18
ditentukan oleh bagaimana interaksi atau pembawaan atau potensi-potensi yang dimiliki anak yang bersangkutan dan lingkungan ataupun pendidikan yang
mempengaruhi anak dalam perkembangannya. Dengan kata lain sifat-sifat dan ciri-ciri anak manusia dalam perkembangannya ada yang lebih ditentukan oleh
pembawaannya, dan ada yang lebih ditentukan oleh lingkungannya, tergantung kepada mana yang lebih dominan dalam interaksi antara keduanya.
Beberapa teori dan aliran-aliran pendidikan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Teori yang dianggap dapat mendukung
penelitian ini adalah teori konvergensi yang berpendapat bahwa hasil pendidikan anak – anak itu ditentukan oleh dua faktor yaitu pembawaan dan lingkungan.
2.1.3 Ciri – Ciri Belajar
Ciri – ciri belajar merupakan sifat atau keadaan yang khas yang ada dalam belajar. Menurut Slameto 2003:3 ada beberapa ciri-ciri perubahan tingkah laku
dalam belajar, yaitu: 1.
Perubahan terjadi secara sadar Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan
itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
19
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan
demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa
perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan
sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar yang bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
6. Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang
akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
7. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang dilalui seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seorang belajar sesuatu, sebagai
hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
20
2.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar