VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Potensi Taman Wisata Alam TWA Kawah Kamojang berupa daya tarik
berkategori sedang, sedangkan unsur potensi lainnya yang lebih mengarah kepada ketersediaan sarana dan prasarana cenderung berkategori sedang dan
buruk. Hal ini disebabkan TWA merupakan salah satu bentuk kawasan konservasi yang diperuntukkan untuk kegiatan wisata dan pada umumnya di
kawasan konservasi kondisi sarana dan prasarana masih terbatas. Pengelolaan, perawatan dan pelayanan berkategori sedang. Potensi pasar wisata masih
bersifat lokal. Pengguna kawasan pihak lain cukup mendukung terhadap pengembangan TWA Kawah Kamojang.
2. Strategi yang sesuai untuk pengelolaan TWA Kawah Kamojang adalah
kolaborasi pengelolaan dalam bentuk diversifikasi yang meliputi perlindungan aspek ekologis, identifikasi flora, fauna dan geologi, sistem pergantian
pimpinan, pengembangan sumberdaya manusia, sistem pendanaan TWA Kawah Kamojang, pengembangan kegiatan wisata, pembuatan paket wisata,
pengaturan pengunjung, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, promosi dan pemasaran serta komunikasi dan koordinasi antar stakeholder.
B. Saran
1. Menyamakan persepsi setiap stakeholder dalam pengelolaan TWA Kawah
Kamojang merupakan hal yang utama untuk terciptanya jalinan kerjasama dan koordinasi antar stakeholder yang terlibat melalui kolaborasi pengelolaan
pemerintah, swasta, masyarakat dan lembaga pendukung sehingga tidak adanya saling kecurigaan.
2. Pelibatan Kelompok Pencinta Wisata Karang Taruna Kamojang dalam
pengembangan potensi wisata minat khusus special interest, seperti kegiatan pengamatan satwa, identifikasi flora, fauna dan geologi serta trackingjelajah
alam. Maka untuk itu perlu diadakan kegiatan pelatihan identifikasi flora, fauna dan geologi serta teknik interpretasi bagi Kelompok Pencinta Alam
Karang Taruna Kamojang.
3. Sebaiknya ada informasi mengenai peta penyebaran potensi biologi flora dan
fauna dan potensi fisik gejala alam dalam penyusunan Rencana Pengelolaan TWA Kawah Kamojang.
4. Perlu disusun sistem penilaian obyek dan daya tarik wisata alam khusus untuk
kawasan konservasi yang selama ini sistem penilaian cenderung mengarah untuk wisata umum.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik [BPS] Kabupaten Bandung. 2004. Kabupaten Bandung dalam Angka Bandung in Figures 2004. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Bandung. Bandung. Badan Pusat Statistik [BPS] Kabupaten Garut. 2004. Garut dalam Angka 2004.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut. Garut. Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Jawa Barat II. 2003. Laporan
Hasil Perpanjangan Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan Kompensasi antara Departemen Kehutanan dengan Pertamina Area Panas Bumi EP
Kamojang untuk Pengembangan Area Panas Bumi Kamojang Kapasitas 80 MW Luas 12 HA Lokasi TVV-D, E, F, G. Balai Konservasi
Sumberdaya Alam Jawa Barat II. Ciamis.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Jawa Barat II dan Institut Pertanian Bogor [IPB]. 2005. Rencana Pengelolaan Cagar Alam Kawah
Kamojang Tahun 2005-2030 Buku I Data dan Informasi. Balai Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Barat II dan Institut Pertanian
Bogor. Bandung.
Darsoprajitno, S. 2002. Ekologi Pariwisata. Angkasa-Bandung. Bandung. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. 2004. Data Potensi
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Tahun 2004. Pemerintah Kabupaten Bandung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Bandung. Bandung. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut. 2004. Data Statistik
Pariwisata dan Kebudayaan Tahun 2004. Pemerintah Kabupaten Garut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut. Garut.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut. 2005. Penelitian Basis Data Kepariwisataan Kabupaten Garut Buku Data. Pemerintah Kabupaten
Garut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut. Garut. Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung. 2004. Laporan Hasil Survey Pencacahan
Lalu Lintas Terklasifikasi Classified Traffic Countiny di Wilayah Kabupaten Bandung. Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung.
