74 Untuk Dewan Pimpinan Cabang Kotamadya Pematangsiantar susunan
pengurusnya terdiri dari 15 Lima Belas orang yang terdiri dari 1.
ketua : Lingga
Napitupulu, BC.Eng
2. Wakil Ketua Bid. Politik Pemenangan Pemilu : Hotman Lingga 3. Wakil Ketua Bid. Keanggotaan Organisasi
: Drs. Sahat Simangunsong 4. Wakil Ketua Bid. Ideologi Kaderisasi
: Swandana 5. Wakil Ketua Bid. Informasi Komunikasi
: Imran Simajuntak, S.Ag 6. Wakil Ketua Bid. Pemuda,Pelajar Olahraga
: Henri P.K. Marpaung 7. Wakil Ketua Bid. Pemberdayaan Perempuan Kesra: Dra. Linda Pardede
8. Wakil Ketua Bid. Bidang Buruh, Tani Nelayan : Pdt.Dangas Sihombing,S.E. 9. Wakil Ketua Bid. Pemb. Daerah Pemerintahan : Julian Martin
10. Wakil Ketua Bid. Hukum, HAM Advokasi :Gredo Tersens Tarigan, S.H.
11.Sekretaris :
Ronsen Purba,
S.H. 12. Wakil Sekretaris Bid. Internal
: Saidi Lubis 13. Wakil Sekretaris Bid. Eksternal
: Drs. Charles Sipayung. 14.
Bendahara :
H.Ahmad Rajab
Siregar, Ak
15. Wakil Bendahara Bid. Inv Kekayaan partai : Rudy WU, S.Pd
3. Kewenangan Dewan Pimpinan Cabang DPC PDI Perjuangan
Dalam menjalankan roda organisasi DPC memiliki kewenangan, antara lain:
4. DPC PDIP merupakan pemegang kekuasaan eksekutif partai
ditingkat cabang 5.
DPC PDIP mempunyai tugas:
Universitas Sumatera Utara
75 a.
Melaksanakan peraturan dan keputusan partai di tingkat cabang partai serta menyelengarakan manajemen partai di
tingkat cabang. b.
Melaksanakan program cabang di tingkat cabang. c.
Melaksanakan koordinasi, bimbingan dan pengawasan kepada Pengurus Anak Cabang PAC partai, pengurus
ranting, pengurus anak ranting dan petugas partai di tingkat cabang
d. Melaksanakan konsolidasi organisasi dan pendidikan kader di
tingkat cabang. e.
Menjalankan tugas lain yang bersifat eksekutif di tingkat cabang.
6. DPC PDIP adalah lembaga tempat memberi tugas dan meminta
pertanggungjawaban bagi petugas partai dalam lembaga perwakilan, lembaga ekekutuif dan lembaga lainnya ditingkat
cabang.
4. Pengambilan Keputusan Pada PDI Perjuangan
Keputusan sidangrapat partai di semua jajaran pada dasarnyadiambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat sesuai dengan demokrasi pancasila.
Pada PDIP terdapat beberapa jenis permusyawarantan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
76
a. Kongres
Yaitu lembaga pemegang kekuasaan tertinggi dalam partai, diadakan sekali 5 lima tahun dan dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya
23 jumlah cabang partai. Kongres partai mempunyai wewenang: 1.
Mengubah dan menyempurnakan, mengesahkan dan menetapkan anggaran dasar partai.
2. Mengubah dan menyempurnakan, mengesahkan dan menetapkan
anggaran rumah tangga partai. 3.
Mengubah dan menyempurnakan, mengesahkan dan menetapkan piagam perjuangan partai
4. Mengubah dan menyempurnakan, mengesahkan dan menetapkan
program perjuangan partai. 5.
Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat Partai yang lalu.
6. Memilih Dewan Pimpinan Pusat Partai.
7. Membuat dan menetapkan keputusan kongres untuk dilaksanakan
seluruh jajaran partai.
b. Kongres Luar Biasa KLB
Kongres ini dilaksanakan jika dalam keadaan mendesak. KLB ini dapat dilangsungkan dengan ketentuan atas permintaan 23 jumlah cabang partai
atau atas permintaan DPP dengan persetujuan 23 lebih jumlah partai, KLB mempunyai wewenang yang sama dengan kongres.
Universitas Sumatera Utara
77
c. Konfrensi daerah partai
Konfrensi daerah merupakan forum tertinggi pada tingkat daerah partai yang diadakan sekali dalam lima tahun, konfrensi daerah ini dinyatakan sah
apabila dihadiri sekurang-kurangnya 23 jumlah cabang partai dalam daerah yang bersangkutan. Konferda partai mempunyai wewenang:
1. Menilai laporan dan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Partai.
2. Mengesahkan program kerja daerah partai.
3. Memilih Dewan Pimpinan Dearah Partai
4. Mengesahkan keputusan-keputusan lain di konfrensi daerah.
d. Konfrensi Cabang Partai
Konfrensi Cabang Partai merupakan forum tertinggi pada tingkat cabang partai yang diadakan sekali dalam lima tahun, konfrensi cabang ini dinyatakan
sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 23 jumlah anak cabang PAC partai dalam Wilayah cabang yang bersangkutan. Konfrensi anak cabang partai
mempunyai wewenang: 1.
Menilai laporan dan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Cabang Partai.
2. Mengesahkan program kerja partai.
3. Memilih Dewan Pimpinan Cabang Partai
4. Mengesahkan keputusan-keputusan lain di konfrensi Cabang.
e. Musyawarah Anak Cabang
Musyawarah anak cabang merupakan forum tertinggi pada tingkat anak cabang partai yang diadakan sekali dalam lima tahun, konfrensi cabang ini
dinyatakan sah apabila dihadiri oleh utusan ranting sekurang-kurangnya 23
Universitas Sumatera Utara
78 dari wilayah anak cabang partai. Musyawarah anak cabang partai mempunyai
wewenang: 1.
Menilai laporan dan pertanggungjawaban Pengurus Anak Cabang Partai.
2. Mengesahkan program kerja anak cabang partai.
3. Memilih Pengurus Anak Cabang Partai
4. Mengesahkan keputusan-keputusan lain di Musyawarah Anak
Cabang.
f. Musyawarah Ranting Partai
Musyawarah Ranting Partai merupakan forum tertinggi pada tingkat Ranting partai yang diadakan sekali dalam lima tahun, Musyawarah Ranting
ini dinyatakan sah apabila dihadiri oleh anak ranting sekurang-kurangnya 23 dari jumlah anak ranting dalam wilayah ranting yang bersangkutan.
Musyawarah Ranting Partai mempunyai wewenang: 1.
Menilai laporan dan pertanggungjawaban Pengurus Ranting Partai. 2.
Mengesahkan program kerja Ranting Prtai. 3.
Memilih Pengurus Ranting Partai 4.
Mengesahkan keputusan-keputusan lain di Musyawarah Anak Cabang.
Selain jenis-jenis permusyawaratan sebagaimana diatas Dewan PimpinanPengurus Partai menurut tingkatannya dapat mengadakan rapat kerja
sesuai dengan kebutuhan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
79
Rapat Kerja Nasional.
Rapat ini diselenggarakan untuk membahas dan mengkoordinir pelaksanaan berbagai keputusan parati yang bersifat khusus antara Dewan
Pimpinan Pusat dengan Dewan Pimpinan Daerah.
Rapat Kerja Daerah.
Rapat ini diselenggarakan untuk membahas dan mengkoordinir pelaksanaan berbagai keputusan parati yang bersifat khusus antara Dewan
Pimpinan Daerah dengan Dewan Pimpinan Cabang.
Rapat Kerja Cabang.
Rapat ini diselenggarakan untuk membahas dan mengkoordinir pelaksanaan berbagai keputusan parati yang bersifat khusus antara Dewan
Pimpinan Cabang dengan Pengurus Anak Cabang.
Rapat Kerja Anak Cabang.
Rapat ini diselenggarakan untuk membahas dan mengkoordinir pelaksanaan berbagai keputusan parati yang bersifat khusus antara
Pengurus Anak Cabang dengan Pengurus Ranting dan Pengurus Anak Ranting.
5. Gambaran Umum Pilkada Pematangsiantar.
5.1. Tinjauan Umum Kotamadya Pematangsiantar.
Kota Pematangsiantar adalah salah satu kota di Propinsi sumatera Utara dan kota terbesar kedua di Provinsi tersebut setelah Medan. Kota ini memiliki
luas wilayah 79.97 km
2
dan berpenduduk senayak 244,435 jiwa2004. Karena Letak Pematangsianatr yang strategis ia dilintasi oleh jalan rayalintas
Universitas Sumatera Utara
80 sumatera. Kota ini pernah menerima Puiala Adipura pada tahun 1993 atas
kebersihan dan kelestrian lingkungan kotanya. Sementara itu karena ketertiban pengaturan lalulintasnya kota inipun meraih penghargaan piala
wahana tata nugraha pada tahun 1996. Sektor industri menjadi tulang punggung perekonomian kota yang terletak ditengah-tengah Kabupaten
Simalungun ini adalah industri besar dan sedang. Dari total kegiatan ekonomi di tahun 2000 yang mencapai Rp1,69 triliyun, pangsa pasar industri
mencapai 38,18 persen atau Rp 646 milyar. Sector perdagangan, hotyel dan restoran menyusul di urutan kedua dengan sumbangan 22,77 persen atau Rp
385 milyar.
5.2. Pelaksanaan Pilkada Pematangsiantar
Pilkada Pematangsiantar dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2005. Pilkada Pematangsiantar diikuti oleh lima pasangan calon walikota yaitu masing-
masing pasangan RE SiahaanImal Raya Harahap yang diusung oleh Partai Demokrat yang memperoleh 5 kursi di DPRD sehingga melihat hal ini cukup
memungkinkan Partai Demokrat yang sudah representatif dalam mencalonkan Walikota dan Wakil Walikota tanpa harus berkoalisi dengan
partai lain untuk memenuhi syarat yang tertulis dalam UU No 32 tahun 2003 yaitu memperoleh suara sebanyak 15 di DPRD demikian juga halnya
dengan pasangan Lingga NapitupuluFatimah Siregar yang diusung oleh PDIP dimana PDIP adalah partai pemenang dalam Pemilu Legislatif 2004 di
Kotamadya Pematangsiantar dengan menduduki sebanyak 6 kursi, Risnawati DartatikAnggiat Pakpahan adalah pasangan calon Walikota yang
Universitas Sumatera Utara
81 dicalonkan oleh PAN yang memperoleh 3 kursi di DPRD dan PPP yang
memperoleh 2 kursi di DPRD, pasangan Kurnia Rajasyah SaragihMangatas Silalahi dicalonkan oleh Golkar yang menduduki 2 kursi di DPRD, PBSD
memperoleh 1 kursi dan PP yang juga menduduki 1 kursi di DPRD sehingga harus melakukan koalisi dengan Partai Poilitik lainnya karena tidak
representatif dalam mencalonkan calon Walikota dan Wakil Walikota karena tidak memperoleh suara sebanyak 15 pada saat pemilu legislatif 2004 yang
lalu dilaksanakan , Kusuma Erizal GintingPaul Parulian Purba merupakan pasangan calon yang diusung oleh koalisi 9 parpol yaitu Pelopor, PKS yang
memperoleh 2 kursi, PKB, PPDK, PNBK, PPNUI, PNI Marhaenis, PKPB, PPB dengan melihat perbandingan kursi tersebut maka kesembilan partai
tersebut melakukan koalisi dalam mencalonkan calon Walikota dan Wakil Walikota. Menurut data pemilih KPU jumlah pemilih di Kotamadya
Pematangsiantar mencapai 153.588 orang yang tersebar di 6 kecamatan dari jumlah tersebut yang menggunakan haknya pilihnya 85.588 orang. Pasangan
RE SIahaan dan Imla Raya Harahap yang diusung oleh Partai Demokrat memenangkan Puilkada di Pematangsiantar dengan meraih 29,115 suara atau
sekitar 28,17 .
Universitas Sumatera Utara
82
5.3. Hasil Pilkada Pematangsiantar
Tabel 1. Hasil Penghitungan Suara Pilkadasung Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2005
No Nama calon
WalikotaWakil Walikota
Pematangsiantar Kecamatan
Jumlah Suara
Persentase suara
Siantar Selatan
Siantar Utara
Siantar Marihat
Siantar Barat
Siantar Martoba
Siantar Timur
1 Ir.R.E.Siahaan Drs. Imal Raya
Harahap 2498
4611 4933 2491 5545 4037 24.115
28.17 2 Dra.Risnawati
Dartati Damanik,Apth
Drs. Anggiat Pakpahan
1465 3725 2290 3957 5010 2896
19.343 22.60
3 H. Kesuma
Erizal Ginting, SH
Ir. Paul Parulian Rissondang
Purba 653 2448 916 2726 2143 1680
10.566 12.35
4 Lingga Napitupulu
Bc.Eng Dra. Fatimah
Siregar 1763
2582 2273 1657 2760 2946 13.981
16.34
5 Ir. H.
Kurnia Rajasyah
Saragih,MM Mangatas
Maruli Tua Silalahi, SE
868 3623 1384 4352 4862 2494 17.583
20.54
Jumlah Total Suara 85.588
Sumber KPUD Pematangsiantar
Universitas Sumatera Utara
83
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
PEMBUATAN KEPUTUSAN REKRUTMEN POLITIK: SUATU STUDI TERHADAP PEMBUATAN KEPUTUSAN REKRUTMEN
POLITIK PARTAI POLITIK PDI PERJUANGAN DALAM RANGKA PILKADA KOTA PEMATANGSIANTAR 2005
Pada bab tiga ini penulis akan menyajikan data dan menganalisanya. Pelaksanaan analisa ini dilakukan untuk memperoleh jawaban permasalahan
berdasarkan data dan fakta yang ada. Data yang diperoleh di lapangan dilakukan melalui wawancara kepada DPC PDI P Kota Pematangsiantar. Selain penyajian
data berdasarkan wawancara juga dilengkapi dengan penyajian fakta-fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan arsip-arsip yang di miliki oleh DPC PDI P
Pematangsiantar dan juga data-data yang diperoleh dari KPU Kota Pematangsiantar selaku penyelenggara Pilkada di Kotamadya Pematangsiantar.
Wawancara yang dilakukan adalah kepada anggota DPC PDI P Pematangsiantar yakni Ronsen Purba sekretaris DPC PDI P Pematangsiantar,
Drs Sahat Simangunsong Wakil Ketua Keanggotaan Dan Organisasi, Saidi Lubis Wakil Sekretaris Bidang Internal, Imran Simanjuntak S.Ag Wakil
Ketua Bidang Informasi Dan Komunikasi. Wawancara juga dilakukan dengan anggota KPU yakni dengan Raja Ingat Saragih.
Proses Penelitian ini tidak terlepas dari mekanisme pembuatan Keputusan secara umum yang teoritis. Pada konsep Pengambilan Keputusan yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
84 oleh PDI P didasarkan kepada Mekanisme Umum yang tertuang dalam Surat
Keputusan DPP PDI Perjuangan Nomor: 024KPTSDPPVII2005 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Calon Bupati DanAtau Wakil Bupati DanAtau
Walikota DanAtau Wakil Walikota. Rangkaian proses keputusan tersebut terdiri dari penjaringan bakal calon WalikotaWakil Walikota, penyaringan bakal calon
WalikotaWakil Walikota, penetapan calon WalikotaWakil Walikota dan pemilihan WalikotaWakil Walikota. Keputusan akhir yang dibuat PDI P pada
Pemilihan Kepala Daerah dapat digolongkan kepada Keputusan Terprogram dengan bentuk Tradisional, yang mengandung pengertian bahwa Keputusan yang
bersifat Rutinitas, dan berdasarkan strukur Organisasi. Tingkatan Hierarki keputusan PDI P terdiri dari kongres, Kongres Luar Biasa, Konfrensi Daerah
Partai, Konfrensi Cabang Partai, Musyawarah Anak Cabang Partai, Rapat Kerja Nasional, Rapat Kerja Daerah, dan Rapat Kerja Anak Cabang.
DPP PDI P mempunyai kewenangan dalam menentukan dan menetapkan Pasangan Calon Walikota yang akan di perjuangkan melalui PDI P meskipun
rangkaian proses telah dilakukan didaerah-daerah. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan Nomor: 024KPTSDPPVII2005 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Calon Bupati DanAtau Wakil Bupati DanAtau Walikota DanAtau Wakil Walikota, pasal 4 butir yang ke 12 DPP
menyelenggarakan Rapat DPP partai untuk menentapkan Calon Bupati DanAtau Wakil Bupati DanAtau Walikota DanAtau Wakil Walikota dan butir 13 Dalam
menenetapkan nama calon yang dirkomendasikan DPP Partai dapat menetapkan calon berdasarkan nama-nama calon berdasarkan hasil Rakercabsus dan dalam
keadaan luar biasa dapat menetapkan calon diluar hasil dari Rakercabsus.
Universitas Sumatera Utara
85 Dalam penelitian, penyajian dan analisa data dilakukan melalui tahapan-
tahapan supaya tersusun secara sistematis guna mempermudah pemahaman tentang maksud penelitian ini. Tahapan-tahapan yang dilakukan berdasarkan
kronologis pembuatan keputusan sampai pemilihan walikotawakil walikota sebagai tahap akhir dari proses pembuatan keputusan itu. Yaitu: penjaringan bakal
calon WalikotaWakil Walikota, penyaringan bakal calon WalikotaWakil Walikota, penetapan calon WalikotaWakil Walikota dan pemilihan
WalikotaWakil Walikota.
1. Rekrutmen Bakal Calon
Proses perekrutan bakal calon lazimnya dimulai dari lobi-lobi antara para kandidat yang berminat menjadi kepala daerah dengan partai yang dianggap
potensial sebagai “perahu”, baik karena perolehan suaranya dalam pemilu legislatif cukup signifikan, maupun karena kandidat tersebut hanya mengenal dan
memiliki hubungan dekat dengan partai tertentu saja. Tidak semua anggota atau pengurus partai politik atau warga bisa menjadi
calon Kepala Daerah. kedudukan sebagai Kepala Daerah membutuhkan kompetensi tertentu yang menunjukkan kapasitas dan kapabilitas agar dapat
memimpin pemerintah secara baik. Karena itulah sebelum memasuki kompetisi dalam pilkada langsung lazimnya partai-partai politik melakukan rekrutmen bakal
calon oleh partai atau gabungan partai, dikenal dengan seleksi partai yang merupakan seleksi tahap kedua setelah seleksi sistem dalam rangkaian proses
rekrutmen politik.
Universitas Sumatera Utara
86 Sistem perekrutan bakal calon yang dilakukan oleh PDI Perjuangan adalah
dengan menggunakan sistem pencalonan terbuka yaitu dengan memberikan akses yang sama bagi anggota atau pengurus partai politik dan anggota komunitas atau
kelompok kelompok lain dimasyarakat. Berdasarkan teori sistem rekrutmen politik bakal calon yang diberlakukan di partai politik, pada pemilihan kepala
daerah Pematangsiantar PDI P menggunakan sistem pemilihan tertutup bukan sistem konvensi. Sistem pemilihan tertutup yang dimaksud adalah system
rekrutmen bakal calon yang dilakukan hanya oleh pengurs partai politik dengan berbagai variasi sistem. Istilah variasi system merujuk pada mekanisme penentuan
akhir bakal calon yang akan mengikuti kompetisi pilkada langsung atau menjadi calon.
Sistem pencalonan terbuka ini dilakukan oleh PDI P dengan tujuan agar terjaring tokoh yang benar-benar layak untuk diperjuangkan. Tokoh-tokoh
tersebut dapat berasal dari masyrakat umum yang bukan anggota Partai. Setelah bakal calon tersebut terekrut, setiap bakal calon akan mengikuti proses penentuan
penetapan calon yang akan diusung oleh partai PDI P. Dalam melakukan perekrutan tersebut DPC PDI P Kotamadya
Pematangsiantar melakukan sejumlah sosialisasi dan pendekatan terhadap calon kandidat baik yang berasal dari Partai maupun bukan kader Partai. Sosialisasi
tersebut di buat dalam bentuk pengumuman dan melalui surat kabar lokal.
Universitas Sumatera Utara
87
2. Penjaringan bakal calon WalikotaWakil Walikota.