14
2.1.3 Tujuan Belajar
Menurut Sardiman 2007:26-29 tujuan belajar ada 3 jenis, yaitu: 1.
Untuk mendapat pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berpikir sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. 2.
Penanaman konsep dan pengetahuan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
keterampilan. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan gerak
atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih abstrak, menyanbkut persoalan-persoalan,
penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyesuaikan dan merumuskan suatu masalah konsep.
3. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan
kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. Pembentukan
sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman
15
nilai-nilai. Oleh karena itu, guru tidak sekedar “pengajar” tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.
Sugandi 2004: 23 mengungkapkan ranah tujuan pembelajaran antara lain:
1. Tujuan pembelajaran ranah kognitif
Tujuan pembelajaran ranah kognitif BS Bloom yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan analisis, sintesis dan evaluasi.
2. Tujuan pembelajaran ranah efektif
Tujuan pembelajaran ranah efektif dari Kratwohl yaitu: pengenalan, pemberian respon, penghargaan nilai, pengorganisasian dan pengalaman.
3. Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik
Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik dari Sympson yaitu: peniruan, penggunaan, ketepatan, perangkaian dan naturalisasi.
2.1.4 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan produk dari proses belajar. Menurut Anni 2004:5 hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu
perubahan. Akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi pada diri seseorang terjadi karena proses belajar. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan seseorang
tanpa melalui proses belajar, contohnya: perubahan akibat kematangan, perubahan kondisi fisik, mental dan perubahan yang tidak bertahan lama.
16
Selanjutnya Dimyati 1994:5 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar tersebut
dibedakan menjadi dua yaitu dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor,
atau angka dalam ijazah. Sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar yang
diaplikasikan dalam sikaptindakan sehari-hari. Anni 2004:7 menegaskan bahwa dari ke tiga ranah yaitu ranah kognitif,
ranah afektif dan ranah psikomotorik, ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh guru di sekolah, karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam
menguasai isi bahan pelajaran. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud hasil
belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut mengalami proses belajar yang dibuktikan dengan perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya yang terutama dinilai aspek kognitifnya yang ditunjukkan melalui nilai angka.
Berdasarkan hal tersebut di atas, hasil belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengalami aktivitas
belajar.
17
2. Hasil belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena
bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesa dan evaluasi.
3. Hasil belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka. Nilai
tersebut diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuh.
Dalam penelitian ini yang menjadi indikator hasil belajar akuntansi adalah nilai harian akuntansi siswa kelas XI-IPS SMA Negeri 2 Demak semester gasal
tahun ajaran 20082009 . Nilai tersebut merupakan formulasi dari nilai ulangan harian H dengan rata-rata nilai tugas T. Formulasi tersebut dinyatakan dengan
rumus : Nilai Harian NH
=
4 3
T H
+
Sumber: Buku Laporan Hasil Belajar Siswa
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar