Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Disiplin

30 mematuhi tata tertib dan peraturan yang ada, karena tanpa adanya hukuman sangat diragukan siswa akan mematuhi peraturan-peraturan yang sudah ditentukan. 6. Menciptakan lingkungan yang kondusif Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses kegiatan pendidikan berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru dan bagi para siswa, serta peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen, dengan demikian diharapkan sekolah akan menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, dan teratur.

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Disiplin

Siswa yang memiliki disiplin yang tinggi akan belajar dengan baik, teratur sehingga akan menghasilkan prestasi yang baik. Faktor-faktor belajar turut berpengaruh terhadap tingkat disiplin belajar adalah sebagai berikut: 1. Faktor ekstrinsik a. Faktor non sosial, seperti keadaan udara, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar. b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok. 2. Faktor intrinsik 31 a. Faktor psikologi, seperti minat, bakat, motivasi, konsentrasi, dan kemampuan kognitif. b. Faktor fisiologis, seperti pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, keletihan, kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang di derita. Suryabrata, 1998: 249 Guru juga ikut berperan penting dalam pembentukan disiplin peserta didik, guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri peserta didik terutama disiplin diri Self discipline. Untuk kepentingan tersebut guru harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Membantu peserta didik mengembangkan pola prilaku untuk dirinya. 2. Membantu peserta didik meningkatkan standar prilakunya 3. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin Mulyasa, 2002: 109 Tu’u 2004:48-49 mengatakan ada empat faktor dominan yang mempengaruhi dan membentuk disiplin yaitu: 1. Kesadaran diri Sebagai pemahaman diri bahwa disiplin penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terwujudnya disiplin. Disiplin yang terbentuk atas kesadaran diri akan kuat pengaruhnya dan akan lebih tahan lama dibandingkan dengan disiplin yang terbentuk karena paksaan atau hukuman. 2. Pengikutan dan ketaatan 32 Sebagai langkah penerapan dan praktik peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat. 3. Alat pendidikan Untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau yang diajarkan. 4. Hukuman Seseorang yang taat pada aturan cenderung disebabkan karena dua hal, yang pertama karena adanya kesadaran diri, kemudian yang kedua karena adanya hukuman. Hukuman akan menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang salah, sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan. Lebih lanjut Tu’u 2004:49-50 menambahkan masih ada faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam pembentukan disiplin yaitu: 3. Teladan Teladan adalah contoh yang baik yang seharusnya ditiru oleh orang lain. Dalam hal ini siswa lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan orang yang dianggap baik dan patut ditiru dari pada dengan apa yang mereka dengar. Karena itu contoh dan teladan dari atasan, kepala sekolah, dan guru-guru serta penata usaha sangat berpengruh terhadap disiplin para siswa. 4. Lingkungan berdisiplin Lingkungan berdisiplin kuat pengaruhnya dalam pembentukan disiplin dibandingkan dengan lingkungan yang belum menerapkan disiplin. Bila berada 33 pada lingkungan yang berdisiplin, seseorang akan terbawa oleh lingkungan tersebut. 5. Latihan berdisiplin Disiplin dapat tercapai dan dibentuk melalui latihan dan kebiasaan. Artinya melakukan disiplin secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik disiplin sehari-hari.

2.2.5 Indikator Disiplin Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25