Teknik Pembuatan Keputusan Pendekatan Terhadap Pembuatan Keputusan

20 9. Sehubungan dengan penempatan, hendaknya di gunakan prinsip the right man on the right place. 10. Tingkat kesejahteraan hendaknya juga diperhatikan antara lain dengan pemberian balas jasa yang setimpal.

5.1.4. Teknik Pembuatan Keputusan

Pembuatan keputusan meliputi antara lain hal-hal yang berhubungan dengan pengumpulan fakta. Berbagai teknik dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu masalah, tetapi dapat juga dengan menggantungkan diri para ahli atau konsultan. Cara apapun dipakai tidak ada yang murni objektif, tetapi selalu mengandung unsur bias pada pihak pembuat keputusan karena tergantung pada nilai keputusan dan pada penerimaan informasi tertentu sebagai fakta. Teknik pembuatan keputusan yang diperkenalkan didalam berbagai literatur cukup bervariasi tetapi pada umumnya dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu teknik tradisional dan teknik modern. Untuk setiap klasifikasi keputusan yang sudah dijelaskan terlebih dahulu, dapat digunakan teknik – teknik yang berbeda sebagai mana yang di kemukakan oleh McGrew sebagai berikut 24 : 1. Keputusan terprogram Tradisional : a Kebiasaan b Pekerjaan rutin sehari – hari: Prosedur operasional yang baku 24 Salusu, Ibid., hal 62-64. Universitas Sumatera Utara 21 c Struktur organisasi: ada harapan bersama melalui perumusan sub – sub tujuan dengan menggunakan saluran informasi yang terumus dengan jelas. Modern : a Risert operasional, analisis metematik, model-model, simulasi komputer b Proses data elektronik 2. Keputusan tidak terprogram. Tradisional: a Heuristic yaitu mendorong seseorang untuk mencari dan menemukan sendiri intuisi, kreativitas. b Rule of thumbs yaitu suatu prosedur praktis yang tidak menjamin penyelesaian optimal. c Dengan seleksi dan latihan bagi para eksekutif. Modern: a Menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil keputusan. b Dengan menciptakan program – program computer.

5.1.5. Pendekatan Terhadap Pembuatan Keputusan

Hingga saat ini berbagai model tentang pendekatan terhadap pembuatan keputusan telah di perkenalkan oleh para ahli teori pengambilan keputusan. Diantaranya model McGrew yang melihat ada tiga pedekatan yaitu 25 : 25 Salusu, Ibid., hal 66-68. Universitas Sumatera Utara 22 1. Pedekatan proses pengambilan keputusan rasional memberikan perhatian utama pada hubungan antara keputusan dengan tujuan dan sasaran dari pengambilan keputusan. Suatu keputusan dapat dikatakan rasional bila ia dapat dijelaskan dan dibenarkan dengan berusaha mengaitkannya dengan sasaran dari pengambilan keputusan. Dengan kata lain, keputusan itu dibuat untuk memenuhi maksud dari pengambilan keputusan. Individu sebagai pengambil keputusan akan menyusun urut-urutan tujuan dan sasaran yang dikehendaki sebelum ia membeberkan alternatif yang akan dipilih. Prinsip ini juga akan berlaku dalam satu kelompok yang bertugas mengambil keputusan, seperti sering terlihat dalam kalangan pemerintah. Kelompok merupakan satu kesatuan kohesif yang bertugas merancang keputusan untuk memaksimalkan kebahagiaan dari masyarakat terhadap tujuan keputusan. 2. Model proses organisasional menangani masalah yang jelas tampak perbedaannya antara pengambilan keputusan individu dan organasai. Disini organisasi tidak dapat disamakan dengan individu bahkan tidak dapat dianggap sebagai super-individu yang memiliki kemampuan yang lebih besar dalam menangani informasi. Depertemen atau bagian dalan satu organisasi tidak akan pernah menyusun peringkat yang sama tentang tujuan dan sasaran bahkan mereka juga berbeda dalam mempertimbangkan cara-cara untuk mencapai tujuan masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan aturan dan prosedur sehingga Universitas Sumatera Utara 23 ketidakpastian dapat dikurangi dan agar mereka yang bekerja dalam organisasi itu dapat melaksanakan pekerjaan secara rutin. 3. Model tawar-menawar politik melihat kedua pendekatan itu mengatakan bahwa pengambilan keputusan kolektif sesungguhnya dilaksanakan melalui tawar-menawar. Memang dalam suatu kelompok, tiap-tiap individu mungkin sudah memberi alasan-alasan atau perhitungan rasional dan berbagai pedoman dan aturan organisasi sudah ditampilkan. Namun patut diketahui bahwa hasil akhir dari keputusan itu sesungguhnya tergantung pada proses “ memberi dan menerima ” diantara individu dalam kelompok tersebut. Dengan demikian, keputusan sebagai hasil akhir lebih merupakan keputusan politik.

5.1.6. Penyempurnaan Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Calon