27
1. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2.
Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan
prestasi yang telah dicapainya. 3.
Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,
pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-
ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. 6.
Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu. 7.
Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8.
Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri tersebut, berarti seseorang itu selalu
memiliki motivasi yang cukup kuat. Semakin banyak ciri-ciri yang ada pada teori psikoanalitik maka motivasi yang dimiliki individu semakin baik.
2.2.3 Jenis-Jenis Motivasi
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002:86 terdapat dua jenis motivasi, yaitu:
28
1. Motivasi Primer
Motivasi sekunder adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani
manusia. Manusia adalah makhluk jasmani, sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya.
2. Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer.
Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis dalam Sardiman 2001: 86 yaitu sebagai berikut:
1. Motif atau kebutuhan organis
Misalnya kebutuhanuntuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.
2. Motif-motif darurat
Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk
memburu. Jelasnya motivasi ini timbul karena rangsangan dari luar. 3.
Motif-motif objektif Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan
manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
Menurut Syah 2007:151 motivasi dapat dibedakan menjadi 2 dua macam yaitu:
29
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk
dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa
depan siswa yang bersangkutan. 2.
Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu
siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru, dan
seterusnya merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar.
2.2.4 Sifat motivasi
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002:90 motivasi seseorang yang bersumber dari 1 dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi internal, dan
2 dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal. 1.
Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.
Motivasi memang mendorong terus, dan memberi energi pada tingkah laku. Karena itu perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan
memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang
ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat
30
pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk
menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan
sekedar simbol dan seremonial Sardiman 2001: 88. 2.
Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di
luar perbuatan yang dilakukannya. Orang berbuat sesuatu, karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah dan menghindari hukuman.
2.2.5 Fungsi Motivasi