4.3.1. Analisis Fokus
Penyusun struktur pada hierarki di level pertama adalah menganalisis efektifitas pembiayaan sistem syariah terhadap petani
agribisnis sayuran pada program UPK Ikhtiar. Efektivitas pembiayaan syariah adalah seberapa besar tingkat pembayaran pinjaman yang
diberikan oleh UPK Ikhtiar kepada petani berdasarkan penyaluran dana yang digulirkan. Hal ini sangat penting kaitannya dengan
konsistensi petani dalam mengembalikan pinjaman agar pembiayaan tersebut dapat dikembalikan sesuai dengan perjanjian pengembalian
dengan jangka waktu yang ditetapkan oleh kedua belah pihak. Dalam menganalisis efektivitas pembiayaan ini terdapat
anggapan yang berbeda antara pihak petani dengan pihak UPK Ikhtiar sendiri. Hasil kuesioner dari petani menyatakan bahwa kesejahteraan
rumah tangga petani merupakan hal penting dalam melihat efektivitas pembiayaan tersebut. Sebab dengan pembiayaan tersebut, para petani
mampu memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya serta bagaimana ada pemberdayaanpenyuluhan tentang pengelolaan agribisnis dari
pihak UPK Ikhtiar kepada petani. Sedangkan untuk membayar pembiayaan UPK Ikhtiar dapat dibayar setelah memenuhi kebutuhan
hidup rumah tangga. Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 16 berikut ini.
Gambar 16. Prioritas petani pada efektifitas pembiayaan UPK Ikhtiar
Gambar 16 menjelaskan bahwa prioritas petani sayuran di Desa Ciaruteun dalam menggunakan pembiayaan UPK Ikhtiar adalah
menginginkan bagaimana meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya dengan bobot 0,549 serta indeks konsistensi sebesar 0,07
yang menyatakan bahwa pilihan petani lebih memprioritaskan kesejahteraan rumah tangga dibandingkan dengan yang lain.
4.3.2. Analisis Faktor
Dalam menganalis faktor terdapat beberapa elemen yang sangat mempengaruhi efektifitas pembiayaan sistem syariah UPK Ikhtiar.
Faktor pertama adalah peningkatan jumlah tabungan anggota, di mana elemen-elemen yang mempengaruhinya adalah jumlah tabungan
anggota itu sendiri. Jumlah tabungan yang dimaksud adalah jumlah uang yang disimpan atau ditabung oleh anggota majelis setiap
minggu. Menabung secara rutin setiap minggu merupakan komitmen awal yang dibangun oleh UPK Ikhtiar kepada anggota sebelum
mereka menjadi anggota. Sebab pihak UPK Ikhtiar memiliki asumsi bahwa semakin rajin anggota itu menabung, maka semakin rajin
anggota itu untuk membayar angsuran. Kemudian faktor kedua dalam mempengaruhi efektifitas
pembiayaan adalah peningkatan pembayaran pembiayaanpinjaman. Hal ini berkaitan dengan uang yang dibayarkan oleh anggota setiap
minggu secara rutin ketika meminjam uang dari UPK Ikhtiar dalam bentuk angsuran. Jumlah uang yang diangsur setiap minggu berbeda,
yang besarnya disesuaikan dengan jumlah uang yang dipinjamkan. Pembayaran angsuran antara Rp 5000 sampai Rp 20.000. Jangka
waktu yang ditetapkan adalah berdasarkan kesepatan bersama antara pihak petani sayuran anggota dengan UPK Ikhtiar, biasanya jangka
waktunya adalah 30 sampai 50 minggu. Jangka waktu yang relatif lama ini sangat meringankan anggota dalam membayar angsuran,
karena tidak memberatkan mereka. Terkadang jika mereka tidak memiliki uang, maka mereka berhenti dulu untuk mengangsur pada
minggu itu dan akan dibayar minggu depan jika punya uang.
Faktor ketiga adalah peningkatan kesejahteraan rumah tangga petani sayuran. Hal ini merupakan faktor yang menjadi perhatian
pihak UPK Ikhtiar, bahwa yang menjadi tujuan utama program ini adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan rumah tangga anggota
UPK Ikhtiar yang memang mereka bekerja sebagai petani sayuran. Kesejahteraan anggota berkaitan dengan urusan hidup keluarga petani
yang terlepas dari segala urusan pemenuhan kebutuhan, seperti; belanja, pendidikan anak dan kesehatan keluarga. Pada dasarnya, para
anggota menginginkan program ini mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga petani yang tinggal di desa dan jauh dari kota agar
dapat bertahan hidup baik dari segi belanja sehari-hari, pendidikan anak-anak dan kesehatan keluarga. Hal ini menjadi harapan anggota
ketika program UPK Ikhtiar masuk ke desa, sehingga kehidupan anggota dapat berjalan sejahtera.
Faktor keempat adalah pemberdayaan pengelolaan agribisnis sayuran. Hal ini berkaitan dengan sejauh mana peran UPK Ikhtiar
dalam membantu usaha anggotanya yang memang banyak pada sektor pertanian sayuran, seperti : bayam, kangkung, salada, kemangi dan
sebagainya. Pemberdayaan agribisnis ini dapat berupa penyuluhan pertanian tentang bagaimana cara bercocok tanam yang efisien dan
efektif agar menghasilkan panen yang baik. Hal ini disebabkan hasil pertanian akan dijual di pasar sebagai pendapatan usaha mereka.
Secara alami, anggota lebih mengetahui cara bercocok tanam, tetapi ketika yang tidak mendukung, maka cenderung menyerahkan
semuanya pada faktor alam. Jika mereka memiliki pengetahuan yang lebih tentang cara bertanam yang beragam, maka hasil yang diperoleh
juga akan beragam sesuai dengan kebutuhan yang berbeda di masyarakat.
Faktor-faktor di atas sangat penting dalam mempengaruhi efektivitas pembiayaan sistem syariah program UPK Ikhtiar. Hasil
analisis MPG menyatakan bahwa peningkatan pembayaran pembiayaan merupakan faktor yang paling penting dalam
mempengaruhi efektifitas pembiayaan. Hasil analisis faktor diperoleh bahwa peningkatan pembayaran pembiayaan PPP memiliki vektor
prioritas bobot yang paling tinggi sebesar 0,318 dengan consistency Indeks
CI 0,0136 yang menyatakan bahwa penilaian akan konsisten ketika CI lebik kecil sama dengan 0,1. Kemudian yang diikuti oleh
faktor peningkatan kesejahteraan rumah tangga petani PKRTP yang memiliki bobot 0,292. Sedangkan faktor pemberdayaan pengelolaan
agribisnis sayuran PPAS dan Peningkatan jumlah tabungan anggota PJTA masing-masing memiliki bobot 0,222 dan 0,168 Lampiran 9.
Berikut akan diperlihatkan hasil analisis pada Tabel 8 di bawah ini. Tabel 8. Hasil analisis level faktor terhadap efektivitas pembiayaan.
EP PJTA PPP PKRTP
PPAS Rata VE
VP PJTA
1 0,41341 0,59624 0,93971 0,73734 0,694 0,16831 PPP 2,41889
1 1,02046
1,19581 1,40879 1,311 0,31801 PKRTP 1,67717 0,97995
1 1,27652 1,23341 1,204 0,29199 PPAS 1,06415 0,83625 0,78338
1 0,92095 0,914 0,22169 4,3005 4,122
1
4.3.3. Analisis Aktor