Hasil uji McNemar dengan membuat kategori baik ≥30 mg dan kategori kurang
30 mg menyatakan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara pendidikan gizi dengan asupan besi dengan p=0,001.
5.1.7 Distribusi Kadar Hemoglobin
Tabel 5.9 Distribusi Kadar Hemoglobin Responden Sebelum Pendidikan Gizi
Hemoglobin N
Normal 13
32,5 Anemia
27 6,.5
Total 40
100,0
Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa sebelum diberikan pendidikan gizi frekuensi ibu hamil yang mengalami anemia adalah 27orang
67,5 dan yang tidak anemia adalah 13 orang 32,5.
Tabel 5.10 Distribusi Kadar Hemoglobin Responden Sesudah Pendidikan Gizi
Hemoglobin N
Normal 30
75,0 Anemia
10 25,0
Total 40
100.0
Berdasarkan tabel 5.10 responden yang mengalami anemia sesudah diberikan pendidikan gizi sebanyak 10 orang 25,0 dan yang tidak mengalami
anemia sebanyak 30 orang 75,0.
5.1.8 Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Kadar Hemoglobin Tabel 5.11 Hasil Analisis Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Kadar
Hemoglobin
Hemoglobin Sebelum Pendidikan Gizi
Hemoglobin Sesudah Pendidikan Gizi
Total P value
Anemia Normal
Anemia Normal
6 15 4 10
2152,5 922,5
2767,5 1332,5
0,001 Total
10 25 3075,0
40100
Universitas Sumatera Utara
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat 6 responden yang termasuk kategori anemia sebelum pendidikan gizi dan sesudah diberikan pendidikan gizi tetap
mengalami anemia. Sedangkan, responden yang termasuk dalam kategori anemia pada sebelum pendidikan gizi dan sesudah diberikan pendidikan gizi menjadi mempunyai
kadar hemoglobin normal sebanyak 21 responden. Adanya responden yang termasuk dalam kategori normal sebelum pendidikan gizi dan mengalami penurunan sehingga
menjadi kategori anemia dengan jumlah 4 orang. Untuk responden yang termasuk dalam kategori normal kadar hemoglobin baik pada sebelum pendidikan gizi dan sesudah
pendidikan gizi didapati sebanyak 9 responden. Hasil uji McNemar menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara pendidikan gizi dengan kadar hemoglobin
responden dengan p = 0,001 p0,05.
5.2 Pembahasan
5.2.1. Karateristik Responden
Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa ibu hamil mayoritas berusia 20-30 tahun dengan sebanyak 23 orang 57.5. Penelitian sebelumnya yang dilakukan
di Iran juga didapati 80 ibu berusia 20-30 tahun Fallah et al., 2013. Golongan usia 20-30 tahun merupakan usia reproduksi sehat untuk ibu hamil, sedangkan ibu
yang berusia dibawah 20 tahun dan ibu yang berada di atas 35 tahun sebaiknya tidak sedang hamil Depkes, 2010. Dari penelitian ini terdapat 4 orang ibu yang
terlalu muda menjadi ibu hamil. Ibu hamil yang terlalu muda mempunyai komplikasi banyak dalam kehamilan. Berdasarkan Yadaw et al., 2008, ibu hamil
yang terlalu muda mempunyai risiko terjadinya bayi lahir kurang bulan prematur serta risiko bayi lahir berat rendah.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap ibu hamil , tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah tamatan SMA, yaitu sebanyak
28 orang 70. Penelitian yang dilakukan di Palu juga didominasi oleh ibu hamil dengan tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 82 Pani et al.,2013.
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan sesorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuannya juga semakin baik
Universitas Sumatera Utara