petani dan bandar juga harus membayar angsuran pinjaman setiap minggu berdasarkan kesepakatan dengan pihak UPK Ikhtiar.
Fasilitator Wilayah FW sebagai pelaksana tugas menyusun analisis kelayakan seperti sketsa wilayah di Desa Ciaruteun Ilir, data
potensi wilayah, dan analisa kelayakan, dan rekomendasi kegiatan persiapan sosial. Dokumen hasil tugas tersebut disampaikan dan
dibahas dalam rapat komite program, sehingga diputuskan kelayakan dan rencana tidak lanjut perluasan wilayah. Tugas dari Fasilitator
Wilayah FW yang pertama adalah membuka wilayah yang dilihat dari kelayakan wilayah itu. Artinya akan melakukan tugas untuk
melihat wilayah dengan hanya sebatas pengamatan. Melihat potensi yang ada di wilayah itu seperti jumlah warung dan bertanya untuk
mendapatkan informasi tentang bank keliling, arisan, dan sebagainya. Informasi ini digunakan untuk melihat kelayakan dari wilayah untuk
dilakukan program UPK Ikhtiar di Desa Ciaruteun Ilir berdasarkan informasi dari para pedagang sayuran di pasar Bogor.
Tahap kedua adalah menganalisis kelayakan wilayah secara kuantitatif. Salah satu metode yang digunakan adalah Criteria House
Index CHI, yaitu mengecek jumlah rumah di desa tersebut apakah
rumah itu terbuat dari bangunan, bilik atau teras rumah di wilayah tersebut. Metode lainnya adalah dengan melihat jumlah arisan, jimlah
kelompok pengajian, dan Pos Pelayanan Terpadu Posyandu. Kemudian FW melakukan kesimpulan dari analisis kelayakan wilayah
tersebut. Data tersebut menjadi masukan bagi pimpinan program UPK Ikhtiar untuk mengambil keputusan apakah wilayah tersebut dapat
dijadikan sebagai wilayah program pelayanan keuangan.
4.2.2. Mekanisme Persiapan Sosial.
Persiapan sosial dimaksudkan untuk memperkenalkan tujuan dan mekanisme program UPK Ikhtiar di Desa Ciaruteun Ilir.
Kemudian juga untuk meningkatkan penerimaan dan dukungan masyarakat terhadap program ini. Rangkaian kegiatan yang dilakukan
dalam persiapan sosial antara lain seperti kunjungan kepada tokoh
masyarakat, kelembagaan lokal, Pos Pelayanan Terpadu Posyandu dan kelompok pengajian. Pihak UPK Ikhtiar melakukan diskusi
bersama mereka dengan memperkenalkan program pembiayaan ini, sehingga mereka mengerti manfaat dari program ini.
Selain diskusi dengan warga masyarakat, masih ada cara lain dalam meningkatkan keyakinan mereka pada program UPK Ikhtiar
ini. Diantaranya melakukan wawancara, presentasi pada pertemuan warga, Focus Group Discussion FGD bersama warga lokal, dan
pendataan awal yang biasanya dikaitkan dengan kegiatan bakti sosial, seperti santunan bahan pokok, distribusi daging kurban, dan
sebagainya. Sehingga kegiatan ini dapat menghasilkan data dasar calon peserta yang benar-benar tertarik pada program UPK Ikhtiar.
Sosialisasi kepada kelembagaan lokal adalah dengan mendatangi kepala Desa Ciaruteun Ilir, ketua RT dan RW. Mereka
secara sengaja mengundang pihak UPK Ikhtiar untuk duduk bersama dan memperkenalkan progran pelayanan keuangan ini kepada mereka.
Dalam menjelaskan program ini membutuhkan waktu selama enam bulan, harus memberikan pengertian yang lebih mendalam kepada
warga masyarakat tentang manfaat dari program ini. Pendekatan yang bisa dilakukan adalah melalui kumpulan pengajian dan arisan ibu-ibu.
Melalui pendekatan ini, mereka lebih mengetahui kebutuhan rumah tangganya sendiri dan melihat program pelayanan keuangan sebagai
salah satu sumber keuangan untuk memenuhi kebutuhannnya.
4.2.3. Mekanisme Rekrutmen Anggota.
Pada awalnya, rekrutmen anggota melalui proses ketika para pedagang dan petani ingin meminjam uang. TPL sebagai orang yang
melayani anggota di lapangan harus mengetahui terlebih dahulu lokasi rumah dan usahanya. Jadi, setelah mengetahui rumah dan usahanya,
TPL dan FW melakukan pengamatan untuk melihat kelayakan petani dan pedagang dalam mendapatkan pembiayaan dari program UPK
Ikhtiar. Pengamatan dilakukan pertama kali di pasar yang berada di Bogor seperti; Pasar Bogor, Pasar Merdeka dan Pasar Jambu Dua
karena pedagang sayur tersebut sebagian besar berasal dari desa Ciaruteun. Tahap awal adalah program ini adalah membuka tabungan
di rumah salah satu tokoh masyarakat. Pembuatan kelompok baru bisa dilakukan ketika jumlah anggota semakin bertambah banyak. Program
UPK Ikhtiar melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan metode jemput bola, artinya jika anggota ingin hadir pada satu tempat dengan
jumlah 16 orang dan berkumpul bersama. Pinjaman yang diberikan oleh UPK tidak terlalu banyak antara Rp 100.000 sampai Rp
1.000.000 sebab pinjaman tersebut untuk usaha berdagang di pasar dan untuk modal menanam sayuran di kebun.
Hasil laporan perkembangan data anggota UPK Ikhtiar pada tahun 2005 sampai Maret 2006 meningkat sebesar 257,6 persen. Pada
tahun 2005 jumlah anggota sebanyak 125 orang, kemudian meningkat sebanyak 447 orang pada Maret 2006. Data ini mengindikasikan
bahwa proses rekrutmen anggota cukup efektif yang disebabkan oleh banyaknya minat masyarakat terhadap program UPK Ikhtiar ini.
Masyarakat cukup tertarik dengan program pelayanan keuangan ini karena prosedur pembiayaannya cukup mudah dan dapat dimengerti
oleh mereka sehingga mereka mendaftar menjadi anggota seperti yang diperlihatkan pada Lampiran 6.
Proses penerimaan anggota dilakukan dengan mencatatkan diri secara berkelompok minimal 15 orang kepada petugas lapangan lokal
TPL. Data perkembangan kelompok mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai Maret 2006. Pada tahun 2005 terdapat 9 kelompok
dan meningkat pada Maret 2006 menjadi 32 kelompok. Jumlah kelompok ini mengalami peningkatan yang cukup pesat mencapai
255,56 persen pada tahun sebelumnya. Hal ini terjadi ketika anggota UPK Ikhtiar di Desa Ciaruteun Ilir semakin bertambah banyak, maka
untuk mengefektifkan pelayanan keuangan anggota dibuat anggota menjadi beberapa kelompok, sehingga memudahkan dalam
memberikan pelayanan kepada anggota UPK Ikhtiar Lampiran 6.
Satu hal yang terpenting dalam melakukan proses rekrutmen anggota adalah menguji kelayakan dengan menggunakan kriteria
indeks rumah, indeks pendapatan dan power saving, serta indeks aset rumah tangga. Hal ini semata-mata untuk melihat kemampuan calon
anggota dari segi kesejahteraannya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Keluarga yang dikategorikan tidak miskin atau keluarga
miskin tanpa sumber pendapatan tidak menjadi target kelompok pelayanan UPK Ikhtiar. Keluarga yang lulus dalam uji kelayakan akan
mengikuti latihan wajib kelompok selama tiga hari berturut-turut dengan waktu pertemuan maksimum satu jam. Apabila lulus dalam
latihan wajib ini maka kelompok telah terbentuk dan semua anggota berhak atas pinjaman.
4.2.4. Mekanisme Pelayanan Pembiayaan.