Waktu dan tempat Penelitian utama

mikroskopis.

3.2.1.3. Identifikasi mikrofungi

Identifikasi mikrofungi bertujuan untuk mengetahui biodiversitas atau keanekaragaman hayati mikrofungi di perairan Telaga Warna. Identifikasi dilakukan melalui beberapa tahapan berikut. a. Pembuatan slide kultur Bagian bawah dalam cawan petri diberi alas kertas saring. Batang gelas berbentuk U diletakkan di atas kertas saring, kemudian diletakkan gelas objek dan gelas penutupnya di atasnya, lalu disterilisasi di autoclave pada suhu 121 C dengan tekanan 1 atm selama ± 15 menit. Setelah dingin, di atas gelas objek diberi setetes media PDA steril. Kemudian, secara aseptis, menggunakan jarum ose, mikrofungi target diinokulasi pada permukaan agar yang sudah membeku. Kemudian ditutup dengan gelas penutup. Di bagian kertas saring diteteskan 7-10 ml gliserol 10 steril, kemudian diinkubasi pada suhu kamar selama 3-5 hari. b. Pengamatan Untuk menentukan jenis mikrofungi, struktur mikrofungi yang tumbuh diamati dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10. Mikrofungi diidentifikasi dengan menggunakan beberapa acuan, seperti Gandjar et al. 1999, Fassatiova 1986, dan Gilman 1945.

3.2.1.4. Penyiapan stok mikrofungi

Mikrofungi homogen yang telah diidentifikasi, ditumbuhkan kembali pada cawan petri dengan media PDA yang disimpan sebagai stok. Stok mikrofungi tersebut disimpan pada suhu kamar, yang berikutnya dapat digunakan sebagai mikrofungi uji. 3.2.2. Tahap kedua 3.2.2.1. Penyiapan mikrofungi uji PDA yang telah ditumbuhi mikrofungi tertentu dalam hal ini adalah Penicillium rugulosum, Penicillium viridicatum, Acremonium strictum, Cephalosphorium acremonium, dan Abisidia spinosa dipotong menjadi sembilan bagian 8,72 cm 2 . Masing-masing bagian PDA tersebut dimasukkan ke dalam limbah cair tahu.

3.2.2.2. Treatment limbah

Limbah tahu yang akan digunakan disaring dan diberi penyinaran UV terlebih dahulu. Penyaringan dilakukan menggunakan saringan dengan ukuran pori 30 μm untuk menghilangkan kotoran besar. Penyinaran UV dilakukan untuk menghilangkan mikroorganisme yang ada pada limbah dengan panjang gelombang 250-270 nm selama 30 menit Lampiran 2.

3.2.2.3. Penentuan konsentrasi limbah

Penentuan konsentrasi limbah perlu dilakukan untuk melihat viabilitas atau kelangsungan hidup biakan mikrofungi pada media limbah. Masing-masing jenis mikrofungi uji yang telah dipotong, dimasukkan ke dalam wadah yang berisi limbah cair tahu dengan konsentrasi yang berbeda. Pada tahap penentuan konsentrasi limbah, konsentrasi uji yang digunakan adalah 75 perlakuan A, 50 perlakuan B, dan 25 limbah perlakuan C. Pengencer yang digunakan adalah akuades. Konsentrasi tersebut akan dibandingkan dengan kontrol, yang berupa 100 limbah perlakuan D, dan masing-masing perlakuan mendapatkan tiga kali pengulangan. Viabilitas inokulan mikrofungi uji akan dilihat selama enam hari, dengan asumsi pertumbuhan mikrofungi sudah mencapai fase log, bahkan mencapai fase stasioner selama rentang waktu tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Meletiadis 2004, mikrofungi dengan pertumbuhan yang lambat dapat mencapai fase log dalam waktu 72 jam atau tiga hari masa pertumbuhannya.

3.3. Penelitian utama

Penelitian utama dilakukan setelah didapatkan konsentrasi limbah yang sesuai untuk viabilitas inokulan mikrofungi. Pada tahap ini, pada limbah dengan konsentrasi terpilih tersebut dimasukkan mikrofungi uji dengan jenis yang berbeda-beda selanjutnya disebut sebagai perlakuan. Limbah cair tahu dengan mikrofungi uji ditempatkan pada stoples kaca 2,5 l. Kemudian dilakukan pengukuran kandungan bahan organik yang terdapat dalam limbah tersebut serta pencatatan pertumbuhan mikrofungi uji pada hari ke- 0; 1; 2; 3; 4; 5; 6. Pada penelitian ini, masing-masing perlakuan mendapatkan tiga kali ulangan. 3.4. Metode pengumpulan data 3.4.1. Analisis parameter kualitas air Keberadaan kandungan bahan organik dalam air limbah digambarkan melalui hasil pengukuran COD Lampiran 3 serta N organik. Nilai N organik dihitung melalui selisih antara nilai N total dengan penjumlahan nilai NH 3 -N, NO 3 -N, dan NO 2 -N. Selain pengukuran bahan organik, dilakukan juga pengukuran DO, pH, kekeruhan, TDS, suhu, serta penentuan persentase penutupan untuk melihat pertumbuhan mikrofungi.

3.4.2. Analisis persentase perubahan nilai karakteristik limbah

Analisis persentase perubahan nilai karakteristik limbah dimaksudkan untuk melihat perubahan nilai limbah yang diukur setiap hari. Hasil perubahan nilai karakteristik limbah dalam persen ditentukan dengan menggunakan rumus Purwati, 1985 in Sukaton, 2007 : Persentase perubahan nilai karakteristik limbah = a b - a x 100 dengan : a = Nilai pengamatan pada hari pertama b = Nilai pengamatan pada hari terakhir 3.5. Analisis statistik 3.5.1. Penelitian pendahuluan Pada penelitian pendahuluan, untuk melihat pengaruh perbandingan konsentrasi limbah terhadap pertumbuhan mikrofungi, digunakan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan rumus umum sebagai berikut: Y ij = µ + i + ij Y ij : Laju penurunan bahan organik pada konsentrasi ke-i, pada ulangan ke-k : Rata-rata laju penurunan bahan organik τ i : Pengaruh konsentrasi ke-i, i = 1, 2, 3, 4 ij : Komponen acak interaksi konsentrasi ke-i, ulangan ke-k, k = 1, 2, 3 Untuk melihat pengaruh keragaman dari variabel konsentrasi terhadap pertumbuhan mikrofungi, dalam penelitian ini dilakukan uji satu arah anovaAnalisis of Variance Tabel 3. Hipotesis yang digunakan adalah : H O : µ i = 0 Faktor konsentrasi tidak ada pengaruhnya pada pertumbuhan mikrofungi H 1 : µ i ≠ 0 Faktor waktu ada pengaruhnya pada pertumbuhan mikrofungi Tabel 3. Tabel sidik ragam RAL Sunber keragaman Derajat bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah KT F hitung F tabel 5 Perlakuan Galat Total v 1 = i-1 v 2 = ki-1-i-1 ki-1 JKP JKG JKT KTH = JKPv 1 KTG = JKGv 2 KTHKTG Fv 1 , v 2 Dikutip dari Mattjik dan Sumertajaya 2000 Keterangan: - i adalah total perlakuan - k adalah total ulangan untuk semua perlakuan - Bila F hitung F 5 tidak ada perbedaan nyata; H diterima - Bila F hitung F 5 ada perbedaan nyata; H 1 diterima

3.5.2. Penelitian utama a. Pengaruh waktu terhadap penurunan bahan organik

Rancangan Acak Lengkap RAL digunakan juga pada penelitian utama untuk melihat keragaman konsentrasi bahan organik antarwaktu pada masing- masing jenis mikrofungi yang diujikan. Rumus umum yang digunakan adalah Y ij = µ + τ i + ij Y ij : Laju penurunan bahan organik pada waktu ke-i, pada ulangan ke-k µ : Rata-rata laju penurunan bahan organik τ i : Pengaruh waktu ke-i, i = 1, 2, 3, 4, 5, 6 ij : Komponen acak interaksi waktu ke-i, ulangan ke-k, k = 1, 2, 3