Perkawinan di Bawah Umur Menurut Undang-Undang Indonesia.
4. Whoever, being a male above eigthteen years of age, contracts a child marriage shall be punishable with simple imprisonment which may extend to one
month, or with fine which may extend to one thousand rupees, or with both.
Pasal 2 dan 4 di atas, dalam UU itu didefinisikan bahwa anak child adalah seseorang yang berumur di bawah 18 tahun bagi laki-laki dan di bawah 16
tahun bagi perempuan. Adapun perkawinan anak perkawinan di bawah umur ialah perkawinan yang salah satu dari pengantin laki-laki atau perempuan berusia
anak-anak sebagaimana didefinisikan sebagai seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, yang berusia di bawah 18 tahun. Nampaknya UU ini membedakan
anatara “child” dan “minor”. Selanjutnya pada pasal 4 mengatur bahwa seorang laki-laki berumur lebih dari 18 tahun yang akan melakukan akad nikah dengan
seorang perempuan berumur di bawah 16 tahun, diancam dengan penjara paling lama satu bulan atau denda setinggi-tingginya seribu Rupee atau kedua-duanya.
26
Selanjutnya di dalam Pasal 5 dan 6 dari Child Marriage Restraint Act tahun 1929 sebagaimana diubah dengan MFLO tahun 1961:
5.Whoever performs, conducts or directs any child marriage, shall be punishable with simple imprisonment which may extend to one thousand rupees,
or with both, unless he proves that he had reason to believe that the marriage was not a child marriage. 6. 1. Where a minor contracts a child marriage, any
person having change of the minor, whether as parent or guardian or in any other capcity, lawful or unlawful, who does any act to promote the marriage or
permits it to be solemnized, or negligently fails to prevent it from being solemnized, shall be punishable with simple imprisonment which may extend to
one thousand rupees, or with both; provided that no woman shall be punishable
26
Tahir Mahmood, Personal Law in Islamic Countries: History, Text and Comparative Analisis, h.243.
with imprisonment. 2 for the purpose of this section, it shall be presumed, unless and until the contrary is proved, that where a minor has contracted a
child marriage, the person having charge of such minor has negligently failed to prevent the marriage from being solemnized.
27
Artinya: “ seorang laki-laki berumur lebih dari 18 tahun yang melakukan akad nikah dengan seorang perempuan berumur di bawah 16 tahun, dianam
dengan hukuman penjara paling lama satu bulan atau denda setinggi-tingginya seribu Rupee atau kedua-duanya, kecuali ia mempunyai bukti-bukti yang
meyakinkan dirinya bahwa apa yang dilakukannya bukanlah perkawinan di bawah umur child
marriage. Kemudian jika seseorang dalam kategori “minor” berumur kurang dari 18 tahun melakukan akad nikah dengan seorang di bawah
umur, maka orang tua anak itu atau walinya, yang mendorong terjadinya perkawinan itu, atau karena kelalaian mereka, diancam dengan hukuman penjara
paling lama satu bulan, atau denda paling banyak seribu Rupee, atau kedua- duanya, dengan pengecualian bahwa wanita tidak dihukum penjara, jika
perkawinan anak itu dilangsungkan juga, padahal Pengadilan telah memperingatkan para wali untuk tidak melangsungkan perkawinan itu, baik atas
inisiatif pengadilan sendiri ataupun atas pengaduan pihak-pihak tertentu, maka para orang tua atau wali itu diancam dengan hukuman penjara paling lama tiga
bulan atau denda 1000 Rupee atau kedua-duanya.
28
Berbeda dengan Indonesia, di Pakistan hukum keluarga lebih melindungi kepada hak-hak perempuan di dalam Undang-Undangnya. Tidak hanya pelaku
perkawinan di bawah umur saja yang terkena sanksi melainkan kepada pihak yang menyelenggarakan, memerintahkan, atau memimpin pernikahan di bawah
umur nikah. Demikian pula terhadap mereka setiap pria baik sebagai orang tua atau wali atau pihak lain yang punya kapasitas atau berhak menurut hukum atau
tidak yang menganjurkan; atau mengizinkan dilangsungkannya pernikahan; atau lalai mencegah terjadinya pernikahan di bawah umur. Sedangkan terhadap setiap
27
Tahir Mahmood, Personal Law in Islamic Countries: History, Text and Comparative Analisis, h.242-243.
28
Tahir Mahmood, Personal Law in Islamic Countries: History, Text and Comparative Analisis, h.242-243.
pihak pria yang enggan mematuhi keputusan yang dikeluarkan Pengadilan terkait pernikahan di bawah umur sementara ia tahu keputusan tersebut
melarang perbuatan yang dilakukannya dapat dijatuhi hukuman penjara maksimal 3 bulan. Semua ini diatur ke dalam Child Marriage Restraint Act 1929
dan Amandemennya Ordonansi MFLO No. 8 Tahun 1961.
29
Kesimpulan sikap hukumnya adalah bahwa walaupun di dunia Islam berbeda-beda dalam menentukan batasan usia menikah tetapi hukum
mensyaratkan kedewasaan ketika menikah. Jadi, perkawinan di bawah umur ialah perkawinan yang dilakukan oleh seseorang yang batasan usianya tidak
sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Negara tersebut yang pada hakekatnya kurang mempunyai persiapan atau kematangan baik secara mental
dan kedewasaan.Dan di Pakistan perkawinan di bawah umur memiliki kekuatan hukum bagi pelaku dan yang mendukung perkawinan tersebut, baik hukuman
kurungan maupun denda atau kedua-duanya.