Bandung. Dinas Perhubungan Kabupaten Garut. 2002. Kumpulan SK dan Perda Tentang
PerizinanTrayek di Wilayah Kabupaten Garut. Dinas Perhubungan Kabupaten Garut. Garut.
Jubenville, A; B.W. Twight dan R.H. Becker. 1987. Outdoor Recreation Management : Theory and Application
. Venture Publishing Inc. Oxford Circel State.
Ko, R.K.T. 2001. Obyek Wisata Alam : Pedoman Identifikasi, Pengembangan, Pengelolaan, Pemeliharaan dan Pemasarannya. Yayasan Buena Vista.
Bogor. Lembaga Pengembangan Hukum Lingkungan Indonesia dan Natural Resources
Management Program. 1999. Kajian Hukum dan Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia Menuju Pembangunan Desentralisasi
dan Peningkatan Peranserta Masyarakat. US Agency for International Development. Jakarta.
Mackinnon, J; K. Mackinnon; G. Child dan J. Thorsell. 1990. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta. Nitibaskara, T.U. 2005. Dilema Dikotomi Konservasi dan Pemanfaatan. Pusat
Studi Lingkungan Universitas Nusa Bangsa. Bogor. Pemerintah Kabupaten Bandung. 2001a. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
No. 14 Tentang Program Pembangunan Daerah PROPEDA Tahun 2001-2005. Pemerintah Kabupaten Bandung. Bandung.
Pemerintah Kabupaten Bandung. 2001b. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 15 Tahun 2001 Tentang Rencana Strategi Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2001-2005. Pemerintah Kabupaten Bandung. Bandung. Pemerintah Kabupaten Bandung. 2001c. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Bandung. Pemerintah Kabupaten Bandung. Bandung. Pemerintah Kabupaten Garut. 2001. Rencana Strategi Daerah Kabupaten Garut.
Pemerintah Kabupaten Garut. Garut. Pendit, N.S. 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. PT. Pradnya
Paramita. Jakarta. Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam [PHKA]. 2003a. Kumpulan Peraturan
Perundangan Terkait dengan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. CV. Maestro Nusantara. Jakarta.
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam [PHKA]. 2003b. Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam ADO-ODTWA.
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam [PHPA]. 1995. Informasi dan Promosi
Obyek Wisata Alam di Kawasan Taman Wisata Alam Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Bogor.
Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam [PHPA]. 1996. Pola Pengelolaan Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam, Taman Wisata dan
Hutan Lindung. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Bogor.
Persatuan Peminat dan Ahli Kehutanan. 1987. Buku Induk Wisata. Jakarta. Pertamina. 1993. Rencana Pemantauan Lingkungan RPL Pengembangan
Lapangan Panasbumi Kamojang-Jawa Barat. Pertamina Area Geothermal Kamojang. Kamojang.
Pertamina. 2003. Perjalanan 20 Tahun Area Geothermal Kamojang 1983-2003 20 Years Long Journey of Kamojang Geothermal Area
. Pertamina Area Geothermal Kamojang. Kamojang.
Perum Perhutani. 1992. Peta Geologi TWA Kawah Kamojang. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Bandung.
Perum Perhutani. 1992. Peta Lokasi TWA Kawah Kamojang. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Bandung.
Perum Perhutani. 1992. Peta Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Bandung.
Perum Perhutani. 1992. Peta Tanah TWA Kawah Kamojang. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Bandung.
Perum Perhutani. 1992. Peta Topografi TWA Kawah Kamojang. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Bandung.
Perum Perhutani. 1994. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Kepariwisataan Perum Perhutani. Perum Perhutani. Jakarta.
Perum Perhutani. 1997. Rencana Karya Lima Tahun Tahap II Pengusahaan Pariwisata Alam di Taman Wisata Alam Kawah Kamojang Propinsi
Jawa Barat 1 Januari 1997 sd 31 Desember 2001. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Bandung.
