14 Kadariah et al. 1978 yang dikutip oleh Djazuli et al. 2009. Perhitungan
Net BC dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung PV Present Value
. PV Present Value merupakan nilai arus kas bersih net cash flow
yang dikalikan dengan discount factor DF. Arus kas bersih merupakan hasil pengurangan nilai manfaat benefit dengan nilai biaya
cost. Rumus menghitung discount factor DF adalah :
DF = 1
1 + k
Keterangan : k = tingkat bunga modal atau tingkat pengembalian yang disyaratkan
t = Periode per tahun Nilai Net BC dihitung dari perbandingkan jumlah semua PV yang
positif dengan semua PV negatif. Rumus untuk menghitung nilai Net BC dapat dinyatakan sebagai berikut :
Net B C = + NPV positif
−
NPV negatif
Djazuli et al. 2009 menyebutkan apabila Net BC1 proyek dinyatakan layak, Net BC=1 proyek mencapai titik impas, dan jika Net
BC1 proyek dinyatakan tidak layak untuk dilanjutkan.
4. PP Payback Period
Keown et al. 2005 menyebutkan PP Payback Period atau periode pembayaran kembali adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk
menutupi pengeluaran awal. Perhitungannya dilakukan berdasarkan aliran kas, baik tahunan maupun merupakan nilai sisa. Periode pengembalian
pada suatu tingkat pengembalian tertentu digunakan model formula berikut :
PP = t
−
NPV t
−
t NPV
−
NPV
Keterangan : NPV
1
= nilai NPV kumulatif negatif NPV
2
= nilai NPV kumulatif positif t
1
= tahun umur proyek yang memiliki NPV kumulatif negatif t
2
= tahun umur proyek yang memiliki NPV kumulatif positif
15 Djazuli et al. 2009 menyebutkan apabila nilai PP lebih besar dari
pada umur proyek, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Proyek tersebut layak untuk dilaksanakan apabila nilai PP lebih kecil
daripada umur proyek.
5. BEP Break Event Point
BEP Break Event Point atau titik impas merupakan titik keseimbangan antara total penerimaan dan total pengeluaran Ibrahim,
1998. Kapasitas produksi atau volume yang diproduksi pada titik ini tidak akan untung atau rugi impas. Jumlah unit yang diproduksi pada titik ini
dapat dihitung dengan perumusan :
Q jumlah = Biaya tetap
Harga penjualan unit
−
Biaya var iabel unit
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan Februari 2010 hingga Juli 2010. Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah Laboratorium
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB dan Pilot Plant PAU-Seafast Center.
B. BAHAN DAN ALAT
Bahan yang digunakan pada tahap pembuatan sereal susu sorgum adalah susu bubuk, tepung sorgum, gula pasir, bubuk coklat, bubuk vanila, dan
garam. Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisa kimia adalah pereaksi dan indikator yang dibutuhkan dalam analisis proksimat dan serat.
Alat yang digunakan adalah blancher, retort, pengering drum drum dryer
, pin disc mills, panci, blender kering, wadah plastik baskom, timbangan, pengaduk, cawan aluminium, cawan porselen, desikator, kertas
saring, penjepit cawan, neraca analitik, alat ekstraksi soxhlet, labu lemak, oven, seperangkat alat kjeldahl, viskometer, chromameter, labu destilasi,
erlenmeyer, buret, gelas ukur, gelas piala, alat destilasi, dan perlengkapan uji organoleptik.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan terdiri dari dua tahap penelitian yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan ditujukan untuk
menghasilkan tepung sorgum pragelatinasi yang dapat direhidrasi dan memiliki karakteristik yang baik. Penelitian utama ditujukan untuk
mendapatkan formula sereal susu yang sesuai dan dapat diterima oleh masyarakat. Kegiatan yang dilakukan selama penelitian dalam menghasilkan
sereal susu sorgum, telah disusun menjadi suatu diagram alir tahapan penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 3.