pewangi. Monoterpen dan seskuiterpen dapat dipilah-pilah berdasarkan kepada kerangka karbon dasarnya. Yang umum adalah asiklik misalnya graniol dan fanesol,
monosiklik misalnya limonene dan bisabolena, bisiklik misalnya α dan β-pinena. Dalam setiap golongan monoterpen dan seskuiterpen bisa terdapat senyawa
hidrokarbon tak jenuh atau keton. Minyak atsiri dapat diperoleh melalui ekstraksi tumbuh – tumbuhan yakni dari
daun, bunga, akar, dan kulit kayu. Biasanya tumbuhan penghasil minyak atsiri tumbuh liar atau dibudidayakan dan biasanya tumbuhan itu berarti wangi.
Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir pungent taste, beraroma
wangi sesuai dengan aroma tumbuhan penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organic dan tidak larut dalam air.Minyak atsiri itu berupa ciran jernih,tidak berwarna,
tetapi selama penyimpanan akan mengental dan berwarna kekuningan atau kecoklatan. Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh oksidasi dan resinifikasi
berubah menjadi dammar atau resin. Untuk mencegah atau memperlambat proses oksidasi dan resinifikasi tersebut, minyak atsiri harus dilindungi dari pengaruh sinar
matahari yang dapat merangsang terjadinya oksidasi dan oksigen udara yang akan mengoksidasi minyak atsiri, Koensoemardiyah,2010.
2.3.1. Sumber Minyak Atsiri
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil akhir proses metabolisme sekunder dalam tumbuhan. Tumbuhan penghasil minyak atsiri antara lain termasuk family
Pinaceae, Labiatae, Compositae, Lauranceae, Myrataceae, rutaceae, Piperaceae, Zingiberaceae, Umbelliferae, dan Gramineae. Minyak atsiri terdapat pada setiap
bagian tumbuhan yaitu di daun, bunga, buah, biji, batang, kulit, akar dan rhizome Ketaren, 1985. Minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri tertera dalam
Tabel 2.2.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 2.2. Sumber-sumber Minyak Atsiri
Nama Minyak Tanaman Penghasil
Bagian Tanaman
Negara Asal
Sereh wangi Cymbopogon nardus R
Daun Srilanka
Nilam patchouli Pogostemon cablin
Benth Daun
Malaysia, Indonesia
Kayu Putih cajuput
Melaleuca Leucadenron
Daun Indonesia
Sereh dapur lemon grass
Cymbopogon citrates Daun
Madagaskar, Guetemala
Lada pepper Piper nigrum L
Daunbuah India Timur,
Cina, Srilanka
Kenanga cananga
Cananga odorata Hook
Bunga Indonesia
Cengkeh clove Caryophyllus
Bunga Zanzibar,
Indonesia, Madagaskar
Lavender Lavandula offcinalis
Chaix Bunga
Perancis, Rusia
Mawar rose Rosa alba L
Bunga Bulgaria,
Turki Melati jasmine
Jasminumofficinale Bunga
Perancis selatan
Kapolaga cardamom
Elettaria cardamomun Biji
India, amerika
Seledri celery seed Apium graveolen L
Biji Inggris, India
Sitrun lemon Citrus medica
BuahKulit Buah
Kalifornia Adas fennel
foeniculum fulgares Mill
BuahKulit Buah
Eropah, tengah, Rusia
Akar wangi Vetiver
Vetiveria zizanioides stap
Akarrhizoma Indonesia,
Lousiana Kunyit Turmeric
Curcuma longa Akarrhizoma
Amerika selatan
Jahe ginger Zingiber officinale
Roscoe Akarrhizoma
Jamaika “Camphor”
Cinnamomun Camphora L
Batangkulit buah
Formosa, Jepang
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2.3.2. Penggunaan Minyak Atsiri
Penggunaan minyak atsiri dan bahan kimia volatil untuk tujuan pengobatan, kosmetik serta wangi – wangian telah dikenal dalam masyarakat sejak zaman purba.
Dan kini ada kecenderungan untuk kembali ke penggunaan bahan – bahan alam, antara lain karena minyak atsiri dapat larut dalam lemak yang terdapat pada kulit,
dapat diabsorbsi kedalam aliran darah, dan mempunyai kompabilitas dengan lingkungan dapat mengalami biodegradasi dan merupakan bagian dari
kesetimbangan ekosistem selama ribuan tahun Rojat, dkk, 1996. Minyak atsiri merupakan sumber dari aroma kimia alami yang dapat
digunakan sebagai komponen flavor dan fragrance alami dan sebagai sumber yang penting dari struktur stereospsesifik enansiomer murni yang biosintesisnya lebih
murah dibandingkan dengan proses sintesis Lawrence dan Reynold, 1992. Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri,
misalnya industri parfum, kosmetik, “essence”, industri farmasi dan “flavoring agent”. Dalam pembuatan parfum dan wangi-wangian, minyak atsiri tersebut
berfungsi sebagai zat pengikat bau fixative dalam parfum, misalnya minyal nilam, minyak akar wangi dan minyak cendana. Minyak atsiri yang berasal dari rempah-
rempah, misalnya minyak lada, minyak kayu manis, minyak jahe, minyak cengkeh, minyak ketumbar, umumnya digunakan sebagai bahan penyedap flavoring agent
dalam bahan pangan dan minuman Ketaren, 1985. Minyak atsiri ini selain memberikan aroma wangi yang menyenangkan juga
dapat membantu pencernaan dengan merangsang system saraf skresi, sehingga akan meningkatkan skresi getah lambung yang mengandung enzim hanya oleh stimulus
aroma dan rasa bahan pangan. Selain itu juga dapat merangsang keluar cairan getah sehingga rongga mulut dan lambung menjadi basah.
Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan antiseptik internal atau eksternal, bahan analgesik, haelitik atau sebagai antizimatik sebagai sedatif dan
stimulant untuk obat sakit perut. Minyak atsiri mempunyai sifat membius, merangsang atau memuakkan Guenther, 1987.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2.3.3. Cara Memproduksi Minyak Atsiri