4. Banyak-ke-banyak. Satu entitas B dapat dihubungkan dengan beberapa entitas A, dan satu entitas A dapat dihubungkan dengan beberapa
entitas B.
5. Satu-ke-satu atau nol-ke-satu. Satu entitas A dihubungkan dengan tepat oleh satu entitas B, demikian sebaliknya. Atau nol entitas A
dihubungkan dengan tepat oleh satu entitas B.
6. Banyak-ke-satu atau nol-ke-satu. Satu entitas B dapat dihubungkan dengan beberapa entitas A, dan satu entitas A dapat dihubungkan
dengan tepat oleh satu entitas B. Atau nol entitas A dihubungkan dengan tepat oleh satu entitas B.
4. Struktur Data
Struktur data digunakan untuk menguraikan setiap atribut yang terdapat dalam suatu entitas yang digambarkan dalam ERD. Struktur data
merupakan peralatan pembuatan model data secara terinci yang digunakan pada tahap desain sistem. Dalam struktur data, satu atribut didefinisikan
berdasarkan tipe, lebar dan keterangan.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Kerangka pemikiran operasional pengembangan sistem informasi sumberdaya manusia secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Metodologi SDLC Sumber : O’Brien, 1999
Pada tahap investigasi sistem, kegiatan utama yang dilakukan adalah mengidentifikasi secara keseluruhan mengenai sistem yang sedang berjalan,
berikut permasalahan yang timbul pada sistem tersebut dan kemungkinan peluang yang dapat dimanfaatkan. Hal-hal yang yang diindentifikasi meliputi keseluruhan
aktivitas sumberdaya manusia, mulai dari tahap perencanaan sumberdaya manusia hingga tahap masa akhir kerja.
Pada tahap analisa sistem, kegiatan utama yang dilakukan adalah menganalisis kebutuhan informasi pemakai, lingkungan organisasi dan sistem
yang saat ini dipakai mengembangkan persyaratan fungsional dari sistem, yang dapat dipertemukan dengan kebutuhan pemakai. Hasil yang didapat disajikan
dalam bentuk diagram hubungan, diagram nol, diagram rinci, dan kamus data. Tahap desain sistem merupakan tahap dimana seluruh konsep yang sudah
ditemukan pada tahap investigasi dan analisa sistem diterapkan dalam bentuk desain. Kegiatan utama yang dilakukan adalah membuat perencanaan sistem
secara cepat dengan menghasilkan ide dan kreativitas suatu sistem melalui desain
ER-diagram dan struktur data. Desain sistem pada pendekatan structured rapid prototyping dilakukan setelah terdapat persetujuan oleh pengguna.
Pada tahap implementasi sistem, kegiatan utama yang dilakukan adalah pembangunan dan pengembangan sistem melalui pembuatan prototipe.
Pembuatan prototipe meliputi pembuatan basis data menu dan fungsi-fungsi dari prototipe sistem informasi sumberdaya manusia tersebut. Setelah prototipe
terbentuk kemudian dilakukan proses peralihan dari sistem yang sedang berjalan ke sistem baru.
Tahap pemeliharaan bertujuan untuk melihat dan mengevaluasi apakah sistem yang baru diterapkan mampu bekerja lebih baik dan dapat memenuhi
kebutuhan sistem informasi pengguna. Jika diperlukan, akan dilakukan modifikasi sistem sehingga hasil yang didapat lebih optimal. Dalam penelitian ini tahap
pemeliharaan tidak dilakukan karena keterbatasan waktu penulis.
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Teknokultura, yang terletak di Jl. Raya Otonom Pasar Kemis Desa Pasir Gadung, Cikupa Tanggerang Km 30, Banten.
Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan mempertimbangkan bahwa PT. Teknokultura adalah perusahaan bioteknologi
berbasiskan kultur jaringan berskala besar yang memiliki lahan pertanian luas, serta baru saja terjun ke pasar modal terbuka. Untuk tetap mempertahankan
kinerjanya diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas serta penerapan dan pengembangan sistem informasi sumberdaya manusia yang baik. Penelitian
dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan Februari sampai dengan Maret 2005.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data hasil observasi dan wawancara
langsung dengan manajer sumberdaya manusia perusahaan. Data sekunder diperoleh dari studi literatur mengenai materi-materi yang berkaitan dengan
masalah penelitian. Data sekunder juga didapatkan dari perusahaan, berupa laporan-laporan internal manajemen dan informasi tertulis lainnya yang
berhubungan dengan perusahaan.