yang dapat mempengaruhi Prestasi Kerja meliputi Remunerasi, Mutasi, Whistleblowing
System, Motivasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen terhadap Organisasi. Untuk mengetahui pengaruh indikator-indikator tersebut perlu dilakukan penelitian
dengan cara memberikan kuesioner kepada responden kepada pegawai yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.
Universitas Sumatera Utara