Puncak dengan Rt 7,284 menit Puncak dengan Rt 7,660 menit Puncak dengan Rt 7,946 menit

Gambar 4.8 Pola Fragmentasi dari Sabinen

4. Puncak dengan Rt 7,284 menit

Spektrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 18 sebanyak 0,67 . Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 136. Dengan membandingkan data spektra unknown dengan spektra massa yang diperoleh UNIVERSITAS SUMATRA UTARA dengan data spektra pada library, yang lebih mendekati senyawa tersebut adalah senyawa Mirsen Gambar 4.9. Gambar 4.9 Spektra massa dari Mirsen a = sampel ; b = standar librari Dimana spektrum masa memberikan puncak ion molekul pada me 136 yang merupakan berat molekul dari Mirsen. Selanjutnya diikuti puncak fragmen me 121 sebagai hasil terlepasnya radikal CH 3 , dan kemudian diikuti dengan puncak fragmentasi me 93 dan merupakan lepasnya C 2 H 4 dan me 41 yang merupakan lepasnya C 2 H 4 . Secara hipotesis pola fragmentasi dari senyawa tersebut seperti pada Gambar 4.10 berikut. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.10 Pola Fragmentasi dari Mirsen

5. Puncak dengan Rt 7,660 menit

Spektrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 18 sebanyak 0,48 . Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 136. Dengan membandingkan data spektra unknown dengan spektra massa yang diperoleh dengan data spektra pada library, yang lebih mendekati senyawa tersebut adalah senyawa α- Pilandren Gambar 4.11 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.11. Spektra massa senyawa α- Pilandren a = sampel ; b = standar librari Puncak ion molekul pada me 136 yang merupakan berat molekul dari α - Pilandren. Selanjutnya diikuti puncak fragmen me 93 sebagai hasil terlepasnya radikal C 3 H 7 , dan pada puncak me 77 dan merupakan lepasnya CH 4 . Secara hipotesis pola fragmentasi dari senyawa tersebut seperti pada Gambar 4.12 berikut. a b UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.12 Pola Fragmentasi dari senyawa α - Pilandren

6. Puncak dengan Rt 7,946 menit

Spektrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 16 sebanyak 0,67 . Data spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul me 136. Dengan membandingkan data spektra unknown dengan spektrum massa yang diperoleh dengan data spektra pada library, yang lebih mendekati adalah δ- 4 – Carin Gambar 4.13. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.13 Spektra massa senyawa δ- 4 – Carin a = sampel ; b = standar librari Puncak ion molekul pada me 136 yang merupakan berat molekul dari δ- 4 – Carin. Selanjutnya diikuti fragmen me 121 sebagai hasil terlepasnya radikal CH 3 , dan kemudian diikuti dengan fragmen me 93 merupakan lepasnya C 2 H 4 dan me 77 merupakan lepasnya CH 4. Secara hipotesis pola fragmentasi dari senyawa tersebut seperti pada Gambar 4.14 berikut. a b UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.14 Pola Fragmentasi dari senyaw δ – 4 – Carin

7. Puncak dengan Rt 8,372 menit

Dokumen yang terkait

Analisis Senyawa Kimia Minyak Atsiri Daun Kari (Murraya Koenigii L.) Dengan GC – MS Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

39 208 108

Isolasi Minyak Atsiri Temu Hitam (Curcuma Aeruginosa Roxb.) Dengan Metode Destilasi Air Dan Destilasi Uap Serta Analisis Komponen Secara Gc-Ms

10 121 91

Isolasi Dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Dari Daun Jinten (Coleus Aromatikus Benth) Dengan GC – MS Dan Uji Anti Bakteri

9 52 104

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

0 0 19

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

0 0 2

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

0 0 5

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

2 7 22

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

1 7 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumbuhan Temulawak - Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb) Dengan Gas Kromatografi - Spektrometer Massa (GC–MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

0 0 24

ISOLASI DAN ANALISIS KIMIA MINYAK ATSIRI DARI TEMULAWAK (Curcuma xanthoriza Roxb) DENGAN GAS KROMATOGRAFI-SPEKTROMETER MASSA (GC–MS) DAN UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI TESIS

0 0 18