Tahapan Pilkada Langsung Jenis Sistem Pencalon

44

5.3.2. Tahapan Pilkada Langsung

Kegiatan pilkada langsung dilaksanakan dalam 2 tahap, yakni masa persiapan dan tahap pelaksanaan. Sebagaimana dikatakan dalam pasal 65 ayat 1, pilkada dilaksanakan melalui masa persiapan dan tahap pelaksanaan. Masing-masing tahap dilakukan berbagai kegiatan yang merupakan proses pilkada langsung. Pelaksanaan kegiatan ini tidak dapat melompat-lompat. Dalam pasal 65 ayat 2 disebutkan kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam masa persiapan yakni; 1. Pemberitahuan DPRD kepada Kepala Daerah mengenai berakhirnya masa jabatan. 2. Pemberitahuan DPRD kepada KPUD mengenai berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah. 3. Perencanaan penyelenggaraan, meliputi penetapan tata cara dan jadwal tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah. 4. Pembentukan panitia pengawas, PPK,PPS dan KPPS. 5. Pembentukan dan pendaftaran pemantau. Dalam kegiatan masa persiapan, keterlibatan rakyat sangat menonjol dalam pembentukan panitia pengawas, PPK, PPS dan KPPS. Rakyat memiliki akses untuk menentukan melalui mekanisme uji publik namun mendaftarkan diri sebagai anggota panitia pengawas, PPK, PPS dan KPPS. Sementara itu tahapan tahap pelaksanan terdiri dari 6 kegiatan, yang masing-masing merupakan rangkaian yang saling terkait. Sesuai dengan pasal 65 ayat 3 tahap pelaksanaan pilkada meliputi: Universitas Sumatera Utara 45 1. Penetapan daftar pemilih. 2. Pendaftaran dan penetapan calon Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah. 3. Kampanye 4. Pemungutan suara 5. Penghitungan suara 6. Penetapan pasangan calon Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah terpilih, pengesahan dan pelantikan.

5.3.3. Jenis Sistem Pencalon

Dalam pilkada lngsung dikenal 2 jenis pencalonan yaitu 40 : 5.3.3.1. Sistem pencalonan terbatas Sistem pencaloan terbatas adalah sistem pencalonan yang hanya membuka akses bagi calon-calon dari partai politik.paradigma berpikir yang dianut sistem pencalonan terbatas adalah bahwa hanya partai-partai politik saja yang memiliki sumber daya manusia yang layak memimpin pemerintahan atau hanya partai-partai politik saja yang menjadi sumber kepemimpinan.sistem pencalonan terbatas dikenal sebagai salah satu ciri demokrasi elitis, yang biasa dianut di negara-negara otoritarian dan sosialis. Misalnya, sistem ini pernah digunakan di Uni Soviet tahun 1990-an sehingga seluruh kepala daerah adalah pengurus partai komunis. 40 Joko.J.Prihatmoko, op.cit., hal.235-236 Universitas Sumatera Utara 46 5.3.3.2. Sistem pencalonan terbuka Sistem pencalonan terbuka memberikan akses yang sama bagi anggota atau pengurus partai-partai politik dan anggota komunitas atau kelompok-kelompok lain dimasyarakat, seperti organisasi massa, organisasi sosial, professional, usahawan, LSM, bintang film dan intelektual, jurnalis. Paradigma sistem pencalonan terbuka adalah bahwa sumber daya manusia berkualitas tersebar di mana-mana dan sumber kepemimpinannya dapat berasal dari latar belakang apapun. Sumber daya manusia memiliki kesempatan berkembang dan bertumbuh secara sama di sektor sosial, bisnis, dan akademik. Sistem pencalonan terbuka semakin populer dengan berkembangnya industrialisasi sehingga wajar apabila dianut negara- negara demokrasi mapan, yang notabene negara industri dengan tingkat ekonomi maju atau sangat maju seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis. Pilkada di Republik Rusia saat ini misalnya sudah mengakomodasikan sistem pencalonan terbuka, demikian pula dengan pencalonan untuk anggota parlemen.

5.3.4. Rekrutmen Bakal Calon