pihakaktor yang terlibat langsung dalam program UPK, yaitu ; Petani Sayuran, Tenaga Pendamping Lapangan TPL, Fasilitator Wilayah FW
dan Manajer Operasional MO. Pada FGD dilakukan dalam sebuah majelis yang membahas tentang program UPK bagi anggota yang diuraikan
berdasarkan pengetahuan mereka sebelum dan setelah mengikuti program ini. Setelah itu dilakukan wawancara mendalam dengan beberapa anggota
yang memang sudah lama bergabung menjadi anggota UPK Ikhtiar dan juga dari pihak TPL, FW dan MO yang menjalankan program ini.
Hasil metode kualitatif dijadikan sebagai masukan untuk membuat pengumpulan data dengan metode kuantitatif melalui pengisian kuesioner
yang telah dibuat. Kuesioner ini akan diisi oleh pihakaktor yang sangat berperan penting dalam program UPK, karena mereka adalah orang yang
memiliki akses yang banyak dengan program ini. Mereka dapat dijadikan responden berdasarkan tingkat kepahaman dan keahlian expert mereka
dalam menerima manfaat apa yang diperoleh dari program ini, serta kekurangan apa saja yang menjadi hambatan dari program ini. Sehingga
informasi dari mereka digali melalui pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dengan skala penilaian antara 1-9 yang telah ditentukan di dalam
metode AHP ini seperti yang tertera pada Lampiran 1.
3.3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Jenis data primer diperoleh dari pengumpulan data kualitatif dan
kuantitatif melalui teknik Focus Group Discussion FGD, Indepth Interview,
dan pengisian kuesioner terutama kepada pihakaktor yang terlibat langsung dalam program UPK Ikhtiar. Sedangkan data sekunder
diperoleh dari studi literatur di IPB, UI, Bank Indonesia BI yang memuat tentang data statistik lembaga keuangan syariah, Badan Pusat Statistik
BPS, beberapa lembaga keuangan syariah seperti BPRS RU, BMT KU, BMT WU dan BMT TbU, Yayasan Peramu Bogor, Pemerintah Daerah
Pemda baik Pemerintah Kota Pemkot Bogor maupun Pemerintah Kabupaten Pemkab Bogor, dan lembaga lain dalam rangka identifikasi
potensi dari sisi pembiayaan sistem syariah terhadap petani agribisnis.
3.4. Pengambilan Sampel
Dalam pengambilan sampel, jumlah responden tidak digunakan sebagai validitas. Syarat responden yang valid dalam AHP adalah bahwa
mereka adalah orang-orang yang ahli expert di bidangnya. Oleh karena itu, responden yang dipilih dalam survey ini adalah pihak-pihak yang terlibat
dalam pembiayaan sistem syariah antara lembaga keuangan syariah sebagai pemilik dana sohibul mal dan pihak petani agribisnis sayuran sebagai
pengelola dana mudharib termasuk juga pihak isteri petani yang memiliki peran dalam mengelola rumah tangga termasuk pendidkan, keuangan dan
kesehatan keluarga. Responden dari pihak UPK Ikhtiar merupakan orang pilihan yang
mewakili dengan jabatan sebagai Tenaga Pendamping Lapangan TPL, Fasilitator Wilayah FW dan Manajer Operasional MO. Sedangkan
responden dari pihak petani agribisnis adalah para petani yang memiliki usaha pertanian untuk produk sayuran seperti bayam, kangkung, salada, dan
kemangi yang modal usahanya diperoleh dari pembiayaan sistem syariah dengan prinsip mudharabah dan musyarakah. Dan responden terakhir yang
dapat menjelaskan kondisi kesejahteraan rumah tangga adalah isteri dari petani yang memiliki peran dalam mengelola rumah tangga untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka seperti yang diperlihatkan pada Lampiran 2.
3.5. Analisis Data