Fungsi Partai Politik Partai Politik 1.

26 Kemudian lebih lanjut R. H. Soltau mendefenisikan partai politik adalah sekelompok warga Negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan yang dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka. Defenisi partai politik juga dikemukakan oleh Sigmund Neuman. Partai politik menurut Neuman adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golobngan-golongan lainnya yang mempunyai pandangan berbeda 26 . Huszar dan Stevenson mengemukakan bahwa partai politik adalah sekelompok orang yang terorganisir serta berusaha untuk mengendalikan pemerintahan agar supaya dapat melaksanakan program-programnya dan menempatkan anggota-anggotanya dalam jabatan-jabatan pemerintahan 27 .

5.2.2. Fungsi Partai Politik

Setelah mengetahui defenisi partai politik menurut beberapa tokoh maka dapat pula dirumuskan tentang fungsi-fungsi partai politik. Fungsi utama partai politik ialah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. Cara yang digunakan oleh suatu partai politik dalam sistem politik demiokratis untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan ialah ikut serta dalam pemilihanan umum. Ketika melaksanakan fungsi itu 26 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992, hal. 161-162. 27 Sukarna, Sistem Politik, Bandung, Penerbit Alumni, 1979, hal. 89. Universitas Sumatera Utara 27 partai politik dalam sistem politik demokrasi melakukan tiga kegiatan. Adapun ketiga kegiatan itu meliputi seleksi calon-calon, kampanye dan melaksanakan fungsi pemerintahan legislative danatau eksekutif. Apabila kekuasaan untuk memerintah telah diperoleh maka partai politik itu berperan pula sebagai pembuat keputusan politik. Partai politi yang tidak mencapai mayoritas di badan perwakilan rakyat akan berperan sebagai pengontrol terhadap partai mayoritas. Berikut ini dikemukakan sejumlah fungsi partai politik 28 : 5.2.2.1. Fungsi Sosialisai Politik.. Yang dimaksud dengan sosialisasi politik ialah proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat. Melalui proses sosialisasi politik inilah para anggota masyarakat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat. Proses ini berlangsung seumur hidup yang diperoleh secara sengaja melalui pendidikan formal, nonformal dan informal. Dari segi metode penyampaian pesan, sosialisasi politik dibagi dua yaitu pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik merupakan suatu proses dialog diantara penerima dan pemberi pesan melalui proses para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma dan symbol- simbol politik negaranya dari berbagai pihak dalam sistem politik dan indoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulsi warga masyarakat untuk menerima 28 Ramlan Surbakti, Op.Cit., hal 161-121. Universitas Sumatera Utara 28 nilai, norma dan simbol yang dianggap pihak berkuasa sebagai ideal dan baik. 5.2.2.2. Fungsi Rekrutmen Politik Rekrutmen politik adalah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintah pada khususnya. Fungsi ini semakin besar porsinya manakala partai politik itu merupakan partai tunggal seperti dalam sistem politik totaliter, atau manakalapartai ini merupakan partai mayoritas dalam badan perwakilan rakyat sehingga berwenang membentuk pemerintahan dalam sistem politik demokrasi. Fungsi rekrutmen merupakan kelanjutan dari fungsi mencari dan mempertahankan kekuasaan. Selain itu, fungsi rekrutmen politik sangat penting bagi kelangsungan sistem politik sebab tanpa elit yang mampu melaksanakan peranannya kelangsungan hidup sistem politik akan terancam. 5.2.2.3. Fungsi Partisipasi Politik Partisipasi politi ialah kegiatan warga Negara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan umum dan dalam ikut menentukan pemimpin pemerintahan. Dalam hal ini, partai politik mempunyai fungsi untuk membuka kesempatan, mebdorong dan mengajak para anggota dan anggota masyarakat yang lain untuk menggunakan partai politik sebagai saluran kegiatan mempengaruhi proses politik. Jadi partai politik Universitas Sumatera Utara 29 merupakan wadah partisipasi politik. Fungsi ini lebih tinggi porsinya dalam sistem politik demokrasi daripada dalam sistem politik totaliter karena dalam sistem politik yang terakhir ini lebih mengharapkan ketaatan dari para warga daripada aktifitas mandiri. 5.2.2.4. Fungsi Pemadu Kepentingan Dalam masyarakat terdapat sejumlah kepentingan yang berbeda bahkan acap kali bertentangan. Untuk menampung dan memadukan berbagai kepentingan yang berbeda bahkan bertentangan maka partai politik dibentuk. Kegiatan menampung, menganaliasis dan memadukan berbagai kepentingan yang berbeda bahkan bertentangan menjadi berbagai alternatif kebijakan umum, kemudian diperjuangkan dalam proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. Itulah yang dimaksud dengan fungsi pemadu kepentingan. Sebagaimana dikemukakan diatas fungsi ini merupakan salah satu fungsi utama partai politik sebelum mencari dan mempertahankan kekuasaan. Fungsi ini sangat menonjol dalam sistem politik demokrasi karena dalam sitem politik totaliter kepentingan dianggap seragam maka partai politil dalam sistem ini kurang melaksanakan fungsi pemadu kepentingan. Alternatif kebijakan umum yang diperjuangkan oleh partai tunggal dalam sistem politik totaliter lebih banyak merupakan tafsiran atas ideology digunakan sebagai cara memandang permasalahn dan perumusan penyelesaian permasalahan. Universitas Sumatera Utara 30 5.2.2.5. Fungsi Komunikasi Politik Komunikasi politik ialah proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah. Dalam hal ini, partai politik berfungsi sebagai komunikator politik yang tidak hanya menyampaikan segala keputusan dan penjelasan pemerintah kepada masyarakat sebagaimana diperankan oleh partai politik di negara totaliter tetapijuga menyampaikan aspirasi dan kepentingan berbagai kelompok masyarakat kepada pemerintah. Keduanya dilaksanakan oleh partai politik dalam sistem politik demokrasi. Dalam melaksanakan fungsi ini partai politik tidak menyapikan begtitu saja segala informasi dari pemerintah kepada masyarakat atau dari masyarakat kepada pemerintah, tetapi merumuskan sedemikian rupa sehingga penerima informasi komunikan dapat dengan mudah memahami dan memanfaatkan. Dengan demikian, segala kebijakan pemerintah yang biasanya dirumuskan dalam bahsa teknis dapat diterjemahkan oleh partai politik ke dalam bahasa yang dapat dipahami oleh pemerintah dan masyarakat. Jadi proses komunikasi politik antara pemerintah dan masyarakat dapat berlangsung secara efektif melalui partai politik. 5.2.2.6. Fungsi Pengendali Konflik Konflik yang dimaksud disini dalam arti yang luas, mulai dari perbedaan pendapat sampai pada pertikaian fisik antar individu atau kelompok dalam masyarakat. Dalam negara demokrasi setiap Universitas Sumatera Utara 31 warga negara atau kelompok masyarakat berhak menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingannya sehingga konflik merupakan gejala yang sukar dielakkan. Akan tetapi suatu sistem politik hanya akan mentoloerir konflik yang tidak menghancurkan dirinya sehingga permasalahannya bukan menghilangkan konflik itu, melainkan mengendalikan konflik melalui lembaga demokrasi untuk mendapatkan penyelesaian dalam bentuk keputusan politik. Partai politik sebagai salah satu lembaga demokrasi berfungsi untuk mengendalikan konflik melalui cara berdialog dengan pihak-pihak yang berkonflik, menampung dan memadukan berbagai aspirasi dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkonflik dan membawa permasalahan kedalam musyawarah badan perwakilan rakyat untuk mendapatkan penyelesaian berupa keputusan politik. Untuk mencapai penyelesaian berupa keputusan itu diperlukan kesediaan berkompromi diantar para wakil rakyat, yang berasal dari partai- partai politik. Apabila partai-partai politik keberatan untuk mengadakan kompromi maka partai politik bukan hanya mengendalikan konflik, melainkan menciptakan konflik dalam masyarakat. 5.2.2.7. Fungsi Kontrol Politik Kontrol politik ialah kegiatan untuk menunjukkan kesalahn, kelemahan dan penyimpangan dalam isi suatu kebijakan atau dalampelaksanaan kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah. Dalam melakukan suatu kontrolpolitik atau pengawasan Universitas Sumatera Utara 32 harus ada tolak ukur yang jelas sehingga kegiatan itu berifat relatif objektif. Tolak ukur suatu control politik berupa nilai-nilai politik yang dianggap ideal dan baik yang dijabarkan dalam berbagai kebijakan atau peraturan perundang-undangan. Tujuan kontrol politik, yakni meluruskan kebijakan atau pelaksanaan kebijakan yang menyimpang dan memperbaiki yang keliru sehingga kebijakan dan pelaksanaannya sejalan dengan tolak ukur tersebut. Fungsi kontrol ini merupakan salah satu mekanisme politik dalam sistem politik demokrasi untuk memperbaiki dan memperbaharui dirinya secara terus-menerus. Dalam melaksanakan fungsi kontrol politikl juga harus menggunakan tolak ukur itu pada dasarnya merupakan hasil kesepakatan bersama sehingga seharusnya menjadi pegangan bersama. Dalam sistem cabinet parlementer, kontrol dilakukan oleh partai politik oposisi terhadap kebijakan partai yang tidak percaya mendapat dukungan mayoritas dari parlemen. S. Neumann mengemukakan fungsi-fungsi partai politik yang terdiri dari tiga tingkatan: first, at the level of the society as a whole, political parties are general mechanism by which conflicts are handled,…second, at the level of political system, parties are the institusions within which policies can be formulated…finaly, at the level of dailly political life, parties play a major part in recruitment of the “political class” pertama, pada tingkatan masyarakat secara keseluruhan, partai politik adalah sebuah mekanisme umum yang berupaya menagani konflik yang terjadi di dalam masyarakat,…kedua, pada tingkatan sistem politik, partai politik adalah institusi yang berfungsi menformulasikan kebijakan publik,…ketiga, pada tingkatan kehidupan politik, partai politik memainkan peran utama dalam rekrutmen politik bagi kandidat-kandidat terpilih agar menempati jabatan-jabatan publik 29 . 29 Deden Faturohman dan Wawan Sobari, Pengantar Ilmu Politik, Malang, Penerbit Universitas Muhammadiyah MalangUMM Pers, 2004, hal 277-278. Universitas Sumatera Utara 33

5.2.3. Sistem Kepartaian