Mata Pencaharian Awal Kehidupan Masyarakat Kampung Bali.

2.3.2 Mata Pencaharian

Kawasan kampung Bali pada awalnya merupakan kawasan hutan tropis, dimana pohon-pohon dalam hutan ini berdaun rindang dan lantai hutan gelap karena sinar matahari tidak dapat menembus daun-daun rindangnya. Pepohonan yang tumbuh didaerah ini rata-rata sudah berumur dengan batang yang besar-besar, sebut saja seperti pohon meranti dan jati, Tanah dan udara dalam hutan lembap karena uap airnya sukar naik terevaporasi ke atas. Tak jarang ditemukan pohon-pohon dalam hutan tersebut sering dibelit oleh tumbuhan sulur, seperti rotan dan tumbuhan- tumbuhan pasrasit. Kondisi alam yang masih sangat belantara ini tentunya menyulitkan kehidupan masyarakat dalam melangsungkan kehidupan. Menurut salah satu sumber yang peneliti dapatkan, ia mengatakan bahwa tak jarang masyarakat Bali dalam kesehariannya memakan ubi yang dicampur dengan nasi. 27 Pada dasarnya Masyarakat Bali adalah masyarakat dengan mata pencaharian sebagai petani. Orang Bali dalam memperjuangkan kehidupan bertumpu pada hasil perkebunan yang mereka olah. Hal ini pula yang tercermin dari kehidupan masyarakat Bali yang tinggal di Kampung Bali dimana mereka mengusahakan penghidupannya dengan bercocok tanam. Hal ini dilakukan karena faktor keadaan, dimana masyarakat masih belum berpenghasilan karena mereka masih dalam tahap awal pengerjaan lahan, akibatnya kondisi ekonomi yang sangat buruk menerpa masyarakat, sehingga masyarakat sangat kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok. 27 Wawancara Dewa Putu, Kampung Bali, 14 Agustus 2013. Universitas Sumatera Utara Pada masa awal kehidupan masyarakat, dapat dikatakan bahwa orang-orang Bali yang tinggal didalamnya bertarung dengan waktu. Mereka dalam pengerjaan lahan yang dibagi kesetiap kepala keluarga umumnya menanami lahan ini dengan tanaman keras seperti sawit dan karet. Pengolahan ini merupakan bentuk kontrak kepada pemerintah atas lahan yang diberikan agar sesegera mungkin dikelola. Dalam proses penanamannya tanaman karet dan sawit merupakan tanaman tahunan. Sehingga masyarakat Bali dituntut untuk mengolah lahan tapi harus juga mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Orang-orang Bali mensiasati keadaan ini dengan menanam lahan secara bersamaan dengan tanaman palawija sebagai sumber penghasilan sementara hingga tanaman keras itu menghasilkan nantinya. Terbukti orang-orang Bali ini dapat bertahan dimasa awal- awal tinggal dikampung Bali dengan menggunakan strategi ini, hingga tanaman sawit dan karet yang mereka tanam menghasilkan selanjutnya mereka berhenti menanam tanaman palawija.

3.3.3 Pendidikan