pihak pria yang enggan mematuhi keputusan yang dikeluarkan Pengadilan terkait pernikahan di bawah umur sementara ia tahu keputusan tersebut
melarang perbuatan yang dilakukannya dapat dijatuhi hukuman penjara maksimal 3 bulan. Semua ini diatur ke dalam Child Marriage Restraint Act 1929
dan Amandemennya Ordonansi MFLO No. 8 Tahun 1961.
29
Kesimpulan sikap hukumnya adalah bahwa walaupun di dunia Islam berbeda-beda dalam menentukan batasan usia menikah tetapi hukum
mensyaratkan kedewasaan ketika menikah. Jadi, perkawinan di bawah umur ialah perkawinan yang dilakukan oleh seseorang yang batasan usianya tidak
sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Negara tersebut yang pada hakekatnya kurang mempunyai persiapan atau kematangan baik secara mental
dan kedewasaan.Dan di Pakistan perkawinan di bawah umur memiliki kekuatan hukum bagi pelaku dan yang mendukung perkawinan tersebut, baik hukuman
kurungan maupun denda atau kedua-duanya.
C. Faktor Penyebab Perkawinan Di Bawah Umur Di Indonesia dan Pakistan
1. Faktor Penyebab Perkawinan di Bawah Umur Di Indonesia
Pernikahan dini di bawah umur merupakan praktik pernikahan yang dilakukan oleh pasangan yang salah satu atau keduanya berusia masih muda
dalam pandangan kekinian. Praktik pernikahan ini dipandang perlu memperoleh
29
Zaki Saleh, “Kriminalisasi Trend Reformasi Hukum Islam”, artikel diakses pada 23
Januari2016 dari http:publik-syariah.blogspot.co.id201104.html.
perhatian yang jelas. Di Indonesia khususnya perkawinan di bawah umur sudah marak terjadi di beberapa daerah.
Bentuk perkawinan di bawah umur ini hanyalah sepenggal realitas social yang dihadapi masyarakat saat ini. Pada kalangan remaja, pernikahan di usia dini
bawah umur ini dianggap sebagai jalan keluar untuk menghindari seks bebas. Ada juga yang melakukannya karena terpaksa dan karena hamil di luar nikah.
Dorongan seksual remaja yang tinggi karena didorong oleh lingkungan pergaulan remaja yang mulai permisif suka memperbolehkan atau mengizinkan dan nyaris
tanpa batas mengakibatkan tingginya perkawinan di bawah umur.
30
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Plan Internasional tahun 2015, di Indonesia masih banyak terjadi pernikahan pada anak dan remaja
. Sebanyak 38
anak perempuan di bawah usia 18 delapan belas tahun sudah menikah. Sementara persentase laki-laki yang menikah di bawah umur hanya
3,7.
31
Ternyata, ada beberapa penyebab yang mendorong mereka melakukan pernikahan di bawah umur, diantaranya:
1. Faktor Pergaulan bebas
2. Faktor Ekonomi
30
Umi Nurhasanah, “Perkawinan Usia Muda Dan Perceraian Di Kampung Kota Baru Kecamatan PadangRatu Kabupaten Lampung Tengah”, artikel diakses pada 16 April 2016 dari Jurnal
Sosiologi http:publikasi.fisip.unila.ac.idindex.phpsosiologiarticelview164.
31
Ini Penyebab Maraknya Pernikahan Dini, Liputan6.com, 16 April 2016, Diakses dari http:www.liputan6.comnewsread2363627ini-penyebab-maraknya-pernikahan-dini.
3. Faktor Pendidikan
4. Dorongan Orang tua
5. Faktor Adat
Perkawinan di bawah umur juga berdampak buruk untuk kesehatan reproduksi wanita. Seperti survey yang dilakukan oleh Deputi Keluarga Sejahtera
dan Pembangunan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN, Sudibyo Alimoeso menyebutkan batas usia minimal dalam
UU Perkawinan saat ini menjadi peluang terjadinya pernikahan dini. “Dari segi masalah kesehatan reproduksi pada ibu, organ-organ
reproduksi belum siap dan bahkan cenderung membuat angka kematian ibu melahirkan meningkat, selain itu juga akan melahirkan bayi dengan kualitas
kesehatan yang rendah. Serta meningkatkan angka perceraian yang mencapai 50 dan itu menimbulkan persoalan baru”.
32
Perkawinan di bawah umur memang cukup besar di Negara Indonesia. Walaupun di dalam hukum Islam tidak adanya batasan usia untuk menikah tetapi
tingkat kedewasaan seseorang harus sudah terpenuhi. Namun, nyatanya perkawinan di bawah umur mempunyai sisi negative, sebagai berikut:
32
“Pernikahan Dini, BBC.com, 16 April 2016, Diakses dari :www.bbc.compernikahandini
1. Dari sisi kesehatan, kehamilan atau melahirkan anak di bawah usia 20 tahun
lebih rentan bagi kematian bayi dan ibunya, melahirkan yang sehat menurut ilmu kedokteran adalah antara usia 20-35 tahun.
2. Dari segi fisik, pasangan usia belia masih belum mampu dibebani suatu
pekerjaan yang memerlukan ketrampilan fisik untuk mendatangkan pendapatan yang mencukupi kebutuhan keluarga.
3. Dari segi mental, pasangan yang masih belia masih belum siap bertanggung
jawab secara moral mengenai apa saja yang menjadi tanggung jawabnya. 4.
Dari segi pendidikan, usaha pendewasaan usia pernikahan dimaksudkan buat mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi yang lebih berguna buat
menyiapkan masa depannya. 5.
Dari segi kependudukan, perkawinan usia dini adalah masa yang tingkat kesuburannya tinggi sehingga kurang mendukung pembangunan di bidang
kesejahteraan. 6.
Dari segi kelangsungan rumah tangga, pernikahan dini lebih rentan dan rawan perceraian mengingat mereka belum stabil, tingkat kemandiriannya masih
rendah.
33
Kesimpulannya, Di Indonesia bentuk perkawinan di bawah umur bermacam-macam sebabnya salah satunya kurangnya factor pendidikan
33
Siti Musdah Mulia, dkk, Meretas Jalan Kehidupan Awal Manusia; Modul Pelatihan untuk Pelatih Hak-Hak Reproduksi dalam Perspektif Pluralisme, Cet-1, Jakarta: LKAJ, 2003, h.79-
80.