Puncak dengan Rt 15,792 menit Puncak dengan Rt 15,828 menit Puncak dengan Rt 15,985 menit

Gambar 4.34 Pola Fragmentasi Senyawa Zingiberen

17. Puncak dengan Rt 15,792 menit

Spektrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24 sebanyak 1,45 . Spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 204. Dengan membandingkan data spektra unknown dengan spektra massa yang diperoleh dengan data spektra pada library, yang lebih mendekati adalah senyawa Cariopilen Gambar 4.35. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.35. Spektra Massa Senyawa Cariopilen a = sampel ; b = standar librari Puncak ion molekul pada me 204 yang merupakan berat molekul dari Cariopilen. Selanjutnya diikuti fragmen me 189 sebagai hasil terlepasnya ion radikal CH 3 , kemudian di ikuti dengn fragmentasi me 161 yang merupakan fragmentasi lepasnya C 2 H 4 , lalu me 93 yang merupakan fragmentasi lepasnya C 5 H 8 ,dan juga fragmentasi me 79 merupakan fragmentasi lepasnya CH 2 . Secara hipotesis pola fragmentasi dari senyawa tersebut seperti pada Gambar 4.36 berikut. a b UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.36 Pola fragmentasi senyawa Cariopilen

18. Puncak dengan Rt 15,828 menit

Spektrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24 sebanyak 3,43 . Spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 204. Dengan membandingkan data spektra unknown dengan spektra massa yang diperoleh dengan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA data spektra pada library, yang lebih mendekati adalah senyawa γ – Elemen Gambar 4.37. Gambar 4.37 Spektra Massa Senyawa γ – Elemen a = sampel ; b = standar librari Puncak ion molekul pada me 204 yang merupakan berat molekul dari γ- Elemen. Selanjutnya diikuti puncak fragmen me 161 sebagai hasil terlepasnya ion radikal C 3 H 7 , kemudian di ikuti dengn fragmen me 133 yang merupakan fragmentasi lepasnya C 2 H 4 , lalu me 93 yang merupakan fragmentasi lepasnya C 3 H 4 ,dan juga puncak fragmen me 79 merupakan fragmentasi lepasnya CH 2 . Secara hipotesis pola fragmentasi dari senyawa tersebut seperti pada Gambar 4.38 berikut. a b UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.38 Pola fragmentasi senyawa γ – Elemen

19. Puncak dengan Rt 15,985 menit

Spektrum ini merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24 sebanyak 0,30 . Spektrum massa menunjukkan puncak ion molekul pada me 204. Dengan membandingkan data spektra unknown dengan spektra massa yang diperoleh dengan data spektra pada library, yang lebih mendekati adalah senyawa β – Farnesen Gambar 4.39. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.39 Spektra massa senyawa β – Farnesen a = sampel ; b = standar librari Puncak ion molekul pada me 204 yang merupakan berat molekul dari β- Farnesen.Selanjutnya diikuti fragmen me 189 yang merupakan hasil dari terlepasnya ion radikal CH 3 , lalu diikuti fragmen me 161 sebagai hasil dari fragmentasi lepasnya C 2 H 4 , kemudian diikuti dengan puncak fragmen me 133 yang merupakan fragmentasi lepasnya C 2 H 4 , lalu me 107 yang merupakan fragmentasi lepasnya C 2 H 2 ,dan juga fragmentasi me 79 merupakan fragmentasi lepasnya C 2 H 4, lalu fragmen me 41 yang merupakan lepasnya C 3 H 2 . Secara hipotesis pola fragmentasi dari senyawa tersebut seperti pada Gambar 4.40 berikut. Gambar 4.40 Pola fragmentasi senyawa β - Farnesen

20. Puncak dengan Rt 16,461 menit

Dokumen yang terkait

Analisis Senyawa Kimia Minyak Atsiri Daun Kari (Murraya Koenigii L.) Dengan GC – MS Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

39 208 108

Isolasi Minyak Atsiri Temu Hitam (Curcuma Aeruginosa Roxb.) Dengan Metode Destilasi Air Dan Destilasi Uap Serta Analisis Komponen Secara Gc-Ms

10 121 91

Isolasi Dan Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Dari Daun Jinten (Coleus Aromatikus Benth) Dengan GC – MS Dan Uji Anti Bakteri

9 52 104

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

0 0 19

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

0 0 2

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

0 0 5

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

2 7 22

Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Bunga Kecombrang (Etlingera Elatior) Dengan Gas Kromatografi-Spektrometer Massa (GC-MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

1 7 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumbuhan Temulawak - Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb) Dengan Gas Kromatografi - Spektrometer Massa (GC–MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri

0 0 24

ISOLASI DAN ANALISIS KIMIA MINYAK ATSIRI DARI TEMULAWAK (Curcuma xanthoriza Roxb) DENGAN GAS KROMATOGRAFI-SPEKTROMETER MASSA (GC–MS) DAN UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI TESIS

0 0 18