3.2.3. Analisis Minyak 3.2.3.1. Analisis dengan GC-MS
Cuplikan dari minyak atsiri disuntikkan kedalam tempat sampel pada alat GC-MS untuk mendapatkan kromatogram dan Mass Spektra masing masing
senyawa, yang sebelumnya kondisi peralatan telah di atur sebagai berikut: Column Oven Temp.
: 80,0 C
Injection Temp. : 310,00
C Injection Mode
: Spilit Flow Control Mode
: Pressure Pressure
: 16,5 kPa Total flow
: 80,0 mLmin Column Flow
: 0,50 mLmin Linear Velocity
: 26,1 cmsec Purge Flow
: 0,3 mLmin Split Ratio
: 158,4 High Pressure injection
: OFF Carrier Gas Saver
: OFF Oven Temp. Program
Rate Temperatur
C Hold Timemin
- 80,0
5,00 10,00
305,0 25,00
3.2.3.2. Analisis dengan Spektroskopi FT-IR
Cuplikan minyak dioleskan pada pelat NaCl, kemudian ditempatkan pada tempat sampel. Disinari dengan inframerah pada alat spektrofotometer IR untuk
selanjutnya spektrumnya direkam pada detektor IR.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3.2.3.3. Analisis Uji Anti Bakteri
Uji anti bakteri dengan metode Cork Borer: 1.
Bagi cawan petri menjadi 2 kwadran 2.
Tuang media Mueller Hinton Agar MHA ke dalam petri, biarkan hingga memadat, dan beri label nama bakteri.
3. Celupkan tangkai cotton swab steril ke dalam suspense biakan.
4. Usap permukaan media dengn cotton swab secara merata dan biarkan hingga
mengering. 5.
Lubangi media dengan cork borer , tuangkan ekstrak uji sampai memenuhi bagian media yang telah dilubangi
6. Inkubasi dengan suhu 37
C selama 24 jam 7.
Amati dan ukur zona hambat yang terbentuk pada setiap kwadran 8.
Dihitung Indeks antimikrobial dari zona hambat yang terbentuk pada setiap kwadran, dengan rumus:
...3.1
Metode pengujian anti bakteri dilakukan setelah diperoleh minyak atsiri dari umbi temulawak. Dilakukan pengujian aktivitas minyak atsiri temulawak terhadap 4
jenis bakteri yakni bakteri Staphylococcus aureus, Thypii, Shigella sp. dan Escherichia coli.
Indeks Antimikrobial = diameter zona hambat – diameter cork borer Diameter cork borer
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3.2.3.4. Skema Penelitian
Umbi temu lawak segar
Alat Sthal
Residu Ampas Destilat Minyak Atsiri + Air
Hasil Analisis
ditimbang dirajang
diblender
didestilasi sthal
Analisis GC-MS Uji anti bakteri
Analisis FTIR + Na
2
SO
4
anhidrat
Minyak Atsiri Air
dianalisis
Hasil Analisis Hasil Analisis
dibersihka
n
dipisahkan
Minyak Atsiri Na
2
SO
4
.xH
2
O Dipisahkan speed
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.Hasil isolasi minyak atsiri dari umbi temulawak
Dari sampel sebanyak 1,5 kg umbi temulawak segar diperoleh minyak atsiri sebanyak 14 ml.
4.1.2. Hasil Analisis dengan GC – MS
Minyak Atsiri yang diperoleh secara penyulingan destilasi uap dianalisis denga Gas Cromatography Mass- Spectroscopy GC – MS
Pemeriksaan analisa dengan GC-MS menghasilkan kromatogram dengan 30 peak Puncak ,senyawa seperti pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Kromatogram GC-MS Sampel Minyak Atsiri Hasil Isolasi dari Temulawak
Dari kromatogram tersebut diatas dari dalam sampel terdeteksi 30 jenis senyawa dengan konsentrasi masing masing seperti pada Tabel 4.1.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA