Portofolio Skala Bertingkat Evaluasi Diri

No. HariTanggal Tafsiran Keterangan

3. Wawancara

Wawancara dapat dijadikan sebagai salah satu teknik penilaian pendidikan karakter yang dilakukan terhadap peserta didik untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan penalarannya mengenai suatu hal. Misalnya: “saya membaca karanganmu bagus sekali Maukah kamu menceritakannya kembali Penilaian wawancara dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1 Penilaian melalui wawancara terstruktur. Penilaian melalui wawancara terstruktur dilakukan secara sengaja oleh guru dengan menggunakan waktu khusus dan pedoman meskipun sederhana. Dalam wawancara ini guru sengaja menilai pemahaman peserta didik untuk kemampuan tertentu. Contoh: menceritakan kembali suatu peristiwa yang dialaminya, menyatakan suka atau tidak suka dan seterusnya. 2 Penilaian melalui wawancara tidak terstruktur. Penilaian wawancara tidak terstruktur adalah menilai percakapan antara peserta didik dengan guru tanpa dipersiapkan terlebih dahulu, dimana saja, kapan saja, dan sedang melakukan kegiatan apa saja. Contoh: berbicara dengan baik, mengucapkan sala m saat bertemu, berdo’a sebelum dan sesudah memulai kegiatan, dan seterusnya.

4. Portofolio

Penilaian portofolio adalah kumpulan tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa penilaian portofolio adalah penilaian terhadap seluruh tugas yang dikerjakan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Penilaian portofolio dapat dilakukan bersama-sama oleh guru dan peserta didik, melalui situasi diskusi untuk membahas hasil kerja peserta didik kemudian menentukan hasil penilaian atau skor. 119 FORMAT PENILAIAN Kompetensi Dasar Jenis Karakter Indikator Materi Pokok Jenis Penilaian Keterangan

5. Skala Bertingkat

Penilaian skala bertingkat adalah penilaian memuat daftar kata-kata atau persyaratan mengenai perilaku, sikap, dan atau kemampuan peserta didik. Skala penilaian dapat berbentuk bilangan, huruf, dan ada pula yang berbentuk uraian. Skala penilaian yang berbentuk bilangan terdiri dari pernyataan atau kata atau lainnya, dan di sebelahnya disediakan bilangan tertentu, misalnya 1 sampai 5. Pengamat tinggal memberi tanda check-list v pada kolom salah satu perilaku yang muncul dan lajur skala atau angka yang diamati. Contoh: Bentuk Skala Penilaian Bilangan Aktivitas belajar peserta didik 1 2 3 4 5 Skala Penilaian Bentuk Uraian Bagaimana usaha peserta didik dalam menyelesaikan pekerjaan ………. 1 Lamban, kurang berusaha ………. 2 Sering tidak menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan ………. 3 Sekedar selesai ………. 4 Rajin bekerja, kadang-kadang lebih dari yang diharapkan ………. 5 Sangat rajin, selalu lebih dari yang diharapkan. 120 119 Ibid. h. 211. Skala bertingkat di atas juga sering disebut dengan skala sikap. Skala sikap adalah suatu skala untuk menilai sikap seseorang terhadap suatu nilai. Biasanya terdapat lima pilihan, yaitu setuju, sangat setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, dan ragu-ragu. 121

6. Evaluasi Diri

Evaluasi diri adalah penilaian yang dilakukan dengan menetapkan kemampuan yang telah dimiliki seseorang dari suatu kegiatan pembelajaran atau kegiatan lainnya dalam rentang waktu tertentu. Dapat diartikan, penilaian tersebut dapat dilakukan seseorang untuk menilai dirinya sendiri. Evaluasi diri sendiri pada pendidikan karakter dilakukan peserta didik dengan bantuan guru. Peserta didik dibantu untuk menganalisis hasil kerja atau merasakan apa yang telah dilakukannya dengan bantuan guru, yaitu bisa dengan mengisi daftar isian dengan memberikan tanda check-list terhadap hasil kerja dan proses pembelajaran yang telah dilaluinya. Dari hasil observasi, catatan anekdotal, wawancara, portofolio, skala bertingkat, dan evaluasi diri dan sebagainya, guru dapat memberikan kesimpulan atau pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator bahkan suatu nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut: 1. BT: Belum Terlihat apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator. 2. MT: Mulai Terlihat apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten. 3. MB: Mulai Berkembang apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten. 4. MK: Membudaya apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten. Pernyataan 120 Ibid. h. 214. 121 Rohman, Kurikulum …, h. 22. kualitatif di atas dapat digunakan ketika guru melakukan asesmen pada setiap kegiatan belajar sehingga guru memperoleh profil peserta didik dalam satu semester tentang nilai terkait jujur, kerja keras, peduli, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, dan sebagainya. 122 Guru dapat pula menggunakan BT, MT, MB atau MK tersebut dalam raport. Posisi nilai yang dimiliki peserta didik adalah posisi seorang peserta didik di akhir semester, bukan hasil tambah atau akumulasi berbagai kesempatantindakan penilaian selama satu semester tersebut. Jadi, apabila pada awal semester seorang peserta didik masih dalam status BT sedangkan pada penilaian akhir semester yang bersangkutan sudah berada pada MB maka untuk raport digunakan MB. Ini membedakan hasil belajar pengetahuan dengan nilai dan keterampilan. Tabel 10: Indikator Keberhasilan Sekolah dan Kelas dalam Pengembangan Pendidikan Karakter. 123 NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 1. Merayakan hari-hari besar keagamaan. 2. Memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk beribadah. 3. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah. 1. Berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran. 2. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 1. Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang. 2. Transparansi laporan keuangan dan penilaian sekolah secara berkala. 3. Menyediakan kantin kejujuran. 4. Menyediakan kotak saran dan pengaduan. 1. Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang. 2. Tempat pengumuman barang temuan atau hilang. 3. Transparansi laporan keuangan 122 Wibowo, Pendidikan …, h. 97. 123 Kementerian Pendidikan Nasional, Tentang Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Jakarta: 2010, h. 25-30 5. Larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat ulangan atau ujian. dan penilaian kelas secara berkala. 4. Larangan menyontek. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 1. Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan khas. 2. Memberikan perlakuan yang sama terhadap stakeholder tanpa membedakan suku, agama, golongan, status sosial, dan status ekonomi. 1. Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi. 2. Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus. 3. Bekerja dalam kelompok yang berbeda. Disiplin Tindakan menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 1. Memiliki catatan kehadiran. 2. Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang disiplin. 3. Memiliki tata tertib sekolah. 4. Membiasakan warga sekolah untuk berdisiplin. 5. Menegakkan aturan dengan memberikan sanksi secara adil bagi para pelanggar tata tertib sekolah. 1. Membiasakan hadir tepat waktu. 2. Membiasakan mematuhi aturan. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas sebaik- baiknya. 1. Menciptakan suasana kompetisi yang sehat. 2. Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras. 3. Memiliki pajangan dan slogan atau motto tentang kerja. 1. Menciptakan suasana kompetisi yang sehat. 2. Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan daya tahan belajar. 3. Menciptakan suasana belajar yang memacu daya tahan kerja. 4. Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang giat bekerja dan belajar. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif. 1. Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif. 2. Pemberian tugas yang menantang munculnya karya- karya baru baik yang autentik maupun modifikasi. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik. Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 1. Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan. 2. Menciptakan warga sekolah yang menerima perbedaan. 3. Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka. 1. Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat. 2. Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka. 3. Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat. 4. Mengimplementasi kan model-model pembelajaran yang dialogis dan interaktif. Rasa Ingin Tahun Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar. 1. Menyediakan media komunikasi atau informasi Media cetak atau media elektronik untuk berekspresi bagi warga sekolah. 2. Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. 1. Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu. 2. Eksplorasi lingkungan secara terprogram. 3. Tersedia media komunikasi atau informasi media cetak atau media elektronik. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan 1. Melakukan upacara rutin sekolah. 2. Melakukan upacara hari- hari besar nasional. 3. Menyelenggarakan 1. Bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status sosial- bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. peringatan hari kepahlawanan nasional. 4. Memiliki program melakukan kunjungan ke tempat bersejarah. 5. Mengikuti lomba pada hari besar nasional. ekonomi. 2. Mendiskusikan hari-hari besar nasional. Cinta Tanah Air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan. 1. Menggunakan produk buatan dalam negeri. 2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 1. Memajangkan: foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat, sosial budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 2. Menyediakan informasi dari sumber cetak, elektronik tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia. 3. Menggunakan produk buatan dalam negeri. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain. 1. Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah. 2. Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi. 1. Memberikan penghargaan atas hasil karya peserta didik. 2. Memajang tanda- tanda penghargaan prestasi. 3. Menciptakan suasana pembelajaran untuk memotivasi peserta didik berprestasi. Bersahabat Komunikatif Tindakan memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 1. Tindakan sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antar warga sekolah. 2. Berkomunikasi dengan bahasa yang santun. 3. Saling menghargai dan menjaga kehormatan. 4. Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban. 1. Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya interaksi peserta didik. 2. Pembelajaran dialogis. 3. Guru mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik. 4. Dalam berkomunikasi guru tidak menjaga jarak dengan peserta didik. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan amat atas kehadiran dirinya. 1. Menciptakan suasana sekolah dan bekerja nyaman, tenteram dan harmonis. 2. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan. 3. Membiasakan perilaku warga sekolah yang tidak bias gender. 4. Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang. 1. Menciptakan suasana kelas yang damai. 2. Membiasakan perilaku warga kelas anti kekerasan. 3. Pembelajaran yang tidak bias gender. 4. Kekerabatan kelas yang penuh kasih sayang. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebijakan bagi dirinya. 1. Program wajib baca. 2. Frekuensi kunjungan ke perpustakaan. 3. Menyediakan fasilitas dan suasana menyenangkan untuk membaca. 1. Daftar buku atau tulisan yang dibaca peserta didik. 2. Frekuensi kunjungan perpustakaan. 3. Saling tukar bacaan. 4. Pembelajaran yang memotivasi anak menggunakan referensi. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 1. Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. 2. Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan. 3. Menyediakan kamar mandi dan air bersih. 4. Pembiasaan hemat energi. 5. Membuat biopori di area sekolah. 6. Membangun saluran pembuangan air limbah dengan baik. 7. Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik. 8. Penugasan pembuatan kompos dari sampah organik. 9. Menyediakan peralatan kebersihan. 10. Membuat tendon penyimpanan air. 11. Memprogramkan cinta 1. Memelihara lingkungan kelas. 2. Tersedia tempat pembuangan sampah di kelas. 3. Pembiasaan hemat energi. bersih lingkungan. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 1. Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial. 2. Melakukan aksi sosial. 3. Menyediakan fasilitas untuk menyumbang. 1. Berempati kepada sesama teman kelas. 2. Melakukan aksi sosial. 3. Membangun kerukunan warga kelas. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa. 1. Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis. 2. Melakukan tugas tanpa disuruh. 3. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat. 4. Menghindarkan kecurangan dalam melaksanakan tugas. 1. Pelaksanaan tugas piket secara teratur. 2. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah. 3. Mengajukan usul pemecahan masalah.

M. Kriteria Keberhasilan Pendidikan Karakter

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Pendidikan Karakter (Studi Kasus di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Muttaqien-Parung Bogor)

0 19 212

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ISLAM TERPADU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU PUTRI Implementasi Pendidikan Islam Terpadu Di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Putri Abu Hurairah Mataram Nusa Tenggara Barat Tahun 2015.

0 3 18

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ISLAM TERPADU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU PUTRI Implementasi Pendidikan Islam Terpadu Di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Putri Abu Hurairah Mataram Nusa Tenggara Barat Tahun 2015.

0 2 17

PENDAHULUAN Implementasi Pendidikan Islam Terpadu Di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Putri Abu Hurairah Mataram Nusa Tenggara Barat Tahun 2015.

0 4 30

Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran IPS Terpadu di Sekolah Menengah Pertama.

0 1 2

Pembinaan Kompetensi Guru Pendidikanagama Islam Di Sekolah Dasar Swasta 1 Al-Azhar Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 2

Manajemen pembelajaran tahfiz alquran di sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al Hijrah 2 Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 5 162

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU HIDAYATULLAH YOGYAKARTA.

2 16 194

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Tanjung Sari Medan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 108

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA - Raden Intan Repository

0 3 125