23 kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi
pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien, yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan dan pengontrolan, guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya
manusia dan sumber daya lain.
2. Pengertian Perencanaan
Berkenaan dengan perencanaan, William H. Newman dalam bukunya
Administrative Action Techiniques of Organization and Management:
mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung
rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan
metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-
hari” dalam Abdul Majid 2008: 15. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu Bintoro Tjokroamidjojo,
1977 dalam Udin Syaefudin 2005: 4. Ada beberapa definisi tentang perencanaan yang rumusannya
berbeda-beda satu dengan yang lain. Cunningham dalam Veithzal Rivai Sylviana Murni 2012: 186 misalnya, mengemukakan bahwa
perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi, untuk masa yang akan datang dengan
24 tujuan menvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan
kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan disini
menekankan pada usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk
mencapainya. Apa wujud yang akan datang itu dan bagaimana usaha untuk mencapainya merupakan perencanaan. Perencanaan adalah
proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak di capai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai
tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin Roger A. Kauffman, 1972 dalam Nanang Fatah 2009: 49.
Fakry 1987 dalam Didin Kurniadin Imam Machali 2013: 139 yang mendefinisikan perencanaan sebagai proses penyusunan
berbagai keputusan yang akan dilakukan pada masa akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan juga
dapat diartikan sebagai proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan. Selain itu
perencanaan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk memadukan antara cita-cita nasional dan sumber daya yang tersedia yang
diperlukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Menurut Clark dan Lampert 1986 dalam Richard I. Arends
2013: 101 perencanaan oleh guru merupakan penentu utama apa yang diajarkan di sekolah. Kurikulum yang telah dipublikasikan diubah
dan diadaptasi dalam proses perencanaan dengan cara penambahan,
25 pengurangan, interprestasi, dan melalui keputusan-keputusan guru
mengenai kecepatan, urutan, dan penekanan. Di dalam kelas-kelas, dimana guru bertanggung jawab terhadap semua bidang studi,
merencanakan keputusan-keputusan mengenai apa yang akan diajarkan, berapa lama waktu yang akan dicurahkan untuk tiap topik,
dan berapa banyak praktik yang harus disediakan mengambil makna dan kompleksitas tambahan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa perencanaan
adalah proses
pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang
ditentukan dan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan,
penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari dan
tersusun secara sistematis.
3. Perencanaan Bimbingan Karir