Analisis Regresi Ganda Pengujian Hipotesis Penelitian

66 sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar analisis: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.4 Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Analisis yang digunakan untuk membuat model matematika antara lain X 1 , X 2 , X 3 secara bersama-sama dengan Y. Persamaan regresi linier berganda menggunakan rumus: Y ∧ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Keterangan: Y = Prestasi Belajar b 1 = Koefisien regresi motivasi belajar b 2 = Koefisien regresi sikap ilmiah b 3 = Koefisien regresi perhatian orang tua a = Konstanta Sudjana 2002:348 67

3.6.5 Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Menurut Ghozali 2001:44 uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat variabel dependen. Hipotesis nol H0 yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: H0 : b1 = b2 .... = bk = 0 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya HA tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau: HA : b1 ≠ b2 ≠ ....bk ≠ 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 yang menyatakan b1 = b2 = .... bk = 0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5, dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatifnya, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel, maka H0 ditolak dan menerima HA. 68 2. Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t Menurut Ghozali 2001:44 uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Hipotesis nol H0 yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter bi sama dengan 0 nol, atau: H0 : bi = 0, atau dapat ditulis: H0 : b1. 2.3 = 0, b2. 1.3 = 0, b3. 1.2 = 0 Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya HA parameter suatu variabel tidak sama dengan 0 nol, atau: HA : bi ≠ 0, atau dapat ditulis: HA : b1. 2.3 ≠ 0, b2. 1.3 ≠ 0, b3. 1.2 ≠ 0 Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji adalah sebagai berikut: a. Quick look: bila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 dalam nilai absolut, dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel, apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 69 3. Koefisien Determinasi R 2 Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 nol dan 1 satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen yaitu nilai adjusted R 2 karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Deskriptif

1. Deskriptif Umum Variabel Motivasi Belajar Siswa

Secara keseluruhan motivasi belajar siswa SMA Negeri 1 Tayu menunjukkan kategori cukup dengan skor 60,36 atau 63,53. Ditinjau dari motivasi belajar masing-masing siswa dapat dilihat dari tabel distribusi frekuensi pada tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase 1. 84,00-100 Sangat Tinggi 5 4.46 2. 68,00-83,00 Tinggi 36 32.14 3. 52,00-67,00 Cukup 61 54.46 4. 36,00-51,00 Rendah 10 8.93 5. 20,00-35,00 Sangat Rendah 0.00 Jumlah 112 100.00 Sumber: Data Penelitian 2008, Diolah MOTIVASI BELAJAR SISWA Rendah, 8.93 Sangat Rendah, 0.00 Sangat T inggi, 4.46 T inggi, 32.14 Cukup , 54.46 Gambar 4.1: Diagram Pie Motivasi Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25