Parameter kimia Parameter kualitas air 1. Parameter fisika
dekomposisi, serta dapat menghasilkan senyawa-senyawa sampingan, seperti CH
4
, CO
2
, N
2
, dan H
2
S. Keadaan ini dapat disebut sebagai anaerob Lindblom dan Tranvik 2003; Pagliuso et al. 2002. Menurut Gray 2004, oksigen terlarut
kurang dari 2 mgl menyebabkan keadaan anaerob. Burges dan Fenton 1953 in Panseseko 1967, menyebutkan bahwa fungi
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok berdasarkan keberadaan oksigen. Kelompok pertama adalah kelompok fungi yang dapat hidup pada kondisi
aerobik; kelompok kedua adalah kelompok fungi yang memiliki toleransi terhadap karbondioksida dan sebagian anaerobik; sedangkan kelompok ketiga adalah
mikrofungi yang dapat hidup baik pada kondisi aerob maupun anaerob. c. Chemical Oxygen Demand COD
COD limbah adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam satu liter limbah secara kimiawi. Nilai COD yang
tinggi menunjukkan adanya pencemaran oleh zat-zat organik yang tinggi Suhardi, 1991 in Yusuf, 2001. Zat organik dalam limbah dibedakan menjadi
dua, yaitu yang mudah didegradasi oleh mikroba, dan yang sulit didegradasi oleh mikroba. Parameter COD menunjukkan oksidasi bahan organik, baik yang dapat
didegradasi secara biologis biodegradable maupun yang sukar didegradasi secara biologis non biodegradable menjadi CO
2
dan H
2
O Effendi 2003. Keberadaan bahan organik dapat berasal dari alam ataupun dari aktivitas
rumah tangga, dan industri. Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 20 mgl, sedangkan nilai COD pada perairan yang tercemar
dapat mencapai lebih dari 200 mgl UNESCOWHOUNEP, 1992 in Effendi 2003.
d. Nilai pH Nilai pH mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam limbah,
dan merupakan pengukuran konsentrasi ion hidrogen. pH mempengaruhi pertumbuhan mikrofungi melalui proses-proses yang terjadi di dalam sel, salah
satunya adalah aktivitas enzim Busa et al., 1986 in Robson et al. 1996. Pada umumnya, mikroba dapat tumbuh pada lingkungan yang asam hingga
sangat alkalin pH 0 - 12, yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu acidophil pH 0 – 5,5; neutrophil pH 5,5 – 8,5; dan alkalophil pH 8,5 – 12. Fungi dapat
tergolong ke dalam kelompok acidophil dan neutrophil, namun biasanya fungi lebih menyukai pH rendah atau dalam kondisi asam, yaitu antara 4 – 6 Sigee
2004. e. Amonia nitrogen
Sumber amonia di perairan dapat berasal dari pemecahan nitrogen organik, dapat berupa protein atau pun urea. Nitrogen organik terikat pada unsur pokok sel
makhluk hidup, seperti protein. Fungi dan mikroorganisme lainnya mentransformasi bahan organik tersebut menjadi nitrogen anorganik, yaitu
amonia, nitrit, nitrat, dan gas nitrogen Lyon et al. 1943. Proses perubahan nitrogen organik menjadi amonia ini dikenal dengan amonifikasi. Hal ini
ditunjukkan dalam persamaan reaksi sebagai berikut Effendi 2003: N organik + O
2
NH
3
-N + O
2
N0
2
-N + O
2
N0
3
-N 1 Amonifikasi
nitrifikasi Amonia yang terukur di perairan berupa amonia total NH
3
dan NH
4 +
. Amonia NH
3
beserta garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air, sedangkan amonium NH
4 +
adalah bentuk transisinya. Amonia bebas yang tidak dapat terionisasi bersifat toksik terhadap organisme aquatik. Kadar amonia bebas yang
tidak terionisasi NH
3
pada perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,02 mgliter. Jika kadar amonia bebas lebih dari 0,2 mgliter, perairan bersifat toksik
bagi beberapa biota air Sawyer dan McCarty, 1978 in Effendi 2003. Kadar amonia yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik
yang berasal dari limbah domestik, industri, dan run off Effendi 2003. f. Nitrat nitrogen dan nitrit nitrogen
Nitrat N0
3
adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami, dan sangat mudah larut dalam air. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempuma
senyawa nitrogen di perairan, dan nitrit merupakan hasil antara dari reduksi ammonia menjadi nitrat Gundersen 1967. Nitrit, sebagai hasil antara, memiliki
sifat tidak stabil dan mudah berubah dalam bentuk lainnya Sedlak 1991 in Kurosu 2001
.
Nitrifikasi merupakan proses oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat persamaan 1. Nitrifikasi merupakan proses yang penting dalam siklus nitrogen
dan berlangsung pada kondisi aerob Effendi 2003. Pada kondisi anaerob, nitrat dapat berubah menjadi nitrit atau nitrogen dalam bentuk gas N
2
, yang biasa dikenal dengan istilah denitrifikasi. Perubahan nitrat menjadi nitrogen menurut
Gray 2004, dapat dilihat pada persamaan 2 berikut ini:
2
Salah satu mikroorganisme yang dapat melakukan nitrifikasi adalah mikrofungi. Mikrofungi memiliki kemampuan untuk memanfaatkan oksigen
terlarut dalam kondisi aerob, namun dapat juga menggunakan nitrat sebagai penerima elektron dalam respirasi ketika oksigen terlarut menjadi faktor pembatas
Sigee 2004. Kadar nitrat-nitrogen pada perairan alami hampir tidak pernah lebih dari
0,1 mgliter. Kadar nitrat nitrogen yang lebih dari 0,2 mglliter dapat mengakibatkan terjadinya eutrofikasi perairan Davis dan Cornwell 1991 in
Effendi 2003. g. Nitrogen total
Nitrogen total Kjeldahl adalah gambaran nitrogen dalam bentuk organik dan ammonia pada air limbah Davis and Cornell, 1991 in Effendi 2000.
Nitrogen total adalah penjumlahan dari nitrogen anorganik yaitu N-NO
3
, N-NO
2
, dan N-NH
3
yang bersifat terlarut, dan nitrogen organik yang berbentuk partikulat dan tidak terlarut dalam air Mackereth et al. 1989 in Effendi 2000.