44 5
Menyiapkan lembaran
kegiatan kerjamodul
pelaksanaan bimbingan karir. 6
Menata serta memelihara ruangan bimbingan dengan baik serta menciptakan suasana yang tenang,
kondusif dan nyaman. 4
Orang tua, pejabat atau tokoh-tokoh masyarakat mempunyai peranan yang besar dalam pelaksanaan
bimbingan karir salah satunya sebagai motivator.
2. Landasan Psikologi Dalam Pelaksanaan Bimbingan Karir
Landasan psikologi
berkaitan erat
dengan proses
perkembangan manusia yang berhubungan dengan keberhasilan dari pelaksanaan bimbingan karir. Beberapa kajian psikologi yang harus
dikuasai konselor adalah: a.
Motivasi Motivasi berkaitan dengan dorongan yang menggerakkan
seseorang berperilaku, baik motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrnsik adalah motivasi yang digerakkan baik
dari dalam diri individu sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang digerakkan dari luar individu itu sendiri
dalam Sutirna 2013: 38. Motivasi
diartikan sebagai
suatu kondisi
yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang
memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah
45 patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai
kesulitan dalam Sugihartono, dkk 2012: 20. b.
Pembawaan dan lingkungan Pembawan dan lingkungan berkenaan dengan faktor-faktor
yang membentuk
dan mempengaruhi
perilaku individu.
Pembawaan yaitu segala sesuatu yang dibawa sejak lahir yang mencakup aspek kecerdasan inteligensi, bakat, golongan darah
dan kepribadian tertentu. Faktor inteligensi yang diukur dengan IQ turut mempenaruhi keberhasilan prestasi belajar maupun
kesuksesan hidup seseorang. Pembawaan pada dasarnya dapat dikembangkan, untuk mengoptimalkan itu bergantung pada
lingkungan sekitar peserta didik. Seperti ada individu yang dibesarkan dalam lingkungan yang kondusif dengan sarana dan
prasarana yang memadai sehingga segenap potensi yang ada dalam dirinya dan berkembang dengan optimal. Sedangkan, jika
seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang tidak kondusif dengan sarana prasarana yang serba terbatas sehingga segenap
potensi yang ada pada dirinya tidak berkembang dengan baik dalam Sutirna 2013: 39.
c. Perkembangan individu
Menurut Hurlock 1991 dalam Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 1 perkembangan individu merupakan pola perubahan yang
dinamis dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia yang terjadi akibat dari
46 kematangan dan pengalaman. Menurutnya sikap perubahan
perkembangan ini dipengaruhi oleh penampilan dan perilaku individu, nilai-nilai budaya, perubahan peran dan pengalaman
pribadi. Salah satu tujuan dari perubahan ini adalah agar individu mampu menyesuikan diri dengan lingkungan sehingga baik secara
fisik maupun psikis sesuai dengan harapan-harapan sosial. Perkembangan individu diantaranya proses pertumbuhan
yang cenderung lebih bersifat kuantitatif dan berkaitan dengan aspek fisik, seperti tinggi badan, umur, berat badan dan lain
sebagainya. Sedangkan proses perkembangan cenderung lebih bersifat kualitatif yang berkaitan dengan pematangan fungsi organ
individu, seperti perkembangan bahasa, emosi, intelektual, dan perilaku
Jadi dalam melakukan bimbingan karir dibutuhkan pembimbing yang memahami tentang perkembangan individu
yang dilayaninya. Dengan kata lain layanan antara individu satu dan yang lain berbeda-beda.
d. Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan belajar manusia mampu berbudaya dan mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti dari
belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada. Penguasaan yang baru itulah
47 tujuan dari belajar dan pencapaiannya adalah tanda-tanda dari
perkembangan, baik yang bersifat kognitif, afektif, maupun psikomotorik dalam Sutirna 2013: 41.
e. Kepribadian
Menurut Atkinson, dkk 1996 dalam Sugihartono, dkk 2012: 46 kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang
khas, yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan. Definisi ini menyiratkan bahwa orang cenderung
untuk bertindak atau berpikir dengan cara tertentu dalam menyelesaikan masalahnya sendiri dalam berbagai situasi.
Menurut Gordon, dkk 2005 dalam Sutirna 2013: 41 mengatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam
diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan
sekitarnya. Untuk kepentingan bimbingan karir, maka diharapkan para
pembimbing memahami kepribadian dari masing-masing peserta didik yang dibimbingnya. Agar peserta didik mendapatkan
pembimbingan yang berguna untuk masa depannyakarirnya, serta berjalan dengan efektif dan efisien.
48
F. Pengawasan Pelaksanaan Bimbingan Karir