BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamilan 2.1.1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah peristiwa di mana di dalam rahim seorang wanita berkembangnya embrio menjadi fetus yang aterm. Kehamilan terjadi karena
adanya proses pembuahan ovum oleh sperma Guyton and Hall, 2007. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari 40 minggu dan tidak melebihi dari 300 hari
43 minggu. Kehamilan ini disebut dengan kehamilan aterm. Jika kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36
minggu disebut dengan kehamilan prematur. Ditinjau dari usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi tiga bagian yang
disebut dengan trimester. Trimester pertama antara 0 – 12 minggu atau tiga bulan pertama. Trimester kedua minggu ke- 13 sampai minggu ke -27 15 minggu.
Dan trimester ketiga atau trimester terakhir merupakan minggu ke-28 hingga minggu ke-40 Prawirohardjo, 2010.
2.1.2. Adaptasi Fisiologis Ibu Hamil
Ibu hamil mengalami perubahan pada tubuhnya sebagai respons rangsang fisiologis yang ditimbulkan oleh janin. Karena adanya adaptasi fisiologis ini ,
maka dapat berdampak menjadi sebuah kelainan apabila tidak dijaga dengan baik. Pengenalan adaptasi fisiologis ibu hamil merupakan acuan dasar untuk mengenali
keadaan patologis untuk ibu hamil. Adaptasi fisiologis ini berupa : 1. Sistem Kardiovaskuler
a. Volume Darah Penambahan volume darah mulai meningkat pada usia 6 minggu
kehamilan dan meningkat hingga 45-50 pada 34 minggu usia kehamilan Prawirohardjo, 2010.
Penambahan volume darah ini mempunyai tiga fungsi utama. Pertama, untuk memenuhi
kebutuhan uterus yang membesar. Kedua, untuk melindungi ibu
Universitas Sumatera Utara
dan juga janinnya dari terganggunya aliran balik vena pada posisi telentang dan berdiri tegak. Ketiga, untuk menjaga ibu dari
kehilangan darah dalam persalinan Cunningham et al., 2006. b. Konsentrasi hemoglobin
Pada kehamilan, proses erytropoetin meningkat sehingga sel darah merah juga meningkat. Akan tetapi, peningkatannya relatif lebih
sedikit dibandingkan dengan penambahan volume plasma darah, sehingga konsentrasi hemoglobin berkurang atau disebut anemia
delutional. Pada akhir trimester kedua terjadi penurunan kadar hemoglobin berkisar 1-2 gdl dan akan lebih stabil pada trimester
ketiga Chandra et al., 2012. c. Curah jantung
Berdasarkan penelitian Savu et al. 2012, curah jantung ibu hamil meningkat secara progresif dan di mulai pada akhir trimester
pertama. Tekanan sistol, diastol, dan tekanan arteri pada ibu hamil cenderung menurun pada trimester kedua dan akan sedikit
meningkat pada trimester ketiga. Tekanan resistensi vaskuler juga menurun pada trimester kedua , tetapi tidak mengalami perubahan
pada trimester ketiga. Penurunan tekanan arteri dan resistensi vaskuler dan meningkatnya volume darah juga mempengaruhi
meningkatnya curah jantung ibu hamil. 2. Perubahan Metabolisme
Pada ibu hamil terjadi peningkatan basal metabolic rate BMR dan meningkat sekitar 15-20 pada trimester ketiga. Sekresi hormon seperti
hormon tiroksin, hormon korteks adrenal, dan hormon-hormon seks juga meningkat pada ibu hamil. Perubahan metabolisme ibu hamil dapat
berupa: a. Pertambahan berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan sebagian besar diakibatkan oleh pertambahan besar uterus dan isinya,
peningkatan volume darah serta cairan ekstraseluler. Uterus
Universitas Sumatera Utara
membesar kira-kira 50 gram hingga 1100 gram. Peningkatan berat badan rata-rata ibu hamil adalah 24 pon dan penambahan berat
badan ini terjadi selama trimester kedua. Dari penambahan berat badan ini, sekitar 7 pon adalah fetus dan 4 pon adalah cairan
amnion, plasenta, dan selaput amnion. Uterus membesar sekitar 2 pon dan payudara juga 2 pon. Peningkatan 9 pon lagi adalah sekitar
6 pon merupakan cairan pada ibu hamil dan 3 pon merupakan lemak di bawah kulit ibu hamil Guyton and Hall, 2007.
b. Metabolisme karbohidrat, lemak. Pada ibu hamil terjadinya hiperinsulinemia dan progresifitas
insulin resistensi. Mekanisme yang mempengaruhi resitensi insulin belum diketahui dengan pasti, tetapi adanya kemungkinan
pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron secara tidak langsung.
3. Sistem Respirasi Pada ibu hamil, frekuensi pernafasan meningkat untuk mempertahankan
ventilasi tambahan ibu hamil. Ibu hamil yang usia kehamilannya diatas 32 minggu sering mengeluh rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini dikarenakan
uterus membesar sehingga menekan isi abdomen dan isi abdomen menekan ke arah diafragma yang menyebabkan diafragma kurang
bergerak secara leluasa. Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen juga meningkat kira-kira 20 sehingga selalu bernafas lebih dalam
Prawirohardjo, 2010. 4. Sistem Urinarius
Kecepatan pembentukan urin ibu hamil juga sedikit meningkat karena peningkatan asupan cairan dan bahan-bahan lainnya. Kemampuan
reabsorpsi tubulus ginjal untuk natrium, klorida, dan air juga meningkat 50. Laju filtrasi glomerulus juga meningkat sebanyak 50 selama
kehamilan sehingga meningkatkan kecepatan eksresi air dan elektrolit di dalam urine Guyton and Hall, 2007.
Universitas Sumatera Utara
5. Kulit Estrogen dan Progesteron memiliki efek perangsangan melanosit sehingga
terjadi proses pigmentasi. Proses pigmentasi ini melalui pengaruh melanophore stimulating hormone yang meningkat. Pada banyak wanita,
garis pada abdomen akan mudah terpigmentasi yang berwarna hitam kecoklatan membentuk linea nigra. Di daerah leher dan areola mammae
juga sering mengalami hiperpigmentasi. Kulit perut ibu hamil juga tidak jarang seolah-olah retak, warnanya berubah agak hiperemesis dan kebiru-
biruan, disebut striae livide Prawirohardjo, 2010. 6. Sistem Imunologis
Sistem Imunologis humoral dan selular mengalami penurunan, titer antibodi humoral terhadap beberapa virus juga menurun selama kehamilan
Prawirohardjo, 2010.
2.2. Masalah – Masalah Ibu Hamil