Sejarah Kawasan Alternatif strategi pengelolaan Taman Wisata Alam kawah Kamojang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat

III. KONDISI UMUM

A. Sejarah Kawasan

Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat dan masyarakat, Kamojang merupakan nama lain dari Kampung Pangkalan. Pangkalan dapat diartikan sebuah tempat untuk berkumpul. Pada masa pemerintahan Belanda, kawasan ini dipergunakan oleh orang-orang Belanda sebagai tempat berkumpul untuk beristirahat mencari ketenangan dan juga tempat melakukan berbagai penelitian. Pada masa perang kemerdekaan, kawasan ini merupakan basis pertahanan oleh para pemberontak Darul Islam DI dan Tentara Islam Indonesia TII. Sedangkan menurut kuncen TWA Kawah Kamojang, Kamojang berasal dari kata mojang cantik. Ceritanya, di kawasan ini pernah hidup seorang perempuan yang cantiknya begitu kesohor di tatar Sunda. Sejak dibukanya kawasan ini pada masa pemerintahan penjajahan Belanda hingga era tahun 1970-an, kawasan ini merupakan tempat persinggahan dan bermalam bagi orang yang melakukan perjalanan dari Bandung dan sekitarnya menuju Garut, begitu pula sebaliknya. Pada masa pemerintahan Belanda, sekitar tahun 1926-1928 oleh Belanda telah dilakukan penyelidikan yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber panas bumi di Kamojang. Pada masa itu telah dilakukan eksplorasi dengan pemboran lima sumur pemboran dangkal dengan kedalaman antara 66 m sampai dengan 128 m, karena situasi pada saat itu tidak memungkinkan maka usaha untuk mengembangkan panas bumi di Kamojang dihentikan Pertamina, 2003. Sedangkan menurut hasil analisis dokumen surat keputusan, kronologis pengelolaan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 170KptsUm31979 tanggal 13 Maret 1979, Kelompok Hutan Kawah Kamojang ditunjuk sebagai Cagar Alam Kawah Kamojang seluas 7.500 Ha dan TWA Kawah Kamojang seluas 500 Ha. Berdasarkan hasil pengukuran dan penataan batas tahun 1982 yang tertuang dalam Berita Acara Tata Batas tanggal 7 Agustus 1982, luas CA Kawah Kamojang adalah 7.805 Ha. Sedangkan penetapan menjadi CA Kawah Kamojang dan TWA Kawah Kamojang seluas 8.286 Ha CA : 7.805 Ha dan TWA : 481 Ha berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 110Kpts-II1990 tanggal 14 Maret 1990. Berdasarkan Keputusan Menteri Kahutanan nomor 433Kpts-II1994 tanggal 5 Agustus 1994 menetapkan lahan kompensasi seluas 12,196 Ha menjadi bagian CA sehingga luas CA Kawah Kamojang menjadi 7.817,196 Ha dan luas TWA Kawah Kamojang 481 Ha. Ijin pengusahaan wisata alam di TWA Kawah Kamojang diberikan kepada Perum Perhutani Unit II Jawa Barat dan Banten KPH Bandung Selatan, berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor 284Kpts-II1990 tanggal 4 Juni 1990 Perum Perhutani, 1994. B. Kondisi Fisik B.1. Letak