menyatakan bahwa konseling gizi ibu hamil sebaiknya dilakukan dari awal kehamilan hingga proses melahirkan disebabkan semakin lama rentang waktu
konseling gizi semakin mempengaruhi pola konsumsi responden .
2. Asupan Karbohidrat
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa tidak ada pengaruh pendidikan gizi terhadap asupan karbohidrat p= 0,727. Asupan karbohidrat
sebelum diberikan pendidikan gizi dalam kategori 90 AKG 7,5 dan sesudah pendidikan gizi menjadi 12,5. Terjadinya peningkatan akan tetapi perubahan ini
tidak bermakna sehingga tidak ada pengaruh pendidikan gizi terhadap asupan karbohidrat.
Penelitian Adi et al., 2012 di Palu juga menyatakan tidak ada perubahan bermakna asupan karbohidrat sesudah diberikan pendidikan gizi pada ibu hamil.
Teori Bloom dalam Adi et al., 2012 menyatakan perubahan seseorang setelah diberikan pendidikan gizi dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor
perubahan sikap seseorang tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor pengetahuan, kecerdasan, emosi.
Sedangkan faktor ekternal atau faktor luar tubuh seperti sosioekonomi, keluarga, budaya, dan sebagainya. Secara garis besar, faktor-faktor ini dapat mempengaruhi
tidak adanya pengaruh pendidikan gizi kepada asupan karbohidrat. Berdasarkan metode foodrecall sumber asupan karbohidrat ibu hamil rata-
rata hanya mengkonsumsi nasi dan roti. Konsumsi nasi dan roti juga mempunyai porsi yang sama sebelum dan sesudah pendidikan gizi. Hal ini menunjukan tidak
ada keragaman sumber asupan karbohidrat ibu hamil. Berbeda dengan penelitian oleh Fraser et al., 2008 menyatakan bahwa ada peningkatan asupan karbohidrat
0,006 dengan meningkatnya konsumsi asupan karbohidrat seperti pasta, seral, roti, biskuit, gandum, kentang dan
sebagainya. Penelitian ini dilakukan di Inggris sehingga budaya makanan kita berbeda, yaitu budaya makan kita rata-rata memakan nasi sebagai sumber
karbohidrat.
3. Asupan Protein
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa adanya pengaruh pendidikan gizi terhadap asupan protein p=0,008. Hal ini juga didapati oleh
penelitian sebelumnya oleh Liu et al., 2009 di China dengan p 0,05. Adapun dari penelitian didapati adanya peningkatan terhadap pengetahuan tentang
sumber makanan protein sebesar 47,5 Tabel 5.6 dan Tabel 5.7. Berdasarkan metode foodrecall dari peneliti dapat diketahui adanya
peningkatan konsumsi ikan, daging ayam, dan susu. Jenis makanan ini merupakan sumber makanan protein tinggi Huffman, 2013. Penelitian oleh
Fraser et al., 2008 juga menyatakan adanya peningkatan asupan protein p=0.001 dan adanya peningkatan konsumsi susu baik susu segar, susu bubuk
ibu hamil, dan susu dicampur dengan sereal.
4. Asupan Lemak