Perum Perhutani. 2004. Kawah Kamojang. http:www.bandungselatan.compaketwisata.htm
[21 Mei 2005]. Rahardjo, B. 2005. Ekoturisme Berbasis Masyarakat dan Pengelolaan
Sumberdaya Alam. LATIN. Bogor.
Rangkuti, F. 2000. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Riyanto, B. 2004a. Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Lembaga Pengkajian Hukum Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Bogor. Riyanto, B. 2004b. Pokok-Pokok Masalah Pengusahaan Pariwisata Alam di
Kawasan Pelestarian Alam. Lembaga Pengkajian Hukum Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Bogor.
Setiawan, B dan D.H. Rahmi. 2000. [Resource and Environmental Management] [dalam bahasa Indonesia]. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Singarimbun, M dan S. Effendi, 1995. Metode Penelitian Survei. PT. Pustaka Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.
Jakarta. Soekadijo, R.G. 2000. Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata sebagai
“Systemic Linkage”. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sudarto, G. 1999. Ekowisata Wahana Pelestarian Alam, Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yayasan Kalpataru
Bahari. Jakarta. Sugiarto, E dan Kusmayadi. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang
Kepariwisataan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Suwantoro, G. 2002. Dasar-dasar Pariwisata. Andi-Yogyakarta. Yogyakarta.
Universitas Padjadjaran. 2004. Pemantauan Lingkungan Aspek Biologi Tahun
2004. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran. Bandung.
Wahab. S. 1989. Manajemen Kepariwisataan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. Wahab S; L.J. Crampon dan L.M. Rothfield. 1997. Pemasaran Pariwisata. PT.
Pradnya Paramita. Jakarta. Winarno, G.D. 2004. Kajian Pengembangan Wisata di Taman Hutan Raya Wan
Abdul Rachman Propinsi Lampung [tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Yoeti, O.A. 2000. Ekowisata Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. PT. Pertja. Jakarta.
Lampiran 1.
Kriteria Penilaian Potensi TWA Kawah Kamojang, Pengelolaan, Perawatan dan Pelayanan
Modifikasi Pedoman Analisis Daerah Operasi dan Daya Tarik Wisata Alam Tahun 2003 dari Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
I. Daya Tarik
Bobot : 6
No UnsurSub Unsur
Nilai
Ada 5 Ada 4
Ada 3 Ada 2
Ada 1 Tidak
Ada 1
Keunikan sumberdaya alam :
a. Kawah
b. Sumber air panas
c. Air terjun
d. Flora
e. Fauna
30 25
20 15
10 1
Ada 5 Ada 4
Ada 3 Ada 2
Ada 1 Tidak
Ada 2
Banyaknya jenis sumberdaya alam yang
menonjol : a.
Batuan
b. Flora
c. Fauna
d. Air
e. Gejala alam
30 25
20
15 10
1
Ada 5 Ada 4
Ada 3 Ada 2
Ada 1 Tidak
Ada
3 Kepekaan sumberdaya
alam :
a. Ada nilai
pengetahuan
b. Ada nilai
kebudayaan
c. Ada nilai
pengobatan d.
Ada nilai kepercayaan
e. Ada nilai sejarah
30 25
20
15 10
1
4 Jenis kegiatan wisata
alam : Ada 5
Ada 4 Ada 3
Ada 2 Ada 1
Tidak Ada
a. Tracking
b. Berendam air
hangat c.
Mandi uap d.
Berkemah e.
Pendidikan f.
Hiking g.
Menikmati pemandangan
h. Photografi 30
25 20
15 10
1
40 31 – 40
21 - 30 10 - 20
10 5
Ruang gerak pengunjung Ha
30 25
20
15
10 Ada 7
Ada 5 - 6 Ada 3 - 4 Ada 1 - 2 Tidak
Ada
6 Kebersihan lokasi
tidak ada pengaruh dari :
a. Alam
b. Industri
c. Jalan ramai
motormobil d.
Pemukiman penduduk
e. Sampah
f. Binatang
pengganggu
g. Coret-coret
vandalisme 30
25 20
15 10
Ada 5 Ada 4
Ada 3 Ada 2
Ada 1 Tidak
Ada
7 Keamanan kawasan
tidak ada pengaruh dari :
a. Penebangan liar
b. Perambahan
c. Kebakaran
d. Gangguan terhadap
flora e.
Gangguan terhadap fauna
f. Masuknya
florafauna eksotik
30 25
20 15
10 1
Jumlah 130
Keterangan : keunikan SDA, SDA yang menonjol, keunikan SDA, jenis kegiatan wisata dan keamanan kawasan tidak ada =1, ada 1 = 10, ada 2 = 15, ada 3 = 20, ada 4 = 25 dan ada 5 = 30, kebersihan lokasi tidak ada = 10, ada 1-2 = 15, ada 3-4 = 20,
ada 5-6 = 25 dan ada 7 = 30 dan ruang gerak 10 ha = 10, 10-20 ha = 15, 21-30 ha = 20, 31-40 ha =25 dan 40 ha
= 30
II. Kadar HubunganAksesibilitas Bobot : 5
No UnsurSub Unsur
Nilai
Kondisi dan jarak jalan darat dari ibu kota
propinsi Baik
Cukup Sedang
Buruk
75 km
80
60 40
20 76 – 150 km
60 40
25 15
151 – 225 km 40
20 15
5 1
225 km 20
10 5
- Pintu gerbang udara
internasionalnasional Jarak km
Sd 150 151 - 300
301 - 450 451 - 600
600 JayapuraPekan
BaruAmbonKupang 15
20 5
1 -
MedanManado 25
20 15
10 5
Denpasar 30
25 20
15 10
2
Jakarta 40
35 30
25 20
1 - 2 2 - 3
3 - 4 4 - 5
5 3
Waktu tempuh dari pusat kota
30 25
20 15
10 50
40 - 49 30 - 39
20 - 29 0 - 19
4 Frekuensi kendaraan
dari pusat kota ke obyek wisata
buahhari
30
25 20
15 10
8.000 6.001 – 8.000 4.001 – 6.000 2.001 – 4.000 2.000 5
Jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten
obyek berada 30
25 20
15 10
Jumlah 200
Keterangan : Kondisi dan jarak jalan 75 km buruk = 20, sedang = 40, cukup = 60 dan baik = 80, pintu gerbang udara Jakarta 600 km = 20, 451-600 km = 25, 301-450 km = 30, 151-300 km =35 dan 150 km = 40, waktu tempuh 5 jam = 10, 4-5 jam
= 15, 3-4 jam = 20, 2-3 jam = 25 dan 1-2 jam = 30 dan frekuensi kendaraan 2.000 = 10, 2.001-4.000 = 15, 4.100-
6.000 = 20, 6.100-8.000 = 25 dan 8.000 = 30
III. Akomodasi
Bobot : 3
No UnsurSub Unsur
Nilai
100 76 - 100
51 - 75 31 - 50
30 Jumlah kamar buah
30 25
20 15
10 Jumlah
10
Keterangan : Akomodasi dalam radius 15 km dari obyek Jumlah
kamar 30 = 10, 31-50 = 15, 51-75 = 20, 76-100 = 25 dan 100 = 30
IV. Sarana dan Prasarana
Bobot : 3
Macam 30
21 - 30 11 - 20
1 - 10 Tidak
Ada No
UnsurSub Unsur Nilai
1 Sarana :
a. Gapura masuk
b. Pos tiket
c. Pos jagapusat
informasi d.
Guest house e.
Mushola f.
Kamar pemandian air panas
g. WC
h. Kios
i. Areal parkir
j. Tempat duduk
k. Tempat sampah
l. Bumi perkemahan
m. Saung
n. Menara pandang
o.
Area outbond
30 25
20 15
10
2 Prasarana :
a. Jembatan
b. Jalan
c. Papan nama obyek
d. Papan interpretasi
e. Pagar pengaman
f. Papan peringatan
g. Papan lokasi
30 25
20 15
10
Jumlah 35
Keterangan : Sarana dan prasarana tidak ada = 10, ada 1-10 = 15, ada 11-20 = 20, ada 21-30 = 25 dan 30 = 30
V. Sarana dan Prasarana Penunjang
Bobot : 3
Macam 4 Macam 3 Macam 2 Macam
1 Macam Tidak
Ada No
UnsurSub Unsur Nilai
1 Sarana penunjang :
a. Rumah
makanminum
b. Bank
c. Pusat belanja
d. Toko cinderamata
e. Akomodasi
f.
Sarana angkutan umum
30 25
20 15
10
2 Prasarana penunjang :
a. Kantor pos
b. Telepon umum
c. Puskesmas
d. Jalan
e. Jembatan
f. Areal parkir
g. Jaringan listrik
h.
Jaringan air minum
30 25
20 15
10
Jumlah 55
Keterangan : Sarana dan prasarana penunjang dalam radius 2 km dari obyek Sarana dan prasarana penunjang tidak ada = 10, ada 1-10 = 15, ada 11-20 = 20, ada 21-30 = 25 dan
30 = 30
VI. Ketersediaan Air Bersih Bobot : 6
No UnsurSub Unsur
Nilai
Banyak Cukup
Sedikit Sangat
Sedikit 1
Volume 30
25
20 15
0 – 1 km 1,1 – 2 km
2,1 – 4 km 4 km
2 Jarak lokasi air bersih
terhadap lokasi obyek 30
25 20
15
Sangat Mudah Mudah
Agak Sukar Sukar
3 Dapat tidaknya air
dialirkan ke obyek 30
25 20
15 4
Kelayakan dikonsumsi Dapat Langsung
Dikonsumsi Perlu
Perlakuan Sederhana
Perlakuan dengan Bahan
Kimia Tidak Layak
30 25
20 15
Sepanjang Tahun
6 – 9 Bulan 3 – 6 Bulan
3 Bulan 5
Ketersediaan
30 25
20 15
Jumlah 120
Keterangan : Volume sangat sedikit = 15, sedikit = 20, cukup = 25 dan banyak = 30, jarak sumber air bersih ke obyek 4 km = 15; 2,1-4 km = 20; 1,1-2 km = 25 dan 0-1 km = 30, kemudahan dialirkan sukar = 15, agak sukar =
20, mudah = 25 dan sangat mudah = 30, kelayakan dikonsumsi tidak layak = 15, perlakuan dengan bahan kimia = 20, perlakuan sederhana = 25 dan langsung dikonsumsi = 30, ketersediaan 3 bln = 15, 3-6 bln = 20,
6-9 bln = 25 dan sepanjang thn = 30
VII. Hubungan dengan Obyek Wisata di Sekitarnya
Bobot : 1
Jumlah Obyek Wisata 1
2 3
4 5
6 No
Jarak Km
Obyek Wisata
Nilai
1 Sd 50
Sejenis 100
80 60
40 20
1 -
Tak Sejenis
100 95
90 80
70 60
50
2 51 – 100
Sejenis 80
100 80
60 40
20 1
Tak Sejenis
70 80
90 100
90 80
70 3
101 – 150 Sejenis
60 80
100 80
60 40
20 Tak
Sejenis 50
60 70
80 90
100 90
4 151 - 200
Sejenis 40
60 80
100 80
60 40
Tak Sejenis
30 40
50 60
70 80
90
Jumlah 90
Keterangan : Hubungan dengan obyek wisata lain dalam radius 50 km Obyek sejenis 50 km ada 6 = 0, ada 5 = 1, ada 4 = 20, ada 3 = 40, ada 2 = 60, ada 1 = 80 dan tidak ada =
100 dan obyek tidak sejenis ada 6 = 50, ada 5 = 60, ada 4 = 70, ada 3 = 80, ada 2 = 90, ada 1 = 95 dan tidak ada = 100
VIII. Pengelolaan, Perawatan dan Pelayanan
Bobot : 4
A. Pengelolan
No UnsurSub Unsur
Nilai
1 Status pengelolaan
a. Pemerintah
b. Perusahaan pemerintah :
1
Persero; 2 Perum; 3 Perjan; 4 PD; 5 Lain-lain
c. Perusahaan swasta
d. Desa
e. Adat
f. Klub
g. Organisasi
h. Komersil
i. Perorangan
j. Lain-lain
k. Belum ada pengelola
45 31 - 44
16 - 30 3 – 15
3 2
Jumlah pegawai 20
15 10
5 1
Ada 4 Ada 3
Ada 2 Ada 1
Tidak Ada
3 Dana anggaran :
a. Administrasi
b. Perawatan
c. Pengembangan
d.
Operasionalpemasaran 20
15 10
5 1
100 Pendapatan
Pengunjung Sebagian
Pendapatan Pengunjung
50 Subsidi
50 Iuran
Tidak Ada
Sumber Dana
4 Sumber dana
20 15
10 5
1 Tetap
Harian Sambilan Musiman
5 Status pegawai lebih 50
20 15
10 5
Sd 1 X 2 X
3 X 4 X
4 X 6
Pergantian pimpinan harian dalam 5 tahun
terakhir 20
15 10
5 1
Jumlah 75
Keterangan : Jumlah pegawai ada 3 = 1, ada 3-15 = 5, ada 16-30 = 10, ada 31-45 = 15 dan 45 = 20, dana anggaran
tidak ada = 1, ada 1 = 5, ada 2 = 10, ada 3 = 15 dan ada 4 = 20, sumber dana tidak ada = 1, 50 iuran = 5, 50 subsidi = 10, sebagian pendapatan pengunjung = 15 dan 100 = pendapatan pengunjung = 20, status
pegawai musiman = 5, sambilan = 10, harian = 15 dan tetap = 20 dan pergantian pimpinan 5 thn terakhir 4 kali = 1, 4 kali = 5, 3 kali = 10, 2 kali = 15 dan 1 kali = 20
B. Mutu Pelayanan
No UnsurSub Unsur
Nilai
Ada 6 Ada 5 Ada 4
Ada 3 Ada 2
Ada 1 Tidak
Ada 1
Mutu Pelayanan : a.
Kelancaran pelayanan
b. Keramahan staf
c. Kemampuan
komunikasi
d. Penguasaan materi
e. Kerapian
berpakaian
f. Petugas penerangan
30 25
20 15
10 5
1
≥ 3 Ada 2 Ada 1 2
Kemampuan berbahasa
a. Daerah asal
b. Indonesia
c. Inggris
d. Lain-lain
15 10
5
Jumlah 25
Keterangan : Mutu pelayanan tidak ada = 1, ada 1 = 5, ada 2 = 10, ada 3 = 15, ada 4 = 20, ada 5 = 25 dan ada 6 = 30 dan kemampuan berbahasa ada 1 = 5, ada 2 = 10 dan
3 = 15
C. Sarana Perawatan dan Pelayanan
No UnsurSub Unsur
Nilai
6 Ada 5
Ada 4 Ada 3
Ada 2 Ada 1
Tidak Ada
1 a.
Kemudahan komunikasi
b. Tempat
peristirahatan c.
Tempat parkir d.
MCK
e. Fasilitas kebersihan
f. Sumber penerangan
g. Catatan penunjang
30 25
20 15
10 5
1
Jumlah 15
Keterangan : Sarana perawatan dan pelayanan tidak ada = 1, ada 1 = 5, ada 2 = 10, ada 3 = 15, ada 4 = 20, ada 5 = 25 dan 6 = 30
Klasifikasi Penilaian
Klasifikasi Penilaian No
Unsur Penilaian Buruk
Sedang Baik
1 Daya tarik
150 – 520 520 – 890
890 – 1260 2
Kadar hubunganaksesibilitas 150 – 450
450 – 750 750 – 1050
3 Akomodasi
30 – 50 50 – 70
70 – 90 4
Sarana dan prasarana 60 - 100
100 - 140 140 - 180
5 Sarana dan prasarana penunjang
60 - 100 100 - 140
140 - 180 6
Ketersediaan air bersih 450 - 600
600 - 750 750 - 900
7 Hubungan dengan obyek wisata
lain 50 - 100
100 - 150 150 - 200
8 Pengelolaan, perawatan dan
pelayanan 64 - 276
276 - 488 488 - 700