keberadaan dan eksistensi mereka di kampung Bali. Sifat terbuka yang dimilikinya menjadikan mereka cukup dipandang di kampung Bali karena dianggap memiliki
nilai budi pekerti yang lebih baik yang berdampak pada perkembangan keberadaan mereka di masyarakat.
4.2 Faktor Eksternal
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mampu hidup sendiri tanpa adanya dukungan dan bantuan orang lain. Bantuan yang dimakudkan bukan hanya dari segi
ekonomi atau pemenuhan hidup manusia saja, melainkan segala aspek yang mencakup supaya terselenggaranya proses kehidupan. Begitu juga halnya dengan
masyarakat Bali yang ada di kampung Bali. Mereka tidak dengan sendirinya ada, menetap, dan bertahan supaya tetap hidup dan berk embang disana. Mereka tetap juga
mendaptkan dukungandari pihak-pihak tertentu seperti bantuan dari Parisada, pemerintah dan ormas-ormasnya serta masyarakat lain yang datang ketika kampung
Bali telah terbentuk.
4.2.1 Peranan Pemerintah
Dalam sebuah pembangunan, peranan pemerintah sangatlah vital supaya terselenggaranya pembangunan yang diharapkan. Tanpa adanya peran serta aktif
pemerintah di dalamnya kemungkinan besar akan terjadi ketidaksinambungan pembangunan yang ada, seminimalnya akan terjadi konflik ketika tidak ada peran
Universitas Sumatera Utara
serta aktif pemerintah di dalamnya. Salah satu contoh dalam peran serta aktif pemerintah adalah terlaksananya pembangunan kampung Bali.
Jika dikaji dari kesejarahannya, kampung Bali dulunya adalah lahan kosong yang ditumbuhi semak belukar. Kampung Bali mulai terbentuk tahun 1974 yaitu
sejak masuknya masyarakat Bali ke sana. Semenjak kedatangan masyarakat Bali ke daerah pedalaman Langkat, sejak itu pula secara resmi bergabung dengan PHDI.
Salah satu alasan mereka menggabungkan diri dengan PHDI adalah atas dasar kesamaan agama yang dianggap agama minoritas pada masa itu. Setelah mereka
bergabung, masyarakat Bali tersebut mengungkapkan kegelisahan mereka yang berkaitan dengan permasalahan yang mereka hadapi yakni diantaranya tempat tinggal
dan lahan olahan. Atas dasar kegelisahan tersebut, PHDI menjadi mediator masyarakat Bali
kepada pemerintah untuk penyelesaian masalah mereka. Pihak PHDI mengusulkan agar masyarakat Bali tersebut diberikan lahan sebagai tempat tinggal mereka
sekaligus lahan olahan mereka yang diatur dalam UU Transmigrasi yang mengatur tentang hak yang dimiliki oleh warga transmigran yang mencakup lahan, modal
usaha, dan fasilitas lain yang mendukung. Menyikapi permasalahan tersebut, pihak pemerintah menjamin keberadaan
masyarakat Bali dengan memberikan lahan sebanyak 190 Ha di daerah pedalaman Langkat setelah melakukan survey ke beberapa tempat sebelumnya untuk
pemukiman masyarakat Bali dan disertakan modal usaha sebesar 15 juta per kepala
Universitas Sumatera Utara
keluarga. Dalam hal ini pemerintah telah ikut serta berperan aktif mendukung dan memelihara keberadaan masyarakat Bali di kampung Bali hingga sekarang.
Dalam perkembangn selanjutnya, melihat pertumbuhan populasi masyarakat Bali yang semakin berkembang maka pemerintah mulai membangun sekolah sebagai
sarana pendidikan bagi masyarakat Bali. Dibangunnya sekolah adalah murni kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan mutu pendidikan demi mendapatkan
sumber daya manusia yang bermutu yang dapat digunakan di kemudian hari untuk kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.
Selain itu, peranan pemerintah juga terlihat dari kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat. Untuk itulah maka pemerintah
membangun puskesmas sebagai sarana menjaga dan memelihara kesehatan masyarakat kampung Bali. Dalam bidang lain, pemerintah juga mengadakan
perbaikan jalan menuju kampung Bali sebagai sarana untuk mempermudah akses masyarakat menuju kampung Bali.
Pembangunan demi pembangunan yang dilakukan pemerintah menunjukkan adanya peran serta aktif pemerintah yang ikut serta menjaga dan mempertahankan
eksistensi masyarakat Bali di kampung Bali tersebut. Peranan pemerintah dari segi pembangunan di segala sector kehidupan masyarakat tersebut telah membentuk suatu
tatanan masyarakat Bali di pedalaman yang lebih sejahtera dan mandiri. Jika saja seandainya tidak ada campur tangan pemerintah maka dapat dipastikan bahwa tidak
Universitas Sumatera Utara
akan pernah ada masyarakat Bali di kampung Bali dan tidak akan ada eksistensi mereka seperti yang kita lihat sekarang ini.
4.2.2 Peranan Masyarakat Luar