berupa bentuk dan harga perjalanan wisata yang dikehendaki oleh pasar. Sedangkan menurut Wahab et al. 1997, pasar wisata adalah permintaan yang
nyata atau yang masih potensial akan sesuatu produk wisata tertentu yang didasarkan pada sesuatu motivasi perjalanan. Pasar wisata maksudnya adalah
mereka yang melakukan perjalanan atau bepergian ke suatu daerah tertentu negara atau kawasan untuk memenuhi suatu kebutuhan yang mendorong untuk
bepergian atau menetapkan untuk bepergian sebagai suatu masalah pokok. Pasar wisata dapat ditemukan dengan menggunakan indikator pasar yang
pertama, jauh-dekatnya letak suatu daerah dari daerah yang lain menunjukkan bahwa daerah itu mudah atau sulit dikembangkan menjadi daerah sumber
wisatawan atau pasar wisata bagi daerah yang lain. Dekat dan jauh tidak diukur dengan jarak, akan tetapi harus diukur berdasarkan kenyamanan comfort, waktu
dan biaya rate yang diperlukan untuk perjalanan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Kedua, untuk daerah-daerah yang sedikit banyak telah mendapat
kunjungan wisata. Ketiga, dapat dilihat adanya transferabilitas yang menunjukan bahwa daerah yang satu dapat berinteraksi dengan daerah yang lain Soekadijo,
2000. Menurut PHKA 2003b, unsur-unsur potensi pasar meliputi jumlah
penduduk per propinsi dimana obyek berada dibandingkan dengan kepadatan penduduk. Selain itu tingkat kebutuhan wisata yang meliputi tingkat pendaptan
per kapita, tingkat kesejahteraan, tingkat kejenuhan, kesempatan dan perilaku berwisata.
G. SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersama dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats
Rangkuti, 2000. Begitu juga menurut Rahardjo 2005, SWOT adalah sebuah metode analisis dengan mengkaji kekuatan strength, kelemahan weakness,
peluang opportunities dan ancaman threats.
Strength atau kekuatan adalah kondisi, karakter, ciri, sumberdaya dan lain- lain yang bernilai positif. Kekuatan juga bisa dimaknai sebagai hal-hal positif dari
dalam. Weakness atau kelemahan adalah kondisi yang menyangkut aspek-aspek negatif atau kelemahan dari dalam. Opportunities atau peluang kondisi di luar
yang menyangkut aspek-aspek positif. Peluang juga menggambarkan suatu keadaan dimana kalau tidak dimanfaatkan maka akan merasa rugi. Threat atau
ancaman adalah kondisi di luar yang menyangkut aspek-aspek negatif dan akan mempengaruhi. Ancaman ini dapat berupa perilaku orang luar, kebijakan politik
pemerintah, konflik politik dan sebagainya Rahardjo, 2005. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan
Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi
dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang opportinities dan ancaman threats dengan faktor internal kekuatan strengths
dan kelemahan weaknesses Rangkuti, 2000. Selanjutnya Rangkuti 2000, menyatakan alat yang dipakai untuk
menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan
alternatif strategi . Beranekaragam faktor harus diperhitungkan dalam analisis yang bersifat
strategis, sehingga terpilihnya suatu alternatif tertentu yang diyakini merupakan keputusan yang paling tepat. Para pakar sependapat bahwa instrumen untuk
menilai berbagai faktor yang layak diperhitungkan yakni analisis SWOT dan pendekatan matriks Siagian, 2002 dalam Winarno, 2004.
III. KONDISI UMUM
A. Sejarah Kawasan