Definisi Tingkat Pendidikan Kesehatan

2.5.3. Cara Ukur

Pengukuran kadar hemoglobin dapat digunakan dengan berbagai cara. Metode yang digunakan untuk mengetahui prevalensi anemia dengan hemoglobinometer adalah metode cyanmethemoglobin dan hemoglobinometer digital WHO, 2001. Metode cyanmethemoglobin adalah metode secara kuantitatif di laboratorium. Metode ini menggunakan reagan Drabkins untuk mengubah hemoglobin menjadi cyanmethemoglobin. Kadar hemoglobin ditentukan dari perbandingan absorbansinya dengan absorbansi standart cyanmethemoglobin WHO, 2001. Metode Hemoglobinometer digital merupakan kuantitaif dalam mengukur konsentrasi hemoglobin di lapangan penelitian. Hemoglobinometer digital praktis, mudah dibawa, menggunakan baterai, dan pengambilan darah hanya sedikit. Metode ini lebih praktis di lapangan penelitian karena tidak menggunakan reagen WHO, 2001. Pengukuran meningkatnya nilai Hb minimal 1,0 gdl setelah menerima suplemen Fe selama satu bulan merupakan tes lanjutan terhadap penilaian anemia pada ibu hamil Syafiq et al., 2007.

2.6. Pendidikan Gizi dan Kesehatan

2.6.1. Definisi

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Hasil belajar ini menunjukan perubahan yang didapatkan karena kemampuan baru yang berlaku. Berangkat dari konsep pendidikan tersebut, pendidikan kesehatan adalah usaha atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan perilakunya untuk mencapai tingkat kesehatannya secara optimal Notoatmotdjo, 2011. Pendidikan gizi juga adalah proses belajar tentang asupan gizi dan pola makanan seseorang atau kelompok masyarakat. Pendidikan gizi juga merupakan faktor promosi dalam kesehatan Fallah et al., 2013. Universitas Sumatera Utara Intervensi pendidikan gizi dan kesehatan memiliki tiga tujuan dalam Syafiq et al. 2007, yaitu : 1. Nutritional and Health Objectives Tujuan utama dari program intervensi gizi dan kesehatan adalah perbaikan gizi dan menjaga kesehatan kelompok sasaran yang diukur melalui indikator-indikator seperti : diet makanan, klinik, antropometri, dan biofisik. 2. Educational Objectives Tujuan khusus program pendidikan gizi dan kesehatan adalah untuk memperleh perubahan perilaku yang mempengaruhi status gizi. Adopsi perilaku yang baru tergantung pada banyak faktor eksternal pada program komunikasi. Tujuan pendidikan gizi dan kesehatan juga berhubungan dengan perubahan motivasi, pengetahuan, kesukaan pada perilaku tertentu dan ketrampilan yang dibutuhkan 3. Communication Objectives Progam komunikasi harus berjalan efektif agar dapat mengubah perilaku, target sasaran harus difokuskan pada isi pesan sehingga dapat mengingat pesan.

2.6.2. Tingkat Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan berdasarkan teori Leavel and Clark dalam Notoatmodjo 2011, yaitu: 1. Promosi Kesehatan Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi, kebiasaan hidup, dam sebagainya. 2. Perlindungan Khusus Adanya perlindungan khusus, seperti : pemberian imunisasi terhadap anak. 3. Diagnosis Dini dan Pengobatan segera Universitas Sumatera Utara Pendidikan kesehatan pada tingkat ini mendeteksi penyakit atau mendiagnosa secepat mungkin dan segera mengobatinya. Hal ini dikarenakan pada masyarakat rendahnya pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan dan penyakit sehingga dibutuhkan tingkat pendidikan kesehatan ini. 4. Pembatasan Cacat Tingkat pendidikan kesehatan ini berfungsi untuk mencegah adanya komplikasi pada masyarakat dari penyakitnya. Tingkat pendidikan ini disebabkan karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatannya sehingga sering tidak lanjutkan pengobatannya sampai tuntas. 5. Rehabilitasi Tingkat pendidikan ini berfungsi untuk memulihkan cacat dari penyakit masyarakat atau merehabilitasi masyarakat

2.6.3. Metode Pendidikan Gizi dan Kesehatan

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Ibu dalam Pemanfaatan KMS dan Status Gizi Baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Lawe Perbunga Kecamatan Babul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015

2 64 116

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Kota Langsa Tahun 2014

1 66 85

Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kasus Balita Gizi Buruk Pada Keluarga Petani Karet Di Wilayah Binaan Wahana Visi Indonesia Area Development Program Kabupaten Nias Tahun 2013

1 59 106

Pengetahuan dan sikap gizi, praktek konsumsi susu serta status gizi ibu hamil

0 4 173

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MENGENAI ASUPAN GIZI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Mengenai Asupan Gizi Pada Usia Toddler Di Surakarta.

0 1 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG GIZI LANJUT USIA DI RUMAH Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Keluarga Tentang Gizi Lanjut Usia Di Rumah Di Desa Siwal Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL DAN FREKUENSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Dan Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Puskesmas 2 Colomadu.

0 0 17

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI SEMAS

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kehamilan 2.1.1. Pengertian Kehamilan - Pengaruh Pendidikan Gizi dan Kesehatan Terhadapa Pengetahuan Gizi, Praktik Gizi, dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan Tahun 2014

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Pendidikan Gizi dan Kesehatan Terhadapa Pengetahuan Gizi, Praktik Gizi, dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan Tahun 2014

0 0 6