Interaksi masyarakat Bali dengan masyarakat lain di sana dapat berjalan dengan harmonis dikarenakan seluruh masyarakat di sana dapat saling menghargai
antara satu dengan yang lain. Masyarakat Bali menghargai tata cara budaya masyarakat Karo dan Jawa, dan masyarakat Karo dan Jawa pun menghargai tata cara
dan kebudayaan masyarakat Bali. Hal inilah yang mengakibatkan hampir tidak pernah terjadi pergesekan diantara masyarakat yang heterogen di sana. Mereka hidup
saling berdampingan dan saling terikat satu sama lain untuk mencapai kelompok masyarakat yang harmonis.
3.1.3 Hubungan Ikatan Sosial yang Terjalin
Dengan adanya interaksi sosial akan memacu terjalinnya hubungan dan ikatan sosial dalam masyarakat. Interaksi sosial yang berpusat pada sikap saling menghargai
telah melahirkan hubungan dari sisi emosional diantara masyarakat yang ada di kampung Bali. Nilai penghargaan tersebut dapat dilihat dari aksi masyarakat Bali
yang memelihara ternak babi yang dipelihara jauh dari pemukiman warga karena warga di luar masyarakat Bali kebanyakan beragama Islam. Begitu juga sebaliknya,
masyarakat Karo dan Jawa akan menyembelih ayam sebagai makanan mereka jika ada suatu pesta. Seperti kita ketahui dalam melakukan prosesi adat atau pesta,
masyarakat Jawa biasanya menyajikan lembu atau sapi sebagai hidangan utama. Namun hidangan ini mereka gantikan karena hidangan lembu atau sapi ini
bertentangan dengan masyarakat Bali yang menganggap bahwa lembu atau sapi
Universitas Sumatera Utara
adalah dewa mereka, dan merupakan pantangan bagi umat Hindu di Kampung Bali untuk menyantapnya.
Selain itu di anatara masyarakat Bali, Karo, dan Jawa telah melahirkan hubungan ikatan sosial dari segi kekeluargaan. Masyarakat Bali yang telah
menganggap masyarakat lain di luar mereka sebagai keluarga mereka yang diperlakukan sama. Dalam hal ini, nilai kekeluargaan mereka terlihat dari sikap
gotong royong seluruh masyarakat dalam menjaga kebersihan kampung Bali. Masyarakat kampung Bali tanpa terkecuali akan bersama-sama melakukan
kebersihan lingkungan, tempat ibadah, dan tempat lain yang dianggap sakral dan penting bagi masyarakat di sana. Masyarakat Bali tidak sungkan untuk membersihkan
mesjid sebagai tempat ibadah orang Muslim dan begitu juga sebaliknya masyarakat Muslim juga tidak merasa sungkan untuk membersihkan Pura sebagai tempat ibadah
masyarakat Hindu. Hubungan sosial masyarakat juga terjadi dari segi ekonomi, dimana sesama
anggota masyarakat tanpa terkecuali akan saling membantu satu dengan yang lain. Masyarakat Bali akan memberikan bantuan uang kepada masyarakat di luar mereka
jika memang benar-benar membutuhkan. Selain itu masyarakat Bali juga akan membantu masyarakat lainnya dalam pengolahan lahan perkebunan jika memang
dianggap belum mampu dalam mengolah lahan perkebunannya. Hubungan sosial masyarakat yang lain akan sangat terlihat jelas pada saat di
antara anggota masyarakat ada yang mengalami kemalangan. Seluruh masyarakat
Universitas Sumatera Utara
akan bahu membahu memberikan bantuan kepada korban kemalangan, dan jika ada yang meninggal dunia di antara masyarakat kampung Bali maka segenap anggota
masyarakat tanpa disuruh pun akan ambil bagian dalam segala hal yang menyangkut tentang acara pemakaman orang meninggal tersebut.
Hubungan sosial yang telah terjalin di antara masyarakat yang ada di kampung Bali bertujuan untuk mejadikan daerah kampung Bali sebagai daerah yang
aman, tentram, dan harmonis. Hubungan yang terjalin akhirnya mengakibatkan tidak adanya pergesekan dari segala aspek. Dengan kata lain, hubungan yang dijalin dari
sebuah proses interaksi masyarakat telah melahirkan nilai-nilai moral yang tinggi di kalangan masyarakat kampung Bali walaupun terkadang ditemukan adanya
persaingan dari segi ekonomi guna peningkatan taraf hidup masyarakat demi pemenuhan kebutuhan hidup yang lebih layak lagi. Dengan demikian seluruh
masyarakat dapat menjalankan setiap aktifitasnya baik aktifitas budaya, seni, dan ekonominya masing-masing tanpa ada rasa takut karena setiap masyarakat yang ada
di kampung Bali telah menanamkan nilai-nilai saling menghargai diantara mereka yang ada di sana.
3.2 Ekonomi dan Budaya
3.2.1 Ekonomi
Masyarakat Bali yang ada di kampung Bali pada awalnya adalah masyarakat yang latar belakang pekerjaannya buruh kontrak di perkebunan Tanjung Garbus dan
Universitas Sumatera Utara