Potensi Pasar Alternatif strategi pengelolaan Taman Wisata Alam kawah Kamojang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat

D. Potensi Pasar

Potensi pasar adalah suatu faktor yang menentukan berhasil tidaknya pemanfaatan suatu obyek wisata PHKA, 2003b. Unsur-unsur yang menjadi potensi wisata yaitu daerah asal pengunjung, jumlah penduduk, jarak, waktu dan biaya perjalanan. Menurut Soekadijo 2000, suatu daerah di mana terdapat sejumlah atraksi wisata, di mana telah dibangun akomodasi kepariwisataan seperti hotel dan restoran dan telah tersedia angkutan wisata yang akan mengangkut wisatawan dari daerah asalnya, mengandung potensi untuk menjadi ‘daerah tujuan wisata’ tourist destination area. Dilihat dari asal pengunjung TWA Kawah Kamojang hasil kuesioner pengunjung Tabel 33 potensi pasar masih bersifat pasar lokal, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk potensi pasar nasional karena pengunjung ada yang berasal dari kota besar lainnya, walaupun dalam jumlah yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan pengunjung lokal sekitar Bandung dan Garut. Tabel 33. Asal pengunjung hasil kuesioner pengunjung No Asal Pengunjung Persentase 1 Majalaya, Bandung 23 2 Paseh, Bandung 18 3 Ciparay, Bandung 14 4 Garut Kota 10 5 Samarang, Garut 7 6 KamojangIbun, Bandung 5 7 Tarogong, Garut 4 8 Cicalengka, Bandung 4 9 Rancaekek, Bandung 3 10 Baleendah, Bandung 3 11 Cilawu, Garut 2 12 Dayeuh Kolot, Bandung 1 13 Kadungora, Garut 1 14 Tasikmalaya 1 15 Majalengka 1 16 Subang 1 17 Tangerang 1 18 Jakarta 1 Jumlah penduduk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi potensi pasar wisata, semakin banyak jumlah penduduk maka semakin besar peluang menjadi daerah potensi pasar wisata. Jumlah penduduk asal pengunjung TWA Kawah Kamojang Tabel 33 dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34. Jumlah penduduk asal pengunjung TWA Kawah Kamojang No Daerah Asal Pengunjung Jumlah Penduduk Jiwa 1 Baleendah, Bandung 164.983 2 Rancaekek, Bandung 140.095 3 Majalaya, Bandung 137.340 4 Ciparay, Bandung 130.674 5 Garut Kota 120.044 6 Paseh, Bandung 102.628 7 Dayeuh Kolot, Bandung 101.790 8 Cicalengka, Bandung 93.254 9 Cilawu, Garut 91.926 10 Tarogong, Garut 86.379 11 Kadungora, Garut 78.303 12 KamojangIbun, Bandung 66.294 13 Samarang, Garut 65.201 Sumber : BPS Kabupaten Bandung 2004 dan BPS Kabupaten Garut 2004 Potensi pasar wisata juga dapat dilihat dari unsur lokasi. Unsur lokasi ini meliputi jarak, waktu perjalanan dan biaya perjalanan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Soekadijo 2000, jauh-dekatnya letak suatu daerah dari daerah yang lain menunjukkan bahwa daerah itu mudah atau sulit dikembangkan menjadi daerah sumber wisatawan atau pasar wisata. Dekat dan jauh disini dapat diukur dari jarak, waktu perjalanan dan biaya perjalanan. Semakin dekat jarak ke TWA Kawah Kamojang, semakin besar peluang sebagai pasar wisata. Jarak ini juga akan berpengaruh terhadap waktu perjalanan, namun waktu ini tidak hanya dipengaruh oleh jarak, tetapi dipengaruhi juga oleh kondisi fisik jalan dan kelancaran berlalu lintas. Semakin sedikit waktu perjalanan, semakin besar peluang daerah tersebut sebagai pasar wisata karena lama perjalanan mempengaruhi kenyamanan pengunjung. Seperti yang dikemukakan Soekadijo 2000, semakin singkat waktu perjalanan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan semakin baik, artinya makin besar harapannya bahwa orang akan mengadakan perjalanan. Menurut Soekadijo 2000, di samping kenyamanan dan waktu yang juga mempengaruhi potensi pasar wisata yaitu biaya perjalanan. Tinggi-rendahnya biaya perjalanan ikut menentukan apakah seseorang mengadakan perjalanan atau tidak. Semakin kecil biaya perjalanan yang dikeluarkan, semakin besar peluang daerah tersebut menjadi pasar wisata. Tinggi rendahnya biaya perjalanan juga ikut menentukan seseorang mengadakan perjalanan. Tabel 35. Jarak, waktu perjalanan dan biaya perjalanan daerah asal pengunjung TWA Kawah Kamojang No Daerah Asal Pengunjung TWAKK Jarak ke TWAKK km 1 Waktu Perjalanan Biaya Perjalanan Pulang-Pergi Rp 1 KamojangIbun, Bandung 0,5 30 menit - 2 Paseh, Bandung 2 1 jam 6.000 3 Majalaya, Bandung 8 1 jam 15 menit 9.000 4 Ciparay, Bandung 15 1 jam 30 menit 13.000 5 Samarang, Garut 15 1 jam 15 menit 6.000 6 Cicalengka, Bandung 18 2 jam 15 menit 13.000 7 Rancaekek, Bandung 18 2 jam 15 menit 15.000 8 Baleendah, Bandung 20 2 jam 15 menit 14.000 9 Garut Kota 26 2 jam 10.000 10 Dayeuh Kolot, Bandung 28 2 jam 30 menit 15.000 11 Tarogong, Garut 23 2 jam 10.000 12 Cilawu, Garut 34 2 jam 30 menit 14.000 13 Kadungora, Garut 37 2 jam 30 menit 14.000 Sumber : 1 BPS Kabupaten Bandung 2004 dan BPS Kabupaten Garut 2004 Dilihat dari asal pengunjung TWA Kawah Kamojang, jumlah penduduk, jarak, waktu perjalanan dan biaya perjalanan, potensi pasar wisata TWA Kawah Kamojang lebih bersifat pasar wisata lokal. Pasar wisata lokal TWA Kawah Kamojang yang berpotensi yaitu daerah Kamojang, Paseh, Majalaya, Ciparay, Samarang, Garut Kota dan Cicalengka. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk potensi pasar nasional, yaitu untuk daerah Bandung, Garut, Tasikmalaya dan Jakarta. E. Pengunjung E.1. Keadaan Pengunjung