pula penyimpanan informasi dari seluruh personil yang pernah bekerja pada perusahaan, sehubungan dengan kewajiban dan juga hak-hak yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan, seperti uang pensiun, pesangon dan sebagainya. PHK adalah mengembalikan karyawan yang bekerja pada suatu unit
perusahaan kembali ke masyarakat dalam kondisi sebaik mungkin Tulus, 1996. PHK bisa terjadi karena kemauan karyawan, perusahaan atau kedua belah pihak.
Sebenarnya PHK itu sendiri dapat menimbulkan kerugian, akan tetapi tidak sebesar bila hubungan kerja berlanjut. Sastrohadiwiryo 2002 mengemukakan
bahwa PHK merupakan suatu proses pelepasan keterikatan kerjasama antara perusahaan dengan tenaga kerja, baik antara permintaan tenaga kerja yang
bersangkutan maupun atas kebijakan perusahaan yang karenanya tenaga kerja teresbut dipandang sudah tidak mampu memberikan produktivitas kerja lagi atau
karena kondisi perusahaan yang tidak memungkinkan. PHK merupakan penghentian kerjasama antara perusahaan dengan tenaga kerja berdasarkan alasan
tertentu.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Helenizar, Maysaroh, dan Tutik Setya Handayani 2003 dengan judul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia pada PT Wahana Ottomitra Multiartha”, menggunakan pendekatan System Development Life Cycle SDLC dengan DAD, struktur data,
flowchart, formulir, laporan dan database system sebagai disain basis datanya. Penerapan pendekatan ini dengan menggunakan program Microsoft SQL Server
2000. Penelitian ini dilakukan karena terdapat keterbatasan sistem yang sedang
berjalan pada perusahaan tersebut, diantaranya setiap data belum memilki kode tersendiri dan masih dalam bentuk file, serta sistem informasi sumberdaya
manusia masih dikelola secara manual sehingga memerlukan prosedur yang sangat panjang dan sulit. Dengan metode ini, pengembangan sistem dapat di-
manage dengan baik berdasarkan siklus perusahaan antar periode. Setelah dibangun sistem informasi sumberdaya manusia yang terkomputerisasi, proses
manajemen sumberdaya manusia dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Penelitian Evianti 2001 mengkaji Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi Sumberdaya Manusia pada kasus di Universitas Indonesia Analisis dilakukan dengan menggunakan metode discovery prototyping dengan data-data
kepegawaian, kinerja, skill inventory, renumerasi, rekrutmen, job profile, pengembangan karir dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 sebagai basis
datanya. Dalam mengembangkan sistem ini, Evianti menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise dan menggabungkannya dengan bahasa
database SQL. Dengan metode ini, pelaksanaan pembangunan sistem hanya didasarkan atas analisis kebutuhan sistem oleh sistem analis saja, tanpa
melibatkan pengguna dalam mengetahui kebutuhan pengguna yang sebenarnya. Baru setelah prototipe dibentuk, pengguna kemudian dilibatkan. Pendekatan ini
memang lebih efisien, namun sulit untuk dapat mengembangkan sistemnya dalam mengatasi berbagai permasalahan manajemen sumberdaya manusia yang dinamis.
Penelitian yang dilakukan oleh Erlina, Welli Cendrawati, Yunita 2003 dengan judul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
pada PT Miller Weldindo”, menggunakan pendekatan refinery prototyping dengan struktur data, analisa kebutuhan informasi, prosedur manajemen
sumberdaya manusia, dan DAD sebagai basis datanya. Penerapan pengembangan sistem ini menggunakan program Microsoft Access XP. Dari analisa kebutuhan
informasi dapat ditemukan beberapa permasalahan antara lain : 1 proses manajemen sumberdaya manusia masih banyak dilakukan secara manual, 2
penilaian kinerja hanya sampai masa percobaan, 3 tidak adanya proses promosi mutasi, 4 laporan yang penting tidak lengkap, seperti laporan turnover dan
pengangkatan karyawan tetap, 5 surat-surat tidak lengkap, seperti tidak ada surat tolakan lamaran dan surat gagal tes, 6 proses pelatihan karyawan hanya
diusulkan oleh divisi terkait dan 7 pelanggaran yang berat langsung di PHK, tidak diusulkan terlebih dahulu ke direktur. Hal ini menjadi alasan diperlukannya
sistem informasi sumberdaya manusia terkomputerisasi, yang berguna untuk menyimpan data supaya tidak hilangrusak dan dapat diambil manakala
dibutuhkan. Di samping itu juga diperlukan sistem penilaian kinerja karyawan yang dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi kinerja karyawan dalam
pertimbangan dalam melakukan promosi mutasi. Ririn Rianti 1999 yang menganalisis dan merancang Prototipe Sistem
Informasi Perekrutan dan Seleksi Sumberdaya Manusia Eksternal pada PT Goodyear, Bogor, menggunakan pendekatan Structured Rapid Prototyping
dengan ERD dan struktur data sebagai desain basis datanya serta Microsoft Access 7 sebagai bahasa pemrogramannya. Permasalahan yang ada tidak lain adalah
pengelolaan data masih bersifat manual sehingga menyebabkan pencarian dan penyediaan suatu informasi menjadi sulit dan lambat, keterbatasan kemampuan
dalam pengelolaan data, yang menyebabkan volume kerja dan waktu kerja semakin meningkat, penyimpanan informasiarsip memerlukan banyak tempat dan
format penyajian informasi laporan yang kurang baik dan kurang komunikatif. Dengan structured rapid prototyping, kebutuhan informasi bersama-sama disusun
oleh pengguna dan pihak manajemen perusahaan sehingga apa yang diinginkan oleh perusahaan tertampung dalam sistem yang dikembangkan. Hal ini merupakan
pendekatan pengembangan sistem yang cukup baik, karena sistem ini adalah perpaduan dari refinery prototyping dan SDLC.
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi menurut Davis dan Leitch 1983 adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. O’Brien
1999 mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu kombinasi yang terorganisir antara manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan
sumber daya data yang dikumpulkan, ditransformasikan dan didistribusikan dalam organisasi. Penerapan sistem informasi dalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan menyeluruh dikenal dengan sistem informasi manajemen.
James A. Senn 1990 menempatkan Sistem Informasi Manajemen sebagai bagian dari sistem informasi. Ia mengatakan bahwa sistem informasi terdiri dari 6
jenis, yaitu Transaction Processing System, Management Information System, Decision Support System, Executive Support System, Workgroup Support System
dan Expert Support System. Sistem Informasi Manajemen sendiri didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi untuk keadaan dimana kebutuhan
informasi dapat diidentifikasikan biasanya berhubungan dengan keputusan yang sering terjadi. Menurut Murdick dan Ross 1986, sistem informasi manajemen