Pendidikan Awal Kehidupan Masyarakat Kampung Bali.

Pada masa awal kehidupan masyarakat, dapat dikatakan bahwa orang-orang Bali yang tinggal didalamnya bertarung dengan waktu. Mereka dalam pengerjaan lahan yang dibagi kesetiap kepala keluarga umumnya menanami lahan ini dengan tanaman keras seperti sawit dan karet. Pengolahan ini merupakan bentuk kontrak kepada pemerintah atas lahan yang diberikan agar sesegera mungkin dikelola. Dalam proses penanamannya tanaman karet dan sawit merupakan tanaman tahunan. Sehingga masyarakat Bali dituntut untuk mengolah lahan tapi harus juga mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Orang-orang Bali mensiasati keadaan ini dengan menanam lahan secara bersamaan dengan tanaman palawija sebagai sumber penghasilan sementara hingga tanaman keras itu menghasilkan nantinya. Terbukti orang-orang Bali ini dapat bertahan dimasa awal- awal tinggal dikampung Bali dengan menggunakan strategi ini, hingga tanaman sawit dan karet yang mereka tanam menghasilkan selanjutnya mereka berhenti menanam tanaman palawija.

3.3.3 Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana dalam usaha mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pentingannya pendidikan dalam kehidupan Universitas Sumatera Utara bermasyarakat merupakan hal yang sangat menunjang dalam peningkatan sumberdaya manusia yang berfungsi pada peningkatan sumber daya alam nantinya. Pendidikan termasuk dalam permasalahan yang sangat dicemaskan oleh Masyarakat Kampung dimasa awal-awal berdirinya Kampung Bali. Belum adanya sekolah menjadi penghalang bagi anak-anak untuk belajar. Adapun sekolah letaknya sangat jauh dari kampung, dimana faktor geografis Kampung Bali tidak memungkinkan masyarakat kampung untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Akibatnya tidak ada anak-anak yang sekolah pada masa itu. Umumnya anak-anak dimasa awal-awal terbentuknya Kampung Bali pekerjaannya sehari-hari hanyalah membantu orangtuanya berladang ataupun berkebun. Sampai akhirnya para orang tua berinisiatif membangun sebuah tempat sebagai prasana belajar dan mengajar yang tidak resmi pada tahun 1977. Tenaga pengajar yang diangkat juga merupakan warga kampung. 28 Umumnya anak-anak di Kampung Bali bersekolah keluar kampung pada tingkat SMP dan SMA, karena sekolah yang dibuat di Kampung Bali statusnya disetarakan untuk tingkat SD. Sekolah ini menjadi resmi dan terdaftar di pemerintahan menjadi SD inpres pada tahun 1991. Mereka adalah orang-orang yang dianggap mampu untuk mengajarkan pengetahuan di sekolah dasar. Sekolah yang dibangun pada masa awal berdirinya Kampung Bali secara nyata menunjukan bentuk pemikiran maju masyarakat kampung. Hingga keadaan menjadi baik dan akses yang memungkinkan baru masyarakat Bali ini menyekolahkan anak-anak mereka keluar kampung. 28 Wawancara Nengah Samba, Kampung Bali, 8 Juni 2013. Universitas Sumatera Utara

BAB III Dinamika Kehidupan Masyarakat Kampung Bali

3.1 Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial masyarakat kampung Bali pada dasarnya sangat lekat terpengaruh oleh ajaran agamanya yakni agama Hindu. Kehidupan mereka pada umumnya cenderung lebih terbuka, lebih tentram dengan adanya sistem kekerabatan yang saling terikat satu sama lain untuk menuju keharmonisan, dan lebih menghindari perdebatan dalam menyelesaikan permasalahankonflik. Dalam hal keterbukaan, masyarakat Bali yang ada di kampung Bali dapat menerima setiap perkembangan yang datang melalui tahapan penyaringan terlebih dahulu. Jika dianggap perkembangan itu berdampak positif terhadap mereka maka mereka akan menerimanya dan memadukan dengan kehidupan mereka sehari- harinya. Begitu juga sebaliknya, jika perkembangan yang datang dianggap membawa dampak yang negatif, maka mereka akan secara terang-terangan menolak perkembangan tersebut karena dianggap dapat mengganggu kehidupan sosial mereka, tatanan hidup, dan eksistensinya. Dari sistem bermasyarakat, masyarakat Bali di kampung Bali sangat memegang kuat sistem kekeluargaan yang bersifat agamis. Mereka meyakini bahwa dalam bermasyarakat tidak ada perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Semua manusia itu mereka anggap sama dan yang membedakan adalah ketika manusia itu Universitas Sumatera Utara