BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG HUKUM KELUARGA DI
INDONESIA DAN PAKISTAN A.
Sejauh Mana Pengaruh Fuqoha Mahzab yang Membedakan Hukum Keluarga di Indonesia dan Pakistan
.
Pengaruh aliran mahzab terlihat dari perbedaan mahzab yang dianut antara Negara Indonesia dan Negara Pakistan. Indonesia merupakan Negara muslim
yang sebagian terbesar penduduk Muslim itu penganut ahli Sunnah wal Jamaah dengan Mazhab Syafi‟i. Sedangkan Negara Pakistan merupakan Negara Muslim
terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Sebanyak 97 penduduknya beragama Islam, selebihnya beragama Kristen, Hindu dan Parsian. Sebagian terbesar
penduduk Muslim itu penganut ahli Sunnah wal Jamaah dengan Mazhab Hanafi, hanya sekitar 10-15 persen penganut Syiah.
66
Adanya perbedaan pendapat antara ulama khilafiyah dan tidak ada consensus di dalamnya menunjukkan bahwa itu adalah persoalan yang bersifat
ijtihadi. Artinya, tidak ada ketegasan tekstual yang bersifat pasti. Karenanya keputusan diserahkan pada para ulama untuk memutuskan melalui penggalian dan
penalaran rasionalitasnya berdasarkan kaedah dan metode yang mereka
66
Muhammad Atho Mudzhar, “Hukum Keluarga Di Pakistan Antara Islamisasi Dan Tekanan
Adat ”, artikel diakses pada 27 Maret 2016 dari
http:ejournal.iainradenintan.ac.id .
57
pilih.Karenanya perbedaan latarbelakang teriorial, sosio-kultur, sosio-ekonomi dan sosio-politik dapat mempengaruhi keputusan ulama dalam berijtihad.
Konteks dimana ulama berbeda dan mengembangkan pemikirannya serta konteks social politiknya niscaya berpengaruh kepada pendapatnya. Golongan
Jumhur dalam menetapkan hukum terbagi menjadi dua golongan:
67
1 Ahl al-Hadits
Golongan ini berkembang di Hajz.Dalam menetapkan hukum, mazhab ini pertama-tama sangat terikat kepada teks-teks al-
Qur‟an dan Sunnah. Bila dalam menetapkan hukum suatu masalah tidak ditemukan hukumnya dalam
nash al- Qur‟an dan al-Sunnah, mereka berpaling kepada praktek dan
pendapat para sahabat. Mereka menggunakan rayu hanya dalam keadaan terpaksa.Tokoh-
tokoh aliran ini yang termasyhur adalah Sa‟id Ibn al- Musaiyyab al-Mahzumy.Ia diikuti oleh al-Zuhry, al-
Tsaury, Malik, Syafi‟I, Ahmad Ibn Hanbal dan Dawud Al-Zhahiry.
2 Ahl al-Ra‟yi
Golongan ini berkembang di kufah Irak. Dalam menetapkan hukum, mazhab ini banyak terpengaruh dengan cara berpikir ulama-ulama Irak.
Dalam menetapkan hukum, mazhab ahli ra‟yi ini berlandaskan pada beberapa asumsi dasar, antara lain: nash-
nash syari‟ah sifatnya terbatas, sedangkan
67
Huzaemah Tahido Yanggo, Pengantar Perbandingan Mazhab, Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 2003, Cet-III, h.